Uji Normalitas Uji Homogenitas

3.7 Analisis Data Awal

Dalam penelitian ini, nilai UAS semester gasal kelas VIII SMP Negeri 2 Ambarawa tahun ajaran 20141025 digunakan sebagai data awal untuk menentukan sampel penelitian. Analisis tahap awal meliputi uji normalitas dan uji homogenitas sebagai berikut.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas perlu dilakukan untuk membuktikan asumsi bahwa data berdistribusi normal. Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut. H : data berdistribusi normal 1 H : data tidak berdistribusi normal. Menurut Priyatno 2008: 29, langkah-langkah pengujian normalitas pada program SPSS sebagai berikut. 1 Masuk program SPSS. 2 Klik variable view pada SPSS data editor. 3 Pada kolom name ketik variabel-variabel yang digunakan untuk mewakili kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4 Pada kolom label baris pertama ketik eksperimen, baris kedua ketik kontrol. 5 Untuk kolom-kolom lain boleh dihiraukan isian default. 6 Buka data view pada SPSS data editor. 7 Ketikkan data sesuai kelasnya variabelnya. 8 Klik Analyze-Descriptive Statistic-Explore. 9 Klik semua variabel, masukkan kotak dependent list. 10 Klik Plots. 11 Klik Normality plots with test, kemudian klik continue. 12 Klik OK. Pengujian statistik dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berdasarkan pengujian normalitas data awal kelas eksperimen menggunakan SPSS, pada tes Kolmogorov-Smirnov diperoleh signifikansi 0,2. Taraf signifikansi tersebut lebih dari 0,05 sehingga data awal kelas eksperimen dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan untuk pengujian normalitas data awal kelas kontrol, pada tes Kolmogorov-Smirnov diperoleh signifikansi 0,071. Taraf signifikansi tersebut lebih dari 0,05 sehingga data awal kelas kontrol juga dinyatakan berdistribusi normal Lampiran 6.

3.7.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menyelidiki apakah kedua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varians yang sama atau tidak, jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dikatakan kedua kelompok homogen. Adapun rumus yang digunakan adalah sbagai berikut. Sudjana, 2005: 250 Hipotesis statistika dan hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut. : kedua kelompok sampel homogen : kedua kelompok sampel tidak homogen Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika dengan taraf nyata 5, dk pembilang = dan dk penyebut = . Berdasarkan perhitungan homogenitas data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan bantuan Ms.Excel diperoleh nilai dan . Karena maka H diterima. Artinya data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen Lampiran 7.

3.7.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LINGKARAN

11 50 293

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP MATERI LINGKARAN DALAM PEMBELAJARAN MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

5 47 284

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI LINGKARAN

1 5 251

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES PADA KEMAMPUAN PENALARAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII DALAM MATERI LINGKARAN

10 103 341

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

Keefektifan Model Pembelajaran Explicit Instruction dan Picture And Picture terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa pada Materi Pokok Lingkaran Kelas VIII SMP N 1 Karangkobar

0 33 253

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT KELAS VII.

0 0 1

Keefektifan Pembelajaran Lingkaran Menggunakan Guided Discovery Learning dengan Setting Kolaboratif Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VIII SMP.

0 0 2

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI LINGKARAN

0 1 12