2010:100, yang menemukan bahwa job characteristics memiliki pengaruh terhadap OCB baik langsung maupun tidak. Hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahajaan 2012:104-116 yang mana job characteristics berpengaruh namun tidak signifikan, serta penelitian lain yang
dilakukan Kuehn dan Al-Busaidi 2002:107-125
yang menghasilkan bahwa Job Characteristics tidak berpengaruh secara signifikan.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif job characteristic secara kesuluruhan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa aspek Job
Characteristics yang ada pada PT KAI Daop IV Semarang sudah dapat dirasakan secara maksimal oleh karyawan terbukti pada indikator variasi kemampuan dan
signifikan tugas menunjukan prosentase dengan kategori sangat tinggi. Namun pada aspek identitas tugas dan otonomi perlu diperhatikan karena menunjukan
nilai yang terendah dalam variabel Job Characteristics meskipun masih dalam kategori tinggi. Otonomi merupakan salah satu indikator yang cukup berpengaruh
dalam variabel Job Characteristics dimana otonomi dapat menimbulkan rasa tanggung jawab lebih yang mampu meningkatkan kepedulian terhadap rekan kerja
maupun organisasi dan mampu untuk memunculkan perilaku OCB yang dapat menguntungkan perusahaan.
4.2.2 Pengaruh Communication Satisfaction pada OCB
Berdasarkan hasil uji parsial untuk tingkat signifikansi variabel Communication Satisfaction da
lam penelitian ini sebesar 0,000 sig α 0,05 dan hasil t
-hitung
sebesar 6,371. Hal ini menunjukan bahwa Communication Satisfaction mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap OCB. Sehingga dalam hal ini
menunjukan bahwa penerimaan perasaan puas atas komunikasi yang dirasakan oleh karyawan dapat memunculkan OCB. Balino 1999:82-89 Kepuasan yang
dirasakan oleh karyawan dipersepsikan sebagai keuntungan yang diperoleh dari organisasi sehingga mereka akan membalasnya terhadap organisasi, hal ini
seseuai dengan teori pertukaran sosial. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu oleh Kandlousi 2010:51-61 dalam penelitian ini
Communication Satisfaction merupakan predictor yang kuat terhadap OCB, kandlousi juga mengungkapkan bahwa motiv utama yang dapat menjelaskan
adanya hubungan Communication Satisfaction dengan OCB adalah teori
pertukaran sosial.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif Communication Satisfaction secara keseluruhan tergolong dalam kriteria tinggi. Hal tersebut ditunjukkan pada seluruh
indikator yang menghasilkan jumlah presentase yang tinggi. Presentase tertinggi didapatkan pada indikator komunikasi memotivasi karyawan dengan pernyataan
saya memperoleh dukungan dari atasan. Hal ini menunjukan bahwa, PT KAI Daop IV Semarang mendesign komunikasi yang terbuka baik dari atasan
kebawahan maupun sebaliknya ataupun keterbukaan informasi tentang perusahaan. Hal tersebut juga dapat membuat karyawan manjadi semakin loyal
serta peduli terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki rasa memiliki organisasi. Namun hal masih ada aspek yang memperoleh skor paling rendah
yaitu pada aspek desas-desus tentang perusahaan, hal ini menunjukan bahwa masih informasi yang beredar di karyawan kurang up to date sehingga adanya
design penyebaran informasi yang lebih baik supaya karyawan dengan cepat
mengaetahui apa yang sedang terjadi didalam organisasi, hal ini dapat berdampak positif manakala karyawan yang memiliki kepedulian terhadap organisasi akan
berusaha membantu atau menyampaikan gagasan berkenaan dengan desas-desus yang beredar demi kemajuan organisasi.
4.2.3 Pengaruh Conscientiousness pada OCB