17
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan teori tentang motivasi yang dikemukakan di atas, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Kepuasan Content Theory
Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung dan
menghentikan perilaku individu. Teori yang termasuk dalam kategori teori kepuasan, yaitu :
a. Teori Kebutuhan dari Maslow. Inti teori Maslow ialah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam
suatu hirarki. Tingkat kebutuhan yang paling rendah ialah kebutuhan fisiologis dan tingkat yang tertinggi ialah kebutuhan akan perwujudan diri
self-actualization needs. Maslow mengklasifikasikan tingkat kebutuhan tersebut dalam lima tingkatan yaitu sebagai berikut : Gibson, 1996:97
1. Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan yang bersifat materi atau sering
disebut kebutuhan primer, seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. 2.
Kebutuhan akan rasa aman, seperti kebutuhan akan keamanan jiwa dan harta.
3. Kebutuhan sosial, yaitu pentingnya penciptaan dan pemeliharaan iklim
kekeluargaan, kebersamaan dan kerjasama dalam kehidupan berorganisasi. 4.
Kebutuhan yang mencerminkan harga diri, yaitu kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas harkat, martabat dan harga diri.
Universitas Sumatera Utara
18
5. Kebutuhan perwujudan diri, yaitu kesempatan untuk menimba ilmu dan
pengetahuan baru serta memperoleh pendidikan, baik di dalam maupun di luar organisasi.
Hal yang tidak dapat di bantah bahwa mayoritas manusia bekerja adalah disebabkan adanya faktor keterbatasan manusia itu sendiri. Oleh karena itu,
manusia bekerjasama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dengan memasuki suatu organisasi. Apabila kebutuhan yang paling mendasar sudah
terpenuhi, manusia akan meningkatkan kebutuhan yang lebih tinggi lagi, misalnya kebutuhan akan keamanan dan kekayaan materi. Hal inilah yang menjadi dasar
bagi Maslow unruk mengemukakan teori hirarki kebutuhan sebagai salah satu sebab timbulnya motivasi untuk bekerja lebih giat dalam diri pegawai.
Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa pegawai lebih dahulu memenuhi kebutuhan yang lebih pokok sebelum mengarah kepada kebutuhan yang lebih
tinggi. Apabila kebutuhan pegawai belum terpenuhi sama sekali maka itu berpotensi sangat berbahaya bagi para manager. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
dapat menyebabkan frustasi, konflik dan ketegangan mental bagi para pegawai yang dapat menghambat kegiatan organisasi.
b. Teori Dua Faktor dari Herzberg Teori dua faktor dikembangkan oleh Herzberg. Ada dua faktor tentang
motivasi yaitu, faktor yang membuat orang tidak puas dan faktor yang membuat orang puas hygiene-motivators Gibson, 1996:107.
Adapun faktor yang memberi kepuasan kerja motivator antara lain
Universitas Sumatera Utara
19
pengakuan, tercapainya tujuan, pekerjaan itu sendiri, pengembangan dan tanggung jawab. Sedangkan faktor yang menimbulkan ketidakpuasan pegawai
hygiene adalah kebijakan dan administrasi organisasi, pengawasan, kondisi kerja, gaji, hubungan dengan rekan sekerja, kehidupan pribadi, status dan
keamanan. Pada dasarnya faktor hygiene hanya bersifat mencegah ketidakpuasan,
bukan penyebab terjadinya kepuasan pegawai. Dengan demikian faktor hygiene ini bukanlah faktor utama penyebab motivasi pegawai, tetapi jika
tidak dipenuhi dapat menyebabkan ketidakpuasan. Hal yang dapat memotivasi pegawai adalah faktor motivator yang telah disebutkan di atas.
Herzberg Siagian, 2002:107 mengklasifikasikan pegawai dalam dua golongan besar, yaitu mereka yang termotivasi oleh faktor intrinsik dan
mereka yang termotivasi oleh faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor dari dalam diri manusia yang dapat berupa sikap, kepribadian, pendidikan,
pengalaman, pengetahuan dan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor dari luar diri manusia, yang dapat berupa gaya kepemimpinan seorang
atasan, dorongan atau bimbingan seseorang. c. Teori Prestasi dari Mc. Clelland.
Menurut teori ini ada tiga macam kebutuhan yang perlu diperhatikan apabila pimpinan akan termotivasi para pegawai. Tiga macam kebutuhan itu
adalah : Gibson, 1996:111 1. Kebutuhan akan Prestasi Need for Achievement
Universitas Sumatera Utara
20
Kebutuhan berprestasi adalah kebutuhan untuk selalu meningkatkan hasil kerja dan mutu kerjanya serta selalu ingin menonjol dikalangan sesamanya.
2. Kebutuhan akan Afiliasi Need for Affiliation Kebutuhan yang menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat
bekerja seseorang. Kebutuhan berafiliasi ini adalah kebutuhan yang bersifat sosial, senang bergaul dengan sesama dan bersifat penolong terhadap
sesama. 3. Kebutuhan akan Kekuasaan Need for Power
Kebutuhan akan kekuasaan ini merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta menggerakkan semua kemampuan demi mencapai
kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi. d. Teori Tiga Tingkat Hirarki ERG dari Alderfer.
Teori ERG adalah teori motivasi kepuasan yang mengatakan bahwa individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan akan Eksistensi E Keterkaitan-
Relatedness R dan Pertumbuhan-Growth G. Alderfer setuju dengan pendapat Maslow bahwa setiap orang
mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki. Akan tetapi, hirarki kebutuhannya hanya meliputi tiga perangkat kebutuhan, yaitu :
1. Eksistensi : ini adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor
seperti makanan, air, udara, upah dan kondisi kerja.
Universitas Sumatera Utara
21
2. Keterkaitan : ini adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan
sosial dan hubungan antarpribadi yang bermanfaat. 3.
Pertumbuhan : ini adalah kebutuhan dimana individu merasa puas dengan membuat suatu konstribusi sumbangan yang kreatif dan
produktif. Penjelasan tentang motivasi ERG Alderfer menyediakan saran
yang penting bagi para manajer tentangg perilaku. Jika diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari seorang bawahan umpamanya
pertumbuhan nampak terhalangi, mungkin karena kebijaksanaan perusahaan atau kurangnya sumber daya, maka hal ini harus menjadi
perhatian utama manajer untuk mencoba mengarahkan kembali upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan keterkaitan atau
kebutuhan eksistensi. Teori ERG mengisyaratkan bahwa individu akan termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu dari
ketiga perangkat kebutuhan itu.
2. Teori Proses Process Theory