29
responifresponsif JA secara negatif dalam sitoplasma. Protein ini berinteraksi
dengan faktor transkripsi TGA dalam nukleus dibutuhkan untuk menginisiasi ekspresi gen PR Spoel et al. 2003. Mutan gen NPR1 tidak memperlihatkan
sensitivitas terhadap SA. NPR1 diusulkan menjadi kunci pada SAR di ArabidopsisA. thaliana
Cao et al. 1994; Cao et al. 1997; Cao et al. 1998. Peningkatan
tingkat ekspresi NPR1 di
ArabidopsisA. thaliana Chern et al. 2001
dan homolog NPR1 pada tanaman padi NPR-homolog 1 NH1 Chern et al. 2005 meningkatkan resistensi terhadap Xanthomonas oryzae. Ekspresi NPR1
secara negatif dikontrol oleh suppressor of npr1 inducible SNI1. SNI1 adalah regulator negatif pada SAR dan terepresi oleh NPR1.
SA memperlihatkan peran nyata dalam sistem pertahanan baik secara lokal maupun sistemik pada tumbuhan termasuk padi. Pemberian Pseudomonas
aeruginosa pada padi meningkatkan resistensi terhadap Rhizoctonia solani Saikia
et al. 2006. Aplikasi SA secara eksogenus pada padi mampu mendorong
resistensi terhadap Magnaporthe grisea Manandhar et al. 1998. Introduksi gen- gen penyandi lintasan biosintesis SA asal bakteri meningkatkan resistensi
terhadap patogen pada tembakau Verberne et al. 2000 dan Arabidopsis A.
thaliana Mauch et al. 2001. Tanaman padi mengandung
tingkat konsentrasi SA
yang tinggi dan memiliki kemampuan mengkonversi eksogenus SA menjadi glukosil-SA Silverman et al. 1995 sehingga memperlihatkan bahwa padi
memiliki kemampuan menjaga basal SA. SA diduga menjadi pembatas kimiawi melawan infeksi patogen Yang et al. 2004.
3.4 Introduksi gen-gen penyandi lintasan asam salisilat asal bakteri
Asam salisilat memiliki peran dalam mekanisme pertahanan tumbuhan terhadap cekaman biotik maupun abiotik. Pada saat terjadi cekaman biotik maka
asam salisilat mempunya i
peran penting dalam menginduksi SAR yang akhirnya mengaktifkan sejumlah gen PR pada cekaman biotik. Pada cekaman abiotik, asam
salisilat berperan dalam mendetoksifikasi senyawa oksigen reaktif seperti superoksida dan H
2
O
2
. Defisiensi kandungan asam salisilat pada Oryza O. sativa
mengakibatkan tanaman rentan akan kerusakan akibat cekaman oksidatif Yang et
Formatted: Spanish Mexico
Formatted: Justified, I ndent: First line: 0,95 cm, Line spacing: 1,5 lines
30
al. 2004. Pada saat cekaman biotik, SA akan menekan aktvitas APX dan CAT
sehingga konsentrasi H
2
O
2
yang dihasilkan NADPH oksidase pada membran plasma tetap. Dengan demikian, tanaman secara simultan menghasilkan H
2
O
2
tetapi kehilangan kemampuan menghilangkan H
2
O
2
. Kejadian ini berlawanan pada saat tanaman terpapar cekaman abiotik di mana produksi ROS seperti H
2
O
2
ditekan. Kedua fungsi yang berlawanan dari ROS ini masih menjadi perdebatan Mittler 2002. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan fungsi SA yang
mengaktifkan SABP3 yaitu kloroplas karbonik anhidrase yang memiliki fungsi sebagai antioksidan Slaymaker et al. 2002. Shingga, defisiensi kandungan asam
salisilat pada O. sativa mengakibatkan tanaman rentan akan kerusakan akibat cekaman oksidatif Yang et al. 2004.
Tanaman mampu menghasilkan SA disamping melalui fenilalanin juga melalui isokorismat. SA yang dihasilkan melalui isokorismat pada
ArabidopsisA. thaliana
berperan dalam mekanisme pertahanan Wildermuth et al. 2001. Gen yang berperan dalam produksi SA melalui isokorismat adalah gen ICS1 dan ICS2
yang berlokasi pada kromosom 1 ArabidopsisA. thaliana
. Introduksi gen-gen penyandi lintasan biosintesis SA asal bakteri melalui isokorismat pada tanaman
padi dapat meningkatkan resisten tanaman. Akumulasi SA melalui isokorismat pada padi belum pernah dilaporkan. Penyamaan urutan asam amino enzim ICS
ArabidopsisA. thaliana dan padi memperlihatkan kesamaan sebesar 45. Padi
mempunyai gen ICS yang berlokasi pada kromosom 9 Nipponbare dengan nomor aksesi NM_001069519
dan and CA763410 untuk Indica IR64.
Kandungan SA padi berperan dalam mekanisme pertahanan terhadap cekaman biotik. Padi memperlihatkan kandungan SA yang lebih tinggi
dibandingkan ArabidopsisA. thaliana
dan tembakau. Padi mampu mempertahankan kandungan SA bebas yang cukup tinggi. Walaupun demikian,
glukosil transferase padi terinduksi oleh pemberian SA dari luar. Aplikasi SA dan bakteri penghasil SA dari luar mampu meningkatkan sistem pertahanan terhadap
serangan Magnaporthe grisea Manandhar et al. 1998 dan Rhizoctonia solani Saikia et al. 2006. Kandungan SA dan enzim yang mengkonversi SA memiliki
lokasi yang berbeda Silverman et al. 1995. Ini menimbulkan spekulasi bahwa
Formatted: Subscript Formatted: Subscript
Formatted: Font: I talic
31
gen pertahanan yang dependen SA akan terinduksi apabila SA dihasilkan menyerupai pemberian SA dari luar.
Introduksi gen asal bakteri memerlukan ketersediaan sinyal peptida yang mengarahkan ekspresi gen pada kompartemen tertentu pada sel. Sinyal peptida
adalah penting untuk mengontrol ekspresi gen ICS isochorismate synthase. ICS1 ArabidopsisA. thaliana
memiliki sinyal peptida Wildermuth et al. 2001. Rekayasa SA dengan menambahkan sinyal peptida pada fusi gen pchB-A yang
dikontrol oleh promoter 35S dapat meningkatkan konsentrasi SA pada Arabidopsis
A. thaliana Mauch et al. 2001. Penggunaan sinyal peptida dengan
target ekspresi pada kloroplas di tembakau transgenik mampu meningkatkan kandungan asam salisilat Verberne et al. 2000.
32
BAHAN DAN METODE
1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan dari tahun 2001 sampai 2003. Penelitian dilakukan di laboratorium Clusius, Institute of Biology Leiden, Leiden University, The
Netherlands . Kegiatan kloning, transformasi bakteri, dan molekuler analisis
dilakukan di laboratorium Molecular and Developmental Genetics. Sedangkan kegiatan anatomi-histologi dan pengambilan gambar preparat dilakukan di
Laboratorium Histologi. Percobaan untuk pemberian abiotik seperti kekeringan, salinitas, kejut-panas dan perlakuan perendaman dalam air dilakukan di ruang
tumbuh untuk tanaman padi. Kegiatan uji kekeringan untuk tanaman transgenik Arabidopsis A. thaliana
dilakukan pada ruang tumbuh ArabidopsisA. thaliana
. Transformasi tanaman di laksanakan di laboratorium biosafety level 2.
Pengukuran kadar asam salisilat beberapa kultivar padi dilakukan labor at
orium Virology
, Virology Department, Leiden University. Untuk pengukuran kandungan asam salisilat dari tanaman transgenik padi yang mengandung gen-gen introduksi
asam salisilat asal bakteri dilakukan di Laboratorium CIRAD, Perancis.
2 Bahan penelitian
Kultivar padi yang digunakan adalah IRAT112, Cabacu, Cisadane, Nipponbare, T-309, IR64, IR58, dan Taipei Tabel 2 dan
Arabidopsis A. thaliana dari jenis Columbia. Kultivar padi IRAT112 dan Cabacu merupakan padi gogo,
Cisadane dan IR64 adalah padi sawah, sedangkan Nipponbare dan T-306 merupakan padi model untuk transformasi. Beberapa strain bakteri yang
digunakan untuk kegiatan kloning dan transformasi genetika tertera pada Tabel 3. Antibiotik Rifam
fp icin dipakai untuk memelihara kultur
Agrobacterium A. tumefaciens
LBA4404 dan LBA1115. Sejumlah plasmid yang dipakai diperlihatkan tercantum
dalam Tabel 4. Bakteri Escherichia E.
coli mengandung
plasmid rekombinan dipelihara dengan kandungan antibiotik setengah kali yang dipakai untuk
Agrobacterium A. tumefaciens
. Perunut untuk melabel pada analisis Northern dipaparkan pada Tabel 5.
Formatted: Font: I talic Formatted: Font: I talic
Formatted: Font: I talic Formatted: Font: I talic
Formatted: Font: I talic Formatted: Font: I talic
Formatted: Font: I talic Formatted: Font: I talic
33
Tabel 2 Jenis kultivar padi yang dipakai dalam percobaan cekaman abiotik
No Kultivar
Tipe Percobaan
1 IRAT112
Bibit Cekaman abiotik
2 Cabacu
Bibit Cekaman abiotik
3 Cisadane
Bibit Cekaman abiotik
4 Nipponbare
1.1. Kalus
2.2. Bibit
1.1. Transformasi
2.2. Cekaman abiotik
5 T-309
Bibit Cekaman abiotik
6 IR64
Bibit Cekaman abiotik
Tabel 3 Jenis bakteri yang dipakai pada percobaan kloning dan transformasi
No Bakteri
Strain Percobaan
1 Escherichia E.
coli DH5
α PR
Κ2013 Kloning
Helper 2
Agrobacterium A.
tumefaciens 1. LBA4404 rif 20
2. LBA1115 rif 20 -Transformasi genetika
padi -Transformasi genetika
ArabidopsisA. thaliana Tabel 4
Daftar plasmid yang digunakan pada konstruksi gen
No Plasmid
Antibiotik Kegunaan Percobaan
1 TOPO Amp50Kan25
PCR cloning
2 pC1300 Kan
25 Vektor
biner 3 pC1391Z
Kan 25
Vektor biner
4 pMOG80 Kan
25 Vektor
biner 5 365S-Oshox4 Kan
25 Vektor
biner 6 RNAi-Oshox4 Kan
25 Vektor
biner 7 DR5-GUS
Kan 25
Vektor biner
8 PO4 Kan
25 Vektor
biner Kan: kanamisin
Amp: am fp
isilin Tabel 5
Perunut yang digunakan untuk melakukan analisis Northern
No Perunut
Sumber Asal
1 Oshox
1-7 cDNA
Rice Group, Leiden, Belanda 2
Salt Plasmid
Rice Group, Gent, Belgia 3
Oshsp 16.9
Plasmid Rice Group, Leiden, Belanda
4 Oshox 8
Plasmid Gene
Bank Gen
Formatted Table
Formatted: Bullets and Numbering
34
3 Metodologi penelitian
Tahapan penelitian meliputi dua bagian terpisah Gambar 10, yaitu karakterisasi gen HD-Zip padi yang memperlihatkan respon kekeringan
, dan
introduksi gen-gen penyandi lintasan biosintesis asam salisilat yang berasal dari bakteri.
35
Gambar 10 Tahapan yang dilakukan dalam penelitian. Penelitian mempunyai
dua bagian yang terdiri dari penggunaan HD-Zip kotak dan introduksi gen penyandi lintasan biosintesis asam salisilat asal
36
bakteri k
segitiga untuk pembuatan padi transgenik.
3.1 Karakterisasi Gen HD-Zip padi responsif kekeringan 3.1.1