Air Gas Buang Kendaraan Bermotor

meliputi daerah Serang, Sukabumi, Pulau Lombok, dan Pulau Ternate. http:www.tekmira.esdm.go.iddataBatuapungulasan.asp?xdir=BatuapungcommI d=3comm=Batuapungpumice . Batu apung banyak digunakan untuk membuat beton ringan dalam hal ini adalah bata ringan dan berpori, karena kepadatannya rendah dan insulatif. Juga digunakan sebagai bahan penggosok, seperti pelitur, penghapus pensil, pengelupas kosmetik, dan lain-lain. http:id.wikipedia.orgwikiBatu_apung.

d. Air

Air diperlukan pada pembuatan bata berpori untuk memicu proses kimia semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan bata. Air yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai campuran bata. Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar garam, minyak, gula atau bahan kimia lainnya, bila dipakai dalam campuran bata akan menurunkan kualitas bata, bahkan dapat mengubah sifat-sifat bata yang dihasilkan. Air digunakan untuk membuat adukan menjadi bubur kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras. Oleh karena itu, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pengerjaan bahan. Tanpa air, konstruksi bahan tidak akan terlaksana dengan baik dan sempurna.

2.3. Gas Buang Kendaraan Bermotor

Gas buang menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara pula. Pengaruh dari pencemaran khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya dapat dibuktikan karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif. Kendaraan bermotor akan mengeluarkan berbagai Universitas Sumatera Utara jenis gas maupun partikulat yang terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar dan dapat langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat di jalan raya dan sekitarnya. Bahan pencemaran yang terutama terdapat dalam gas buang kendaraan bermotor yang keluar dari knalpot adalah CO, dan berbagai oksida Nitrogen NO x , bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbal organik, dilepaskan ke udara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Gambar 2.1. Knalpot Kendaraan http:kaskustoday.comotoknalpot-mobil- avanza mantap Sisa hasil pembakaran berupa air H 2 O , gas CO atau disebut juga karbon monoksida yang beracun, CO 2 yang merupakan gas rumah kaca, NO x senyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa Hidrat arang sebagai akibat ketidaksempurnaan proses pembakaran. Gas ini dikeluarkan dari knalpot kendaraan. Knalpot itu sendiri adalah salah satu saluran gas buang yang punya fungsi mengalirkan gas buang dari ruang bakar mesin dan meredam suara yang keluar dari ruang bakar mesin. Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam gas buang dapat berubah karena adanya suatu reaksi misalnya dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antar senyawa-senyawa tersebut satu sama lain. Sebagai contoh adanya Universitas Sumatera Utara reaksi di udara yang mengubah nitrogen monoksida NO yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi NO 2 yang lebih reaktif dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain yang dapat menyebabkan asap awan fotokimia. Pembentukan fotokimia ini terkadang tidak terjadi di tempat asal sumber, tetapi dapat terbentuk di pinggiran kota atau di tempat lain tergantung pada kondisi reaksi dan kecepatan angin. Emisi gas buang kendaraan juga cenderung membuat kondisi tanah dan air menjadi asam dan menyebabkan terlepasnya ikatan tanah atau sedimen dengan beberapa mineral atau logam, sehingga logam tersebut dapat mencemari lingkungan. Bahan pencemaran yang terutama mengganggu saluran pernafasan adalah oksida nitrogen, oksida sulfur, oksida carbon, hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat. Berdasarkan sifat kimia dan perilakunya di lingkungan, dampak bahan pencemaran yang terkandung di dalam gas buang kendaraan digolongkan sebagai berikut : a. Bahan-bahan pencemar yang terutama mengganggu saluran pernafasan seperti oksida sulfur, partikulat, oksida nitrogen, ozon dan oksida lainnya. b. Bahan-bahan pencemar yang menimbulkan pengaruh racun sistemik seperti hidrokarbon monoksida dan timah hitam atau timbal. c. Bahan-bahan pencemar yang dicurigai menimbulkan kanker seperti hidrokarbon d. Kondisi yang mengganggu kenyamanan seperti kebisingan, debu jalanan, dan lain-lain. Nitrogen oksida merupakan gas paling beracun karena larutan NO 2 dalam air yang lebih rendah dibandingkan dengan SO 2 maka NO 2 akan dapat menembus Universitas Sumatera Utara kedalam saluran pernafasan yang lebih dalam. Bagian saluran yang pertama kali dipengaruhi adalah membran mukosa dan jaringan paru. Organ lain yang dapat dicapai oleh NO 2 dari paru adalah melalui darah. Hasil pengamatan pada manusia menunjukkan bahwa NO sebesar 250 μgm 3 dan 500 μgm 3 mengganggu saluran pernafasan pada penderita asma dan orang sehat. Senyawa-senyawa kimia yang masuk ke dalam hidung dan ada dalam mukosa bronkial juga dapat terbawa oleh darah atau tertelan masuk kedalam tenggorokkan dan diabsorbsi masuk kedalam saluran pencernaan. Selain itu juga pengaruh yang tidak langsung misalnya melalui makanan, seperti timah hitam. Diantara senyawa-senyawa yang terkandung di dalam gas kendaraan yang dapat menimbulkan pengaruh sistemik, yang paling penting adalah karbon monoksida dan timbal. Karbon monoksida dapat terikat dengan hemoglobin darah lebih kuat dibandingkan dengan oksigen yang membentuk karboksihemoglobin, sehingga menyebabkan terhambatnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh. Pengaruh CO diketahui dapat mempengaruhi kerja jantung, sistem syaraf pusat, juga janin dan semua organ tubuh yang peka terhadap kekurangan oksigen. Pengaruh CO terhadap sistem kardiovaskuler cukup nyata teramati walaupun dalam kadar rendah. Penderita penyakit jantung dan penyakit paru- paru merupakan kelompok yang peka terhadap pengaruh CO. Studi eksprimen terhadap pasien jantung dan penyakit paru menemukan adanya pasokan oksigen ke jantung selama melakukan latihan gerak badan pada kadar COHb yang cukup rendah 2,7 . Pengaruh terhadap janin pada prinsipnya adalah karena pengaruh CO pada kadar tinggi dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen pada ibu hamil yang konsekuennya akan menurunkan Universitas Sumatera Utara tekanan oksigen di dalam flasenta dan juga pada janin dan darah. Hal inilah yang menyebabkan kelahiran prematur bayi dengan berat badan yang rendah dibandingkan dengan kelahiran bayi normal.

2.4. Absorbsi