kriteria penilaiannya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2006: 16. Lebih lanjut, Moskal 2003 mengatakan bahwa Performance Assessment harus adil dan
bebas dari bias. Oleh karena itu, diperlukan rubrik sebagai perangkat kriteria penskoran dalam penilaian kinerja. Selanjutnya, terdapat dua macam rubrik yang
dapat menjadi acuan penilaian yaitu holistik dan analitik. Rubrik holistik menggambarkan kualitas kinerja untuk tiap level sedangkan rubrik analitik
memberikan nilai untuk komp onen tugas Sa‟dijah, 2009: 93. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan rubrik analitik. Berikut disajikan contoh rubrik analitik untuk penilaian kinerja.
Tabel 2.1 Contoh Rubrik Analitik
Kriteria 1
2 3
Pemahaman masalah Tidak memahami Memahami
sebagian Dapat memahami
Perencanaan strategi Strategi salah
Sebagian strategi salah
Strategi benar
Jawaban yang didapat
Jawaban salah Sebagian jawaban
benar Jawaban benar
Sumber: Sa‟dijah, 2009:94
2.1.8 Kemampuan Komunikasi Matematis
Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu informasi atau gagasan dari seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu, pendapat, atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung Fachrurazi, 2011: 76.
Fachrurazi 2011: 81 menyatakan bahwa komunikasi matematis merefleksikan pemahaman matematis dan merupakan bagian dari daya matematis.
Siswa –siswa mempelajari matematika seakan-akan mereka berbicara dan menulis
tentang apa yang sedang mereka kerjakan. Mereka dilibatkan secara aktif dalam
mengerjakan matematika ketika mereka diminta untuk memikirkan ide –ide atau
berbicara dan mendengarkan siswa lain dalam berbagi ide, strategi, dan solusi. Adapun indikator kemampuan komunikasi siswa menurut NCTM dalam
Fachrurazi: 2011 dapat dilihat dari: 1 Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; 2 Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide
matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; 3 Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan
struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan- hubungan dengan model-model situasi.
Ahmad, et al. 2008: 29 menyatakan bahwa cara efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi adalah secara tertulis, hal ini disebabkan
karena secara formal penggunaan bahasa dapat diimplementasikan secara lebih mudah secara tertulis. Selain itu, Ahmad juga menyatakan bahwa dalam
memecahkan suatu masalah dengan cara mengkomunikasikan langkah –langkah
secara efektif dari dirinya agar mampu dipahami oleh orang lain. Siswa diperbolehkan untuk mengaplikasikan berbagai strategi dalam menyelesaikan
suatu masalah dengan cara yang menurut mereka nyaman, karena suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Dalam penelitian ini, kemampuan
komunikasi matematis yang akan diteliti hanya pada aspek tertulis yang meliputi: 1 kemampuan menyatakan ide, situasi, dan relasi matematis dengan kehidupan
nyata, gambar, dan aljabar secara tertulis.
2 kemampuan menginterpretasi ide-ide matematis secara tertulis. 3 kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, simbol-simbol matematika,
dan struktur-strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika.
4 kemampuan dalam menyelesaikan suatu persoalan dengan tahap-tahap yang terstruktur.
2.1.9 Materi Lingkaran