25
3.1 Asam salisilat pada tanaman
Hormon tanaman asam salisilat SA memiliki peran penting dalam penguatan ketahanan sistemik SAR.
Tingkat Konsentrasi SA berkorelasi dengan
penginduksian beberapa protein yang berhubungan dengan ketahanan terhadap serangan patogen protein PR Gaffney et al. 1993; Sticher et al. 1997.
Peningkatan SA berkorelasi dengan resistensi terhadap virus dan induksi PR1 Chen et al. 1995. Tanaman transgenik tembakau Gaffney et al. 1993,
transgenik padi Yang et al. 2004, dan transgenik Arabidopsis
A. thaliana mengandung gen nahG memperlihatkan hilangnya resistensi lokal maupun SAR
dalam melawan infeksi patogen karena tanaman transgenik mengandung ekspresi gen nahG tidak mampu membentuk SA.
SA tersedia dalam tanaman sebagai asam bebas dan metabolit terkonjugasi melalui metilasi, hidroksilasi, dan glukosilasi. SA diperkirakan lebih aktif
bergerak dalam bentuk asam bebas pada tembakau karena keberadaannya dalam floem Enyedi et al. 1992. SA yang disintesis pada tembakau yang terinokulasi
TMV akan terglukosilasi dan termetilasi. Konjugat terglukosilasi memiliki bentuk SA 2-O-
β-D-glukosida SAG dan glukosil salisilat GS, dan metal salisilat MSA yang bersifat volatil. Pembentukan senyawa SA terkonjugasi, SA dan
SAG, dirangsang oleh adanya infeksi pathogen dan tingkat konsentrasi
SA Lee Raskin 1999. UDP-glukosa SA glukosiltransferase SA GTase bertanggung
jawab untuk pembuatan SAG. UDP-glukosa SA karboksil GTase berperan dalam pembentukan GS. SA-karboksil metiltransferase mengontrol pembentukan MSA
dari SA Zubieta et al. 2003. Terdapat dua lintasan alternatif produksi SA pada tanaman Gambar
86 . SA dapat dibuat dari fenilalanin melalui asam sinamat dan
asam benzoat BA pada tembakau sehat atau yang terinfeksi TMV Yalpani et al. 1993. Asam benzoat 2-hidroksilase BA2H bertanggung jawab dalam konversi
BA menjadi SA Enyedi et al. 1992; Silverman et al. 1995. SA pada
ArabidopsisA. thaliana dapat disintesis dari korismat. Lintasan ini
dipelajari melalui analisis mutan sid. Mutan ArabidopsisA. thaliana
sid 1 SA-
induced defence 1 dan sid2 mengandung mutasi pada gen isokorismat sintase.
Konsentrasi SA tidak dapat meningkat selama infeksi pat h
ogen akibat mutasi ini
Formatted: Spanish Mexico
Formatted: Spanish Mexico
Formatted: Font: I talic, Spanish Mexico
Formatted: Spanish Mexico
Formatted: Spanish Mexico Formatted: Spanish Mexico
26
Wildermuth et al. 2001. Fenilalanin amonia liase PAL adalah enzim kunci pada biosintesis SA melalui fenilalanin. Terdapat empat salinan gen ini pada
genom ArabidopsisA. thaliana
. Satu pada kromosom 2, dua pada kromosom 3, dan satu pada kromosom 5. Enzim isokorismat sintase ICS1; Nomor Aksesi
Gene Bank
Gen : AT1G18870 yang mengkonversi korismat menjadi isokorismat
berlokasi pada kromosom 1 www.Arabidopsis.org. Gen nahG mengkode enzim pendegradasi SA. Gen nahG menyandikan
salisilat hidroksilase yang mengkonversi SA menjadi katekol. Gen ini merupakan gen pada lintasan naptalena dalam operon sal dari Pseudomonas putida. Naptalena
dan salisilat menjadi sumber karbon bagi genus Pseudomonas. Gen serupa nahG telah diisolasi dari
Pseudomonas P. fluorescens
Chung et al. 2001. Operon nah
nah1 nahABCDEF bersama dengan operon salnah2 nahGHIJLKM mengkonversi naptalena menjadi salisilat dan mengubah menjadi piruvat serta
asetaldehida Yen Gunsalus 1982; You et al. 1991. Kontrol dalam ekspresi nah
G memungkinkan dilakukannya penurunan kandungan SA tanaman.
3.2 Asam salisilat pada mikroorganisme