sikklikal tidak tentu. Metode yang paling sesuai untuk pola permintaan ini adalah metode moving average, weighted moving
average, dan exponential smoothing. 4. Pola EratikRandom.
Pola eratik adalah bila fluktuasi pola permintaan yang terjadi dalam jangka panjang tidak dapat digambarkan oleh ketiga pola lainnya.
Fluktuasi permintaan ini bersifat acak atau tidak jelas. Pola permintaan jenis ini belum ada metode khusus yang dapat
meramalkan permintaan dengan tingkat akurasi yang lebih baik dibanding yang lain, tingkat kemampuan seorang analis peramalan
sangat menentukan dalam pengambilan kesimpulan mengenai pola data. Keterampilan, pengalaman dan imajinasi seorang analis
peramalan merupakan faktor yang paling menetukan dalam pelaksanaan peramalan.
2.3. Definisi Persediaan
Groebner dalam Baroto 2002 mendifinisikan persediaan sebagai komponen material, atau produk jadi yang tersimpan di tangan, menunggu
untuk digunakan atau dijual. Menurut Assauri 2004, persediaan merupakan aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Sehingga persediaan merupakan istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya
organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
2.3.1. Faktor – Faktor Penyebab Munculnya Persediaan
Alasan diberlakukannya persediaan oleh suatu perusahaan pabrik menurut Assauri 2004 adalah karena :
1. Dibutuhkan waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk memindahkan produk dari suatu tingkat ke tingkat proses lain, yang
disebut persediaan dalam proses dan pembelian.
2. Adanya alasan organisasi untuk memungkinkan satu unit atau bagian membuat jadwal operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang
lain. Menurut Baroto 2002, penyebab timbulnya persediaan adalah
sebagai berikut : 1. Adanya mekanisme pemenuhan atas permintaan. Karena permintaan
terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang tersebut tidak tersedia sebelumnya. Untuk menyiapkan barang
diperlukan waktu pembuatan dan pengiriman, maka adanya persediaan merupakan hal yang sulit untuk dihindari.
2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian. Karena ketidakpastian terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam
jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan antara satu produk dengan produk
berikutnya, lead time yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tak dapat dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam
dengan mengadakan persediaan. 3. Keinginan untuk melakukan spekulasi yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga di masa mendatang.
2.3.2. Fungsi Persediaan
Efisiensi produksi dapat ditingkatkan melalui pengendalian sistem persediaan. Efisiensi ini dapat dicapai bila fungsi persediaan dapat
dioptimalkan. Beberapa fungsi persediaan menurut Baroto 2002 adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Independensi. Agar proses produksi dapat terus berjalan tanpa tergantung pada permintaan dan pasokan bahan baku dari
pemasok. 2. Fungsi Ekonomis. Seringkali dalam kondisi tertentu, memproduksi
dengan jumlah produksi tertentu akan lebih ekonomis daripada memproduksi secara berulang atau sesuai permintaan. Jadi memiliki
persediaan dalam beberapa kasus bisa merupakan tindakan yang ekonomis.
3. Fungsi Antisipasi. Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi adanya perubahan permintaan atau pasokan, sehingga kegiatan
menimbun bahan baku terlebih dahulu merupakan kegiatan yang rasional bagi perusahaan.
4. Fungsi Fleksibilitas. Bila dalam proses produksi terdiri atas beberapa tahapan proses operasi dan kemudian terjadi kerusakan pada satu
tahapan proses operasi, maka akan diperlukan waktu untuk melakukan perbaikan. Karena itu persediaan barang setengah jadi
pada situasi seperti ini merupakan faktor penolong untuk kelancaran proses operasi.
2.3.3. Jenis Persediaan