Perencanaan dan pengendalian persediaan yang merupakan sub dari Departemen PPIC, terlihat jelas pada poin ke tiga dari fungsi – fungsi di atas
bahwa perencanaan dan pengendalian persediaan memiliki aktivitas – aktivitas utama untuk mengelola persediaan, baik berupa tindakan transaksi yang
berkenaan langsung dengan persediaan, kebijakan tentang tingkat persediaan pengaman, kebijakan kuantitas pesanan, kebijakan frekuensi dan periode
pemesanan serta kebijakan pengelolaan persediaan untuk mengoptimalkan biaya yang terkait didalamnya.
Fungsi - fungsi tersebut berlaku secara umum, namun terkadang suatu perusahaan hanya memiliki beberapa fungsi saja, tergantung sistem
perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan yang digunakan perusahaan.
2.2. Definisi Peramalan Permintaan
Menurut Assauri 2004, peramalan merupakan seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang akan dihadapi pada masa yang akan datang.
Selain itu Assauri juga mendefinisikan peramalan sebagai upaya penggunaan data atau informasi untuk menentukan kejadian di masa yang akan datang,
dalam bentuk perkiraan atau perhitungan dari data historis masa lalu dan informasi lainnya untuk penentuan terlebih dahulu atau prakiraan. Peramalan
akan permintaan produk dan jasa diwaktu mendatang dan bagian-bagiannya ini sangat penting sebagai dasar dalam perencanaan dan pengawasan produksi
dan persediaan.
2.2.1. Manfaat Peramalan Permintaan
Peramalan digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengendalian dari sistem persediaan, membuat perencanaan produksi,
pembebanan mesin, peralatan, bahan, serta untuk menentukan tingkat tenaga kerja selama periode produksi Baroto, 2002. Informasi tentang
permalan permintaan akan sangat berguna bagi kegiatan operasional perusahaan, yaitu dalam tiga hal. Pertama dalam perencanaan atau
perancangan sistem, kedua dalam hal penjadwalan sistem dan yang ketiga yaitu pengendalian sistem, termasuk didalamnya pengendalian
untuk produksi, pengendalian persediaan, pengendalian tenaga kerja dan pengendalian biaya Assauri, 2004.
2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Besarnya permintaan konsumen akan produk atau jasa sangat dipengaruhi oleh keadaan di masa yang akan datang. Keadaan itu bisa
bersumber dari faktor internal perusahaan, faktor eksternal pasar dan pemerintah. Faktor internal perusahaan diantaranya adalah mutu, harga,
desain, daur hidup produk, bauran produk dan aktifitas penjualan. Faktor eksternal pasar bisa berwujud selera dan persepsi konsumen, demografi,
persaingan dan citra produk. Faktor terakhir yang juga turut mempengaruhi tingkat permintaan yaitu faktor eksternal pemerintah,
diantaranya dalam bentuk deregulasi baik dibidang ekonomi, sosial, politik dan peraturan lainya Baroto, 2002.
Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Sumber : Baroto, 2002
2.2.3. Metode Peramalan Permintaan
Baroto 2002 menyatakan bahwa ada beberapa metode untuk membuat peramalan permintaan. Pada dasarnya semua metode
peramalan tersebut memiliki ide yang sama, yaitu menggunakan data
PERMINTAAN EKSTERNAL
PASAR EKSTERNAL
PEMERINTAH • Deregulasi
• Ekonomi • Sektor Swasta
• Siklus Bisnis • Selera
Persepsi Pelanggan
• Demografi • Persaingan
INTERNAL • Daur Hidup
• Produk • Layanan
• Kualitas
• Desain Produk • Harga
• Iklan • Aktivitas penjulalan
• Bauran Produk
masa lalu untuk memperkirakan atau memproyeksikan data di masa yang akan datang.
Berdasarkan tekniknya metode peramalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode
kualitatif digunakan karena ketidaktersediaan data masa lalu yang dibutuhkan atau data tersedia dalam jumlah yang sedikit, sehingga dalam
metode ini pendapat pakar dan praktisi dijadikan dasar untuk menetapkan permintaan yang akan datang Baroto, 2002.
Metode kualitatif yang banyak dikenal dan digunakan adalah metode Delphi dan metode kelompok nominal nominal group
technique. 1. Metode Delphi, merupakan suatu teknik yang menggunakan
prosedur sistematis untuk mendapatkan suatu konsensus pendapat- pendapat dari suatu kelompok ahli Handoko, 1994. Proses ini
dilakukan dengan meminta kepada anggota kelompok untuk memberikan serangkaian ramalan melalui tanggapan mereka
terhadap daftar pertanyaan. Kemudian moderator mengumpulkan dan memformulasikan daftar pertanyaan baru dan dibagikan kembali
kepada kelompok. Kunci keberhasilan metode ini tergantung pada kompetensi koordinator dan kepakaran anggota serta variasi
pengalamannya. Koordinator perlu untuk memiliki kemampuan menjalin sintesa atas berbagai pendapat dan ramalan dari peserta
yang memiliki latar belakang bervariasi. 2. Metode Kelompok Nominal Nominal Group Technique. Metode
ini melibatkan orang-orang yang berpengalaman dari berbagai bidang. Metode ini memungkinkan terjadinya diskusi antar anggota
secara langsung dan secara tatap muka, sedangkan dengan metode Delphi sama sekali tidak ada interaksi lisan. Kunci keberhasilan dari
metode ini terletak pada kemampuan kelompok dalam mengidentifikasi permasalahan dan dalam berfikir secara kreatif,
serta kesediaan para anggota untuk berdiskusi serta berdialog dalam membahas masa depan.
Metode kuantitatif menggunakan suatu set data historis masa lalu perusahaan yang akan digunakan untuk meramalkan permintaan di masa
datang. Ada dua kelompok besar metode kuantitatif, yaitu metode time series dan metode nontime series structural models.
Metode time series merupakan metode peramalan yang menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Tidak ada metode yang
paling baik untuk memberikan suatu peramalan keseluruhan, karena metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat
untuk meramalkan data yang lain. Pada peramalan time series metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan
ramalan, yaitu dapat berupa MAD Mean Absolute Deviation, MSE Mean Square of Error atau MAPE Mean Absolute Percentage of
Error.
Dimana : =
t
f permintaan aktual pada periode t
=
t
fˆ ramalan permintaan untuk periode t
m = jumlah periode yang digunakan sebagai dasar peramalan Metode time series sendiri menurut Baroto 2002, antara lain
metode Free Hand, metode Moving Average, metode Weighted Moving Average, metode Exponential Smoothing, metode regresi linier
sederhana, metode interpolasi Gregory-Newton, metode Winter, dan lain-lain.
3 ..........
.......... 100
ˆ
1
m f
f f
MAPE
m t
t t
t
∑
=
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
× ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ −
= 1
.. ..........
ˆ
1 2
m f
f MSE
m t
t t
∑
=
− =
2 ....
.......... ˆ
1
m f
f MAD
m t
t t
∑
=
− =
Prosedur untuk peramalan permintaan dengan metode time series adalah sebagai berikut :
1. Tentukan pola data permintaan dengan memplotkan data secara grafis.
2. Mencoba beberapa metode time series yang sesuai dengan pola permintaan tersebut untuk peramalan.
3. Mengevaluasi tingkat kesalahan masing-masing metode dengan menggunakan kriteria MAD, MSE atau MAPE.
4. Memilih metode peramalan terbaik diantara metode yang telah dicoba.
5. Melakukan peramalan permintaan dengan menggunakan metode terbaik yang telah dipilih.
2.2.4. Metode ARIMA Autoregressive Integrated Moving Average