Kuat Tekan Kuat Impak

4.3. Kuat Tekan

Setelah sampel bata berpori mengalami pengeringan selama 28 hari dan dilakukan pengujian, hasil pengujian kuat tekan dari bata berpori diperlihatkan pada tabel 4.3. di bawah ini. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kuat Tekan No. Batu Apung Diameter d cm Luas A cm 2 Beban Maks. kgf Gaya Tekan F N Kuat Tekan P MPa 1. 0 5,1 20,41 1785 17510,85 8,57 2. 10 5,1 20,41 1755 17216,55 8,43 3. 20 5,1 20,41 1690 16578,9 8,12 4. 30 5,1 20,41 1660 16284,6 7,97 5. 40 5,1 20,41 1620 15892,2 7,78 6. 50 5,1 20,41 1565 15352,65 7,52 7. 60 5,1 20,41 1525 14960,25 7,32 8. 70 5,1 20,41 1455 14273,55 6,99 9. 80 5,1 20,41 1450 14224,5 6,96 Dari tabel 4.3. di atas, dapat dihitung nilai kuat tekan dengan menggunakan persamaan 2.4. lampiran C . Selanjutnya dapat dibuat grafik hubungan antara variasi komposisi batu apung terhadap nilai kuat tekan seperti gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Grafik Komposisi Batu Apung Vs Kuat Tekan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 30 40 50 60 70 80 Komposisi Batu Apung Kuat T ekan MP a Gambar 4.3. Grafik hubungan antara variasi komposisi batu apung pada bata berpori terhadap nilai kuat tekan Bahwa dari grafik di atas terlihat pertambahan variasi komposisi batu apung cenderung menurunkan nilai kuat tekan bata berpori, semakin bertambah variasi batu apung maka kuat tekan dari bata berpori semakin menurun. Hal ini dikarenakan daya ikat semen terhadap batu apung berkurang dengan semakin bertambahnya variasi komposisi batu apung sehingga batu apung hanya bersifat sebagai bahan pengisi. Sedangkan semen bersifat sebagai bahan pengikat. Pengujian kuat tekan ini dilakukan setelah bata berpori mengalami masa pengeringan selama 28 hari. Kuat tekan bata berpori untuk variasi komposisi 0 , 10 , 20 , 30 , 40 , 50 , 60 , 70 , dan 80 batu apung dari massa pasir, berturut-turut adalah 8,57 MPa, 8,43 MPa, 8,12 MPa, 7,97 MPa, 7,78 MPa, 7,52 MPa, 7,32 MPa, 6,99 MPa, dan 6,96 MPa. Universitas Sumatera Utara

4.4. Kuat Impak

Setelah sampel bata berpori mengalami pengeringan selama 28 hari dan dilakukan pengujian, hasil pengujian kuat impak dari bata berpori diperlihatkan pada tabel 4.4. di bawah ini. Tabel 4.4. Hasil Pengujian Kuat Impak No. Batu Apung l cm t cm Luas A cm 2 Energi W Joule Kuat Impak K Jcm 2 1. 0 3,1 2,4 7,44 10,0 1,34 2. 10 3,1 2,3 7,13 8,1 1,13 3. 20 3,1 2,3 7,13 7,9 1,10 4. 30 3,1 2,5 7,75 8,0 1,03 5. 40 3,1 2,6 8,06 7,2 0,89 6. 50 3,1 2,7 8,37 7,1 0,84 7. 60 3,1 2,7 8,37 7,0 0,83 8. 70 3,1 3,0 9,3 6,8 0,73 9. 80 3,1 2,9 8,99 5,2 0,57 Dari tabel 4.4. di atas, dapat dihitung nilai kuat Impak dengan menggunakan persamaan 2.5. lampiran D . Selanjutnya dapat dibuat grafik hubungan antara variasi komposisi batu apung terhadap nilai kuat Impak seperti gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Grafik Komposisi Batu Apung Vs Kuat Impak

0.2 0.4

0.6 0.8

1 1.2

1.4 1.6