diketahui terdapat dalam daun rosemary adalah asam karnosik, karnosol, rosemanol, dan asam rosmarinik, sedangkan senyawa fenol yang terdapat di
dalam kacang kedelai adalah flavonoid seperti quercetin dan rutin Mukhopadhyay, 2000.
G. Uji Toksisitas
Toksisitas suatu bahan dapat diartikan sebagai sebagai kapasitas bahan untuk memicu terjadinya reaksi berkebalikan dari mahkluk hidup.
Dalam hal ini berhubungan dengan timbulnya efek yang tidak diharapkan oleh tubuh Vries, 1997 . Ilmu yang mempelajari tentang toksisitas adalah
toksikologi. Toksisitas erat hubungannya dengan senyawa toksik. Senyawa toksik dapat menyebabkan denaturasi protein dan kerusakan membran sel
sehingga menyebabkan DNA, RNA, dan komponen sel yang lain akan rusak juga Bitton dan Dutka, 1986.
Pengujian toksisitas suatu senyawa dilakukan secara in vitro yaitu dengan menggunakan sel limfosit manusia. Keuntungan pengujian secara in
vitro adalah uji yang digunakan sangat sensitif dan dampak yang ditimbulkan dapat dilihat langsung Vries, 1997. Efek dari ketoksikan suatu
bahan dapat diamati dari seberapa banyak jumlah sel limfosit yang mati bila dibandingkan dengan keadaan awal dan dengan mengamati tingkat
proliferasi sel limfosit. Pengujian ini tergolong dalam uji kualitatif karena penentuan jumlah sel yang hidup didasarkan pada absorbansi kontrol standar
bukan berdasarkan perhitungan secara langsung. Jenis uji toksisitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji toksisitas akut.
H. Sistem Imun dan Respom Imun
Sistem imun merupakan suatu sistem yang mengatur dan melindungi tubuh dari benda-benda asing Thomas dan Robert, 1995.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem imun antara lain genetik, umur, kondisi metabolik, anatomi, status gizi, fisiologi manusia, dan sifat benda
asing Bellanti, 1993. Immunogen adalah setiap bahan yang dapat menimbulkan respon
imun, sedangkan antigen adalah setiap bahan yang bersifat imunogen dan
dapat mengikat komponen yang dihasilkan dari respon imun spesifik, misalnya antibodi dan limfosit T Baratawidjaya, 1991. Respon imun
didefinisikan sebagai respon atau reaktifitas yang terjadi jika ada kontak antara antigen dengan molekul yang memiliki konfigurasi spesifik Kimball,
1992. Respon imun terdiri atas dua jenis, yaitu respon imun spesifik dan
non spesifik. Respon imun spesifik adalah respon imun yang diberi setelah setelah sel-sel imun terlebih dulu terpapar oleh antigen. Dalam tubuh, yang
bertanggungjawab terhadap respon imun spesifik adalah sel limfosit. Respon imun non spesifik adalah respon imun yang memberikan respon secara
langsung terhadap antigen walaupun belum pernah terpapar sebelumnya. Di dalam tubuh yang bertanggungjawab terhadap respon non spesifik adalah
makrofag, lisosom, dan sel NK Harlow dan David, 1988.
Respon imunspesifik limfosit terdiri atas respon humoral dan seluler. Respon humoral dilakukan oleh sel limfosit B, dimana sel ini
menghasilkan antibodi sebagai respon imunnya, sedangkan respon imun seluler dilakukan oleh sel limfosit T, dimana sel ini menghasilkan
limfokinesis yang dapat menolak keberadaan benda asing Ganong, 1979.
I. Limfosit