memfokuskan diri untuk menjadi distributor resmi merek Indomilk dan dipercaya memegang hak distributor utama wilayah Jawa, Kalimantan, dan
Indonesia Timur untuk produk jenis Kremer Kental Manis KKM Tiga Sapi dan Crima, yang mulai menyebar ke seluruh pasar-pasar tradisional. Namun
pada tahun 2005 selain mendistribusikan produk tersebut di atas, PT. Alam Sumbervita juga mendistribusikan produk pangan beku seperti ice cream dan
produk susu murni Pastured Liquid Milk PLM. Saat ini PT. Alam Sumbervita telah memiliki beberapa sub distributor
untuk wilayah luar Jabodetabek. Dibukanya beberapa cabang tersebut sangat diharapkan dapat meningkatkan distribusi produk-produk Indomilk khususnya
ke kawasan Indonesia Timur, karena untuk kawasan Indonesia Timur sedang digalakan oleh pemerintah untuk dikembangkan.
4.2. Gambaran Produk
Berbagai jenis produk yang didistribusikan oleh PT. Alam Sumbervita berasal dari PT. Indomilk, PT. Indolakto, PT. Indo Es Krim Meiji dan PT.
Indomurni yang dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu kelompok Dry, kelompok PLM Pastured Liquid Milk dan kelompok Ice Cream.
Kelompok Dry adalah jenis susu creamer yang memiliki masa kadaluarsa lebih dari satu tahun 1-2 tahun. Kelompok PLM Pastured Liquid
Milk adalah jenis susu murni yang memiliki masa kadaluarsa beberapa minggu 2 – 3 minggu, dan terakhir Ice Cream adalah jenis produk susu
olahan dalam bentuk cold yang masa kadaluarsanya kurang dari satu tahun 1 tahun, PT. Alam Sumbervita, 2007.
Kelompok Dry terdiri dari tujuh sub kelompok produk, yaitu SKM Susu Kental Manis, SCI Susu Cair Instan, UHT Ultra High Temperature, SBI
Susu Bubuk Instan, SBB Susu Bubuk Reguler, SBC Susu Bubuk Coklat, CCS Calsi Skim dan Bulk. Untuk lebih lengkap jenis-jenis produk yang
termasuk dalam kelompok Dry dapat dilihat seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis-jenis produk Dry
No Jenis Produk
No Jenis Produk
1 SKM • IMP
• IMP’S • IMC
• IMC’S • CE
• KKM • CE’S
• CE’C • Tiga Sapi
• TS’S • TS BDG
• CRIMA 5
UHT • C 125ml
• S 125ml • M 125ml
• C 200ml • S 200ml
• M 200ml • TS C 200ml
• TS S 200ml • FC 1000ml
• CH 1000ml
2 SCI • C 200ml
• S 200ml • MLN 200ml
• PLAIN 200ml 6
BULK • REG25 Kg
• INS25 Kg • SKM BULK 2x5
• SKM BULK 1x10 • SMP BULK 25 Kg
• REG 2 Kg • INS 2 Kg
3 SBI • 200ml
• 400ml • 1000ml
• BIO 400ml • BIO 800ml
• BIO KIDS 1-3 400ml • BIO KIDS 1-3 800ml
• BIO KIDS 4-6 400ml • BIO KIDS 4-6 800ml
7 SBC • 200ml
• 400ml • 1000ml
• BIO 400ml • BIO 800ml
• BIO KIDS 1-3 400ml • BIO KIDS 1-3 800ml
• BIO KIDS 4-6 400ml • BIO KIDS 4-6 800ml
4 CCS • 400gr FC
• 400gr C 8 SBB
• 200ml • 400ml
• 1000ml
Sumber : PT. Alam Sumbervita, 2007
4.3. Sistem Pengadaan Barang PT. Alam Sumbervita
Pengendalian persediaan pada PT. Alam Sumbervita dilakukan oleh Bagian Gudang dan Bagian Pengadaan. Pemasok untuk produk-produk
kelompok PLM adalah PT. Indomurni dan PT. Indomilk. Kelompok Dry dipasok oleh PT. Indomilk dan PT. Indolakto, sedangkan untuk kelompok Ice
Cream dipasok oleh PT. Indo Es Krim Meiji. Penelitian ini difokuskan untuk membahas persediaan produk pada PT.
Alam Sumbervita Jakarta dari kelompok Dry saja, karena masa kadaluarsanya lebih dari satu tahun sehingga perlu direncanakan dan dikendalikan dengan
baik. Kelompok PLM masa kadaluarsanya hanya beberapa minggu dan kelompok Ice Cream masa kadaluarsanya kurang dari satu tahun, sehingga
untuk kedua kelompok ini sistem persediaan yang diterapkan lebih ke arah sistem zero inventory atau upaya untuk meminimalkan persediaan.
Alur proses pemesanan barang hingga barang tiba di gudang adalah sebagai berikut :
1. Dimulai dari adanya estimasi bagian sales tentang prediksi kebutuhan di masa yang akan datang dari keseluruhan cabang
2. Pencocokan jumlah barang antara ketersediaan di gudang dengan estimasi sales
3. Pembuatan CMO Commited Monthly Order yang didapat dari hasil pencocokan antara ketersediaan di gudang dengan estimasi sales
4. Pengeluaran PO Purchasing Order yaitu surat pemesanan barang yang dikeluarkan PT. Alam Sumbervita untuk suplier
5. Setelah PO diterima lalu keluarlah DO Delivery Order yang dikeluarkan oleh suplier sebagai surat pengeluaran barang
6. Proses pengiriman barang yang dipesan dari suplier ke seluruh cabang PT. Alam Sumbervita
7. Terakhir setelah barang yang dipesan sampai di PT. Alam Sumbervita dan setelah dilakukan pengecekan terhadap barang yang dipesan maka
perusahaan mengeluarkan GRN Goods Receipt Note atau surat keterangan bahwa barang yang dipesan sudah diterima sesuai pesanan.
Alur proses pemesanan barang dari mulai barang dipesan hingga barang tiba di gudang dan siap untuk digunakan dapat dilihat seperti pada Gambar 6
berikut.
Gambar 6. Alur pemesanan barang kedalam gudang Estimasi sales
Mix and Match
PO Purchase Order
DO Delivery Order
Pemeriksaan dan Pengeluaran GRN
Goods Receipt Note CMO
Pengiriman Barang
Keluar masuknya barang Turn over terjadi setiap hari dari hari Senin sampai hari Sabtu. Aliran barang masuk ke gudang terjadi selama lima hari
kerja, yaitu hari Senin sampai hari Jum’at, sedangkan untuk aliran barang keluar terjadi dari hari Senin hingga hari Sabtu. Rata-rata permintaan yang
diminta oleh PT. Alam Sumbervita untuk produk Dry, sekitar 75 persen dipenuhi oleh PT. Indomilk dan sisanya 25 persen dipenuhi oleh PT. Indolakto
dengan lead time masing-masing pemasok adalah satu hari mulai barang dipesan hingga barang sampai digudang
Proses pengiriman produk dari pemasok ke PT. Alam Sumbervita terjadi secara bertahap, karena adanya keterbatasan kapasitas gudang yang dimiliki
PT. Alam Sumbervita menyebabkan CMO yang dikeluarkan setiap bulan tidak langsung dikirim sepenuhnya. Estimasi selama satu bulan kedepan diberikan
PT. Alam Sumbervita ke pemasok, namun konfirmasi pengirimannya dilakukan secara bertahap, ketika tingkat persediaan di gudang sudah
mencapai titik buffer stock persediaan penyangga. Kebijakan tingkat persediaan penyangga yang ditetapkan perusahaan adalah berbeda-beda untuk
setiap jenis produk, namun besarnya persediaan penyangga adalah tetap sepanjang tahun untuk tiap-tiap produk.
PT. Alam Sumbervita sejak tahun 2001 memiliki beberapa cabang di Pulau Jawa, yaitu di Surabaya, Cirebon, Semarang, Bandung dan Yogyakarta.
Estimasi yang didapat merupakan estimasi dari keseluruhan cabang yang dikumpulkan ke PT. Alam Sumbervita Jakarta untuk diteruskan ke pemasok,
sehingga estimasi yang disampaikan dari PT. Alam Sumbervita adalah estimasi untuk keseluruhan permintaan periode berikutnya. Persentase
permintaan untuk estimasi tiap-tiap cabang terhadap keseluruhan estimasi permintaan dapat dilihat seperti pada Tabel 4.
PT. Alam Sumbervita telah terintegrasi dengan pemasoknya dalam hal sistem penyaluran produk pesanan, sehingga estimasi untuk tiap-tiap cabang
dapat dikirim langsung dan tidak perlu dikirim ke PT. Alam Sumbervita Jakarta terlebih dahulu. Sekitar 65 persen pesanan dari keseluruhan estimasi
yang diajukan dikirim langsung ke masing-masing cabang dan selebihnya sekitar 35 persen dikirim untuk PT. Alam Sumbervita Jakarta.
Tabel 4. Persentase permintaan tiap cabang PT. Alam Sumbervita terhadap total
permintaan
Sumber : PT. Alam Sumbervita, 2007
4.4. Biaya Persediaan