Assessment sehingga siswa dapat mencapai kemampuan komunikasi matematis yang maksimal.
3 Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Ambarawa dan masukan tentang model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas pada khususnya dan memajukan program sekolah pada umumnya.
4 Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar untuk melakukan pembaharuan dalam melakukan proses pembelajaran di kelas ketika menjadi
guru mata pelajaran dan dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran selanjutnya. 5 Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan sebagai referensi dan sumbangan
pemikiran untuk penelitian selanjutnya tentunya tentang implementasi keefektifan model pembelajaran Time Token atau pembelajaran yang
menggunakan Performance Assessment.
1.6 Penegasan Istilah
Penegasan istilah diperlukan untuk menghindari adanya salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Adapun
batasan-batasan istilah tersebut adalah sebagai berikut.
1.6.1 Keefektifan
Keefektifan berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya atau ada perubahannya. Keefektifan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu
keberhasilan pembelajaran lingkaran dengan menggunakan model pembelajaran Time Token dengan Performance Assessment.
Keefektifan pembelajaran model Time Token dengan Performance Assessment adalah tercapainya tujuan belajar sebagai akibat dari keberhasilan
pembelajaran model Time Token dengan Performance Assessment pada proses belajar mengajar materi lingkaran. Penggunaan model pembelajaran Time Token
dengan Performance Assessment dikatakan berhasil apabila: 1 Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh materi
pembelajaran dengan model pembelajaran Time Token dengan Performance Assessment dapat mencapai ketuntasan.
2 Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh materi pembelajaran dengan model pembelajaran Time Token dengan Performance
Assessment lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh materi pembelajaran dengan pembelajaran ekspositori.
1.6.2 Model Pembelajaran
Pada hakekatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Pembelajaran merupakan suatu cara dan proses hubungan timbal balik siswa
dan guru yang secara aktif melakukan kegiatan.
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan di dalam pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
1.6.3 Model Pembelajaran Time Token
Model pembelajaran Time Token adalah teknik pembelajaran yang menggunakan metode kooperatif yang di dalamnya melakukan sebuah aktivitas
kerja sama dan saling membantu untuk memahami suatu materi. Teknik ini sangat efisien untuk pembelajaran karena dapat meningkatkan kemampuan siswa secara
merata dalam membaca, menjawab pertanyaan dengan tepat dan cepat dan tidak membuat salah seorang siswa atau salah satu kelompok mendominasi
pembelajaran karena dibatasi oleh waktu tertentu dan mampu berinteraksi dengan lingkungan belajarnya dengan berorientasi seperti sebuah permainan. Sehingga
teknik ini sesuai digunakan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, kecakapan siswa, dan keterampilan sosial siswa. Siswa bekerja secara berkelompok namun
tiap siswa dituntut untuk mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru serta memberikan suasana yang menyenangkan di tengah
– tengah proses pembelajaran.
Time Token adalah suatu kegiatan khusus yang dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran kooperatif. Dengan menggunakan kartu
–kartu untuk berbicara, Time Token dapat membantu membagikan peran serta lebih merata
pada setiap siswa Ibrahim, 2000: 51.
1.6.4 Performance Assesment Penilaian Kinerja