Alat – Alat Bahan – Bahan Hewan percobaan yang digunakan pada uji iritasi Pembuatan matriks kalsium alginat - kitosan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat – Alat

Neraca listrik Mettler Toledo, alat disolusi metode dayumgveego, pH meter Hanna, Stop Watch, kandang kelinci, kamera digital Canon, jangka sorong, timbangan kelinci Warce-Liege, peralatan bedah, mikroskop cahaya dan alat – alat laboratorium yang biasa digunakan.

3.2. Bahan – Bahan

Natrium alginat 300-400 cp adalah produk Wako Pure Chemical industries, Ltd Japan, Kitosan diperoleh dari Funakoshi, Ltd Japan, kalsium klorida, asam klorida, formalin, kloroform, etanol,natrium klorida produk Merck KgA 6404, kalium dihidrogen fospat, natrium hidroksida produk Merck KgA 6404, kapsul gelatin diperoleh dari Brataco Chemica Medan .

3.3. Hewan percobaan yang digunakan pada uji iritasi

Kelinci sebanyak 17 ekor dengan perincian sebagai berikut : Kelompok I : tanpa pemberian obat kontrol : 1 ekor Kelompok II : pemberian aspirin dalam kapsul gelatin : 1 ekor Kelompok III : Formula I pemberian aspirin dengan alginat : kitosan 10mg : 10mg : 5 ekor Kelompok IV : Formula II pemberian aspirin dengan alginat : kitosan 30mg : 30mg : 5 ekor Kelompok V : Formula III pemberian aspirin dengan alginat : kitosan 60mg : 60mg : 5 ekor Universitas Sumatera Utara 3.4. Pembuatan pereaksi 3.4.1. Pembuatan larutan Kalsium Klorida 0,15 M Kalsium Klorida sebanyak 16,65 gram dilarutkan dalam akuades secukupnya sampai 1000 ml DitJen POM, 1995.

3.4.2 Pembuatan larutan fisiologis 0,9

Natrium klorida sebanyak 0,9 gram dilarutkan dalam akuades secukupnya sampai 100 ml DitJen POM, 1995.

3.4.3 Pembuatan larutan formalin 10

Formalin pekat 40 sebanyak 25 ml diencerkan dengan akuades secukupnya sampai 100 ml Jones,1950..

3.4.4 Pembuatan larutan Bouin

Asam pikrat 5 bv sebanyak 75 ml dicampurkan dengan 25 ml formalin dan 5 ml asam asetat glasial Jones,1950..

3.4.5 Pembuatan Albumin Meyer

Natrium salisilat sebanyak 1 gram dicampur dengan putih telur dan gliserin masing - masing sebanyak 50 ml Jones,1950..

3.4.6 Pembuatan alkohol 70, 80, 90, 95, dan 96

Alkohol absolut sebanyak masing – masing 70 ml; 80 ml; 90 ml; 95 ml; 96 ml masing – masing diencerkan dengan akuades sampai 100 ml Jones,1950.

3.4.7 Pembuatan larutan Hematoxylin Erlich

Hematoxylin sebanyak 0,67 gram dilarutkan dalam alkohol absolut sebanyak 33 ml kemudian ditambahkan gliserol sebanyak 33 ml, asam asetat glasial sebanyak 33 ml dan akuades sebanyak 33 ml Jones,1950. Universitas Sumatera Utara

3.4.8 Pembuatan Larutan Eosin 0,5

Eosin sebanyak 0,5 gram dilarutkan dalam 100 ml alkohol 95 dan dicampurkan dengan asam asetat glasial sebanyak 0,5 ml Jones,1950.

3.4.9 Pembuatan Medium pH 1,2

Natrium klorida sebanyak 2 gram ditambahkan dengan asam klorida pekat sebanyak 7 ml, lalu tambahkan akuades hingga 1000 ml DitJen POM, 1995.

3.4.10 Pembuatan Medium pH 4,5

Natrium asetat trihidrat 2,99 gram ditambahkan dengan 1,66 ml asam asetat glasial lalu di larutkan dengan akuades hingga 1000 ml DitJen POM, 1995.

3.4.11 Pembuatan Medium pH 6,8

Kalium dihidrogen fosfat sebanyak 6,8 gram di larutkan dalam 250 ml akuades, lalu ditambahkan dengan natrium hidroksida 0,2 N sebanyak 112 ml, lalu ditambahkan akuades hingga 1000 ml DitJen POM, 1995.

3.4.12 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 N

Natrium hiroksida sebanyak 8 gram dilarutkan dalam akuades secukupnya sampai 1000 ml DitJen POM, 1995. 3.5 Uji Pengembangan matriks 3.5.1 Parameter uji pengembangan matriks Medium disolusi : a. Medium pH 1,2 b. Medium pH 6,8 c. Medium pH Berganti, yaitu : - medium pH 1,2 selama 2 jam Universitas Sumatera Utara - medium pH 4,5 selama 30 menit - medium pH 6,8 selama 5,5 jam Kecepatan pengadukan : 100 rpm Volume medium : 900 ml Suhu medium : 37 ± 0,5 ºC Metode : Dayung Sampel : Formula I, alginat : kitosan 10mg : 10mg Formula II, alginat : kitosan 30mg : 30mg Formula III, alginat : kitosan 60mg : 60mg

3.5.2 Prosedur uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan Medium pH 1,2; medium pH 6,8

Kedalam wadah disolusi dimasukkan 900 ml medium disolusi dan diatur suhu 37± 0,5ºC dengan kecepatan pengadukan alat disolusinya 100 rpm. Kedalam wadah tersebut dimasukkan sebutir matriks kalsium alginat kitosan yang terlebih dahulu telah di foto, ditimbang berat dan diukur diameternya. Pada interval waktu tertentu matriks tersebut dikeluarkan dan kemudian ditimbang berat dan diukur diameternya.Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing-masing medium yang digunakan. Medium pH Berganti Pada 2 jam pertama yang digunakan adalah medium pH 1,2. Setelah itu medium diganti dengan medium pH 4,5 selama 30 menit, selanjutnya medium diganti dengan medium pH 6,8 dan di lanjutkan sampai 5 jam 30 menit.Pada interval waktu tertentu matriks tersebut dikeluarkan dan kemudian ditimbang dan diukur diameternya. Universitas Sumatera Utara

3.6 Pembuatan matriks kalsium alginat - kitosan

Pembuatan untuk 10 matriks kalsium alginat- kitosan yang mengandung aspirin dilakukan berdasarkan formula berikut: Formula I alginat : kitosan 10 mg : 10mg : Aspirin 0,80 g Natrium alginat 0,10 g Kitosan 0,10 g Mucilago amyli 5 secukupnya Formula II alginat : kitosan 30mg : 30mg : Aspirin 0,80 g Natrium alginat 0,30 g Kitosan 0,30 g Mucilago amyli 5 secukupnya Formula III alginat : kitosan 60 mg : 60mg : Aspirin 0,80 g Natrium alginat 0,60 g Kitosan 0,60 g Mucilago amyli 5 secukupnya Aspirin dimasukkan kedalam lumpang lalu digerus, ditambah natrium alginat, digerus homogen kemudian ditambahkan kitosan dalam jumlah yang sama banyak dengan natrium alginat, sedikit demi sedikit ditambahkan mucilago amyli secukupnya hingga diperoleh massa yang kompak. Untuk membulatkan matriks digunakan lumpang berukuran kecil. Butir – butir matriks tersebut direndam dalam larutan kalsium klorida 0,15 M selama 35 menit untuk Universitas Sumatera Utara menghasilkan matriks alginat kitosan yang telah sempurna bereaksi dengan kalsium klorida, kemudian matriks dikeringkan dalam suhu kamar selama 3 hari. 3.7 Pengujian efek iritasi terhadap saluran cerna kelinci dari matriks kalsium alginat-kitosan yang mengandung aspirin. Kelinci di beli di Brayan, lalu diadaptasi terhadap lingkungan, makanan, dan minuman selama 1 minggu. Setelah diadaptasikan, kelinci tersebut telah dapat digunakan sebagai hewan percobaan. Untuk pengujian efek iritasi lambung kelinci ini, kelinci si bagi atas lima kelompok yaitu : Tabel 1. Kelompok pengujian efek iritasi terhadap saluran cerna kelinci dari matriks kalsium alginat-kitosan yang mengandung aspirin. Kelompok Nomor Kelinci Sediaan I 1 Kontrol akuades II 2 Aspirin 80 mg dalam kapsul gelatin III 3-7 Aspirin 80 mg dalam alginat : kitosan 10 mg : 10mg IV 8-12 Aspirin 80 mg dalam alginat : kitosan 30mg : 30mg V 13-17 Aspirin 80 mg dalam alginat : kitosan 60mg : 60mg Hewan percobaan dipuasakan terlebih dahulu selama 24 jam, kemudian hewan percobaan di berikan obat sesuai kelompoknya masing – masing selama 24 jam. Pengujian efek iritasi terhadap saluran cerna kelinci dilakukan dengan pengamatan secara makroskopik dan mikroskopik. Universitas Sumatera Utara

3.8 Pengamatan makroskopik