Uji Validitas Instrumen Instrumen Penelitian

62 dan tidak dapat diragukan. Oleh karena itu, instrumen ini harus diuji apakah valid dan reliabel atau tidak. Langkah pengujian instrumen sebagai berikut.

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Arikunto 2010: 211, mengemukakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen ”. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini berupa validitas konstruk karena instrumen penelitiannya berupa non tes. Menurut Sugiyono 2014: 170, “instrumen yang non tes digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi construct”. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya angket atau kuesioner. Apabila instrumen itu valid maka instrumen dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Mengukur validitas kontruksi dapat dilakukan dengan cara meminta pendapat dari ahli Riduwan, 2012: 97. Ahli yang menguji validitas konstruksi pada penelitian ini yaitu Eka Titi Andaryani, S.Pd.,M.Pd dengan melihat instrumen yang telah disusun, apakah sesuai dengan kisi-kisi dan tujuan yang ingin dicapai. Setelah pengujian validitas konstruk, maka angket dapat diuji cobakan kepada sampel uji coba dari populasi penelitian. Instrumen berupa angket ini diuji cobakan pada 40 siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Ajibarang Banyumas. Data uji coba angket tersebut kemudian ditabulasikan yang bertujuan untuk menghitung hasil uji coba. Dalam penelitian ini, perhitungan hasil uji coba, peneliti menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS versi 20. Adapun langkah-langkah dalam menghitung validitas hasil uji coba melalui SPSS versi 20 menurut Priyatno 2012: 113- 4 “klik menu Analyze Correlate 63 Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, masukkan data variabel pada kotak Variables. Pada Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih Two-tailed , kemudian OK”. Dalam perhitungan uji validitas angket uji coba, maka diketahui n=40, kemudian r tabel dengan taraf kesalahan 5 yaitu sebesar 0,312. Jika koefisien korelasi setiap butir soal atau pernyataan itu melebihi 0,312, maka butir instrumen dinyatakan valid. Berdasarkan perhitungan hasil uji validitas menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh 39 item yang valid dan 21 item yang tidak valid. Butir soal atau item yang valid yaitu nomor 1, 2, 8, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 24, 26, 27, 28, 30, 32, 34, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 58, 59, 60. Sedangkan untuk butir soal atau item yang tidak valid yaitu nomor 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12,19, 20, 21, 22, 23, 25, 29, 31, 33, 35, 36, 48, 56.

3.6.2 Uji Reliabilitas