44
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III. 1 Gambaran Umum Kota Medan
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis
secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintah daerah
1
1
http:www.pemkomedan.go.id
.Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif
dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan
diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007
diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota
Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional. Secara umum ada 3 tiga faktor utama yang mempengaruhi
kinerja pembangunan kota, 1 faktor geografis, 2 faktor demografis dan 3 faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya,
yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota
Universitas Sumatera Utara
45
termasuk pilihan-pilihan penanaman modal investasi.Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa
kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan
menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera
Utara Nomor 66IIIPSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116
Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan
Menteri Dalam Negeri Nomor 1402271PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7
Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan
Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151
Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis
Universitas Sumatera Utara
46
Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan
dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam SDA, Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya
secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya Di samping itu sebagai daerah yang pada
pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa,
baik perdagangan domestik maupun kuar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan
secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
III.1.1 Letak Geografis
Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44° BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur Kota
Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan
Universitas Sumatera Utara
47
berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah
hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kotamadya Medan memiliki 21
Kecamatan dan 158 Kelurahan.
III.1.2. Demografi Penduduk
Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adat istiadat. Hal ini
memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa
transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana
tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir
masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.
Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat
kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor,
antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
48
Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk
mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian
sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.
Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural.
Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi,
termasuk arus ulang alik commuters, mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.
Tabel III.1.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2005 – 2009
Tahun Jumlah
Penduduk Luas Wilayah
KM² Kepadatan Penduduk
JiwaKM² [1]
[2] [3]
[4] 2005
2.036.185 265,10
7.681 2006
2.067.288 265,10
7.798 2007
2.083.156 265,10
7.858 2008
2.102.105 265,10
7.929,5 2009
2.121.053 265,10
8.001 Sumber : BPS Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
49
Melalui data tabel diatas diketahui, jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
III.1.3 Visi dan Misi Kota Medan Secara umum arah dan agenda pembangunan kota mengacu kepada visi
2
1. Jangka Panjang Visi 2025
→ Perda Nomor 8 Tahun 2009 : Kota Medan yang maju, sejahtera, religius dan berwawasan lingkungan Indikasi :
Income perkapita Rp 72 Juta tahun
:
2. Jangka Menengah Visi 2015 : Kota Medan menjadi Kota Metropolitan
yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera 3.
Jangka Pendek Tahun 2011 : Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin dinamis dan berkualitas guna menciptakan kesempatan kerja
yang luas, mengurangi kemiskinan, meningkatkan mutu pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat Indikasi : Income perkapita menjadi Rp
41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010
Misi Pemerintah Kota Medan Tahun 2011 Melaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan kota terutama pada 6
enam aspek dasar, yaitu : 1.
Pelayanan pendidikan baik akses, kualitas maupun manajemen pendidikan yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan lulusan yang unggul.
2
http:www.pemkomedan.go.idpemerintah_visi.php
Universitas Sumatera Utara
50
2. Perbaikan infrastruktur, utamanya perbaikan jalan kota, jalan lingkungan,
taman kota dan drainase serta penataan pasar tradisional secara simultan. 3.
Pelayanan kesehatan, baik akses, mutu maupun manajemen kesehatan yang semakin baik.
4. Peningkatan pelayanan administrasi public terutama pelayanan
KTPKKAkte kelahiran dan perizinan usaha. 5.
Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil PNS untuk meningkatkan kapasitas dan prestasi kerjanya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing. 6.
Menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Catatan : Misi ini tidak ringan dan pencapaiannya akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal.
Untuk itu, kita harus bekerja lebih efektif.
Rencana Capaian Sasaran Pembangunan Kota Tahun 2011 1.
Pencapaian PDRB menjadi sebesar Rp 85,85 Trilyun dari Rp 73,16 Trilyun Tahyn 2010. Oleh karena itu, dunia usaha harus bekerja
berdasarkan target PDRB, bukan volume APBD yang hanya sebesar Rp 2,9 Trilyun
2. Income per kapita sebesar Rp 41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010. Hal
in akan mendorong kemampuan berkomunikasi masyarakat dapat lebih meningkat sehingga kesejahteraannya semakin tinggi
3. Pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5-7,7 lebih tinggi dari target
propinsi 6,5 dan nasional 6,2. kita sebenarnya harus lebih berani,
Universitas Sumatera Utara
51
mematok target menjadi 8-8,5 untuk menciptakan lapangan kerja lebih luas
4. Inflasi dibawah 1 digit 5-5,5 untuk menjaga dan meningkatkan daya
beli masyarakat 5.
Menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin masing-masing 1 dari tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
52
III.1.4 Susunan Organisasi Pemerintah Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
53 1.
Walikota Walikota merupakan kepala daerah untuk daerah kota yang menjalankan
penyelenggaraan pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintahan kota yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD. Walikota
merupakan sebuah jabatan politis bukan Pegawai Negeri Sipil yang sejajar dengan Bupati dalam daerah kabupaten dan dipilih melalui Pemilihan Umum Daerah
PILKADA.
2. Sekretaris Daerah
Sekretaris Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah Kota yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota. Sekretaris
daerah mempunyai tugas membantu walikota dibidang hukum dan perundang- undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat, protokol serta fungsi
pemerintah umum lainnya yang tidak tercakup dalam tugas dinas dan lembaga teknis, misalnya penanganan urusan kerjasama, perbatasan dan lain-lain, serta
mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Fungsi Sekretasis daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya ialah,
sebagai berikut: 1.
Pengkoordinasian penyusunan kebijakan pemerintah daerah 2.
Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan lembaga teknis daerah 3.
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah 4.
Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah
Universitas Sumatera Utara
54
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan fungsi dan
tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat daerah
membawahkan 4 empat Asisten meliputi 1.
Asisten Pemerintahan , terdiri dari : a.
Bagian Administrasi Pemerintahan Umum b.
Bagian Hubungan Masyrakat c.
Bagian Hubungan Kerjasama 2.
Asisten Kesejahteraan dan Kemasyarakatan , terdiri dari : a.
Bagian Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat b.
Bagian Agama dan Pendidikan c.
Bagian Administrasi Kemasyrakatan 3.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan , terdiri dari : a.
Bagian Adminstrasi Pembangunan b.
Bagian Administrasi Sumber Daya Alam c.
Bagian Administrasi Perekonomian 4.
Asisten Administrasi Umum, terdiri dari : a.
Bagian Hukum b.
Bagian Organisasi dan Tata Laksana c.
Bagian Keuangan d.
Bagian Perlengkapan dan Asset e.
Bagian Umum
Universitas Sumatera Utara
55
III.2 Kecamatan Medan Timur III.2.1 Visi dan Misi Kecamatan Medan Timur
Visi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut : Pelayanan dan pemberdayaan masyarakat yang professional, akuntabel, dan
transparan di Kecamatan Medan Timur.
Misi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut: 1.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. 2.
Peningkatan partisipatif masyarakat dalam mensukseskan program-program pembangunan yang telah direncanakan dan ditetapkan dengan tetap
mengedepankan asas pemberdayaan serta kemandirian.
3. Menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif dan efesien.