33 mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar. Dalam penelitian ini
yang termasuk dalam indikator kebiasaan belajar WM atau metode kerja dalam belajar adalah cara mengikuti kegiatan pembelajaran, cara belajar
kelompok, cara belajar individu, sarana belajar, waktu belajar, dan bagaimana pembuatan jadwal serta pelaksanaannya.
2.1.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar Rifa‟i dan Anni, 2011: 85. Perubahan
tingkah laku tersebut tergantung dari apa yang dipelajari oleh peserta didik. Menurut Sudjana 2011: 22, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley t.t dalam Sudjana 2011: 22, membagi tiga macam hasil belajar, yakni 1
keterampilan dan kebiasaan; 2 pengetahuan dan pengertian; 3 sikap dan cita- cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Pendapat lain dari Gagne t.t dalam Sudjana 2011: 22 membagi lima kategori hasil belajar, yakni 1 informasi verbal; 2
keterampilan intelektual; 3 strategi kognitif; 4 sikap; dan 5 keterampilan motoris.
Sistem pendidikan nasional t.t dalam Sudjana 2011: 22, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
34 analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkaitan dengan hasil belajar yang
berupa sikap dimana ranah tersebut terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris
berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Ranah kognitif yang paling
banyak digunakan oleh para guru untuk memperoleh nilai siswa di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa tersebut dalam menguasai isi bahan
pengajaran. Pendapat lain dari Susanto 2014: 5, menyatakan bahwa hasil belajar yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam
kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan instruksional. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan-perubahan seseorang yang berupa tingkah laku dimana perubahan itu terjadi secara bertahap dan berdasarkan akibat pengalaman dari
kegiatan belajarnya. Dalam kata lain, hasil belajar siswa merupakan suatu bentuk informasi mengenai perkembangan dan keberhasilan siswa dalam menempuh
pendidikan di sekolah. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu tolak ukur terhadap materi pelajaran yang diterima.
35 Umumnya, hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan sikap yang
diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar atau proses menerima pengetahuan yang disampaikan guru, sehingga dapat menerapkan pengetahuan itu
dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.4 Matematika