Uji Regresi Linier Berganda

4.1.5 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Berikut ini adalah tabel hasil analisis regresi berganda menggunakan SPSS. Hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -9.333 6.259 -1.491 .138 Job_characteristics .402 .148 .222 2.717 .008 Communication_satisfac tion .385 .060 .476 6.371 .000 Concientiousness .470 .150 .211 3.134 .002 a. Dependent Variable: OCB Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Dari hasil analisis pada tael 4.16, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -9,333 + 0,402X 1 + 0,385X 2 + 0,470X 3 1. Job Characteristics = 0,402 Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai koefisien beta regresi untuk variabel job characteristics adalah 0,402 yang bertanda positif, artinya semakin tinggi tingkat variasi kemampuan, signifikan dan identitas tugas yang dimiliki suatu pekerjaan serta adanya kebebasan dan umpan balik dalam melakukan pekerjaan maka dapat meningkatkan pengungkapan OCB yang dilakukan karyawan. 2. Communication Satisfaction = 0,385 Dari tabel 4.16, dapat dilihat bahwa nilai koefisien beta regresi untuk variabel Communication Satisfaction adalah 0,385 yang bertanda positif, artinya semakin tinggi kepuasan akan aktivitas komunikasi yang dirasakan pegawai, maka akan semakin tinggi organizational citizenship behavior dengan peningkatan sejumlah nilai betanya. 3. Conscientiousness = 0,470 Contionciusness pada tabel 4.16 menunjukan nilai koefisien beta regeresinya adalah 0,450 yang bertanda positif artinya semakin tinggi skor pada contionciusness yang dimiliki oleh karyawan dimana karyawan dengan rasa tanggung jawan yang tinggi, gigih dalam bekerja dan terorganisir, sehingga akan dapat meningkatkan pengungkapan OCB karyawan sebesar nilai beta tersebut.

4.1.5.1 Uji Hipotesis

a. Uji t-statistik atau Uji Parsial Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara terpisah atau parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri atas Job Characteristics, Communication Satisfaction, dan Conscientiousness terhadap OCB yang merupakan variabel dependennya. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1 Bila probabilitas 0,05, maka H 1 diterima dan H ditolak. Artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2 Bila probabilitas 0,05, maka H 1 ditolak dan H diterima, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Indivdual Statistik t Job Caracteristics, Communication Satisfaction, dan Conscientiousness Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant -9.333 6.259 -1.491 .138 Job_characteristics .402 .148 .222 2.717 .008 .493 2.030 Communication_satisf action .385 .060 .476 6.371 .000 .590 1.694 Concientiousness .470 .150 .211 3.134 .002 .726 1.377 a. Dependent Variable: OCB Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Hasil pengujian t-statistik menunjukkan sebagai berikut : a. Analisis menunjukan bahwa Job caracteristics memiliki nilai t- hitung 2,717 t- tabel 1,9788 pada taraf signifikansi 0,008 sig α 0,05 bertanda signifikan. Dengan kata lain Job Characteristics berpengaruh signifikan positif terhadap Organizational Citizenship Behaviour. Maka H 1 yang menyatakan bahwa Job Charateristics berpengaruh signifikan positif terhadap Organizatinal Citizenship Behaviour diterima . b. Pada Hasil analisis Communication Satisfaction memiliki t- hitung 6,371 t- tabel 1,9788 pada taraf signifikansi 0,000 sig α 0,05 bertanda signifikan. Dengan kata lain Communication Satisfaction berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behviour. Maka H 2 yang menyatakan bahwa Communication Satisfaction berpengaruh positif signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior diterima. c. Analisis menunjukan bahwa Conscientiousness memiliki t- hitung 3,134 t- tabel 1,9788 pada taraf signifikan 0,002 sig α 0,05 bertanda signifikan. Sehingga dapat disimpulkan contionciusness berpengaruh positif signifikan terhadap OCB. Maka H 3 yang menyatakan bahwa Conscientiousness berpengaruh positif signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior diterima.

4.2 Pembahasan

Dari hasil uji asumsi klasik dapat dilihat bahwa model regresi telah terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi heteroskedatisitas. Berdasarkan hasil uji tersebut, menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi Best Liniear Unbiased Estimation BLUE sehingga dapat untuk digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

4.2.1 Pengaruh Job characteristics pada OCB

Berdasarkan hasil uji parsial untuk tingkat signifikansi variabel Job Characteristics dalam penelitian ini sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05 dan hasil t - hitung sebesar 2,717. Hal ini menunjukkan job characteristics memiliki pengaruh positif signifikan terhadap OCB. Sehingga jika karyawan merasakan bahwa tugas yang dijalankan mempengaruhi kinerja karyawan lain dan bahkan organisasi, serta merasa bahwa desain pekerjaan yang diterapkan membutuhkan kemampuan khusus yang dimiliki dan juga adanya keleluasaan dalam mengerjakan tugas dan adanya umpan balik mengenai hasil kerja maka hal tersebut mampu meningkatkan pengungkapan OCB yang dilakukan, hal ini karena munculnya perasaan tanggung jawab dan sikap lebih memperhatikan kebutuhan, masalah-masalah dan perspective dari member organisasi lain. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Krishnan 2014:37-49 penelitian ini dilakukan pada 646 perawat dengan hasil menunjukan bahwa job characteristics berpengaruh positif signifikan terhadap OCB. Kemudian penelitian lain yang sama adalah Ozturk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Locus of control (LOC) terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) pada Karyawan PTPN IV Unit Ajamu

13 73 90

Pengaruh Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara II (persero) Kebun Limau Mungkur Medan

5 85 136

Perbedaan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Ditinjau dari Tipe Komitmen Organisasi dan Jenis Kepribadian Big-five pada Karyawan PT X

2 81 94

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

Perbedaan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Ditinjau dari Tipe Komitmen Karyawan terhadap Organisasi

4 39 76

Organizational Citizenship Behavior Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Kualitas Interaksi...

0 36 36

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Kinerja Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero)di Kantor DAOP IV Semarang

0 2 5

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (Persero) DI Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Di Kantor Daop IV Semarang.

0 1 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (Persero) Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Di Kantor Daop IV Semarang.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI INTRINSIK DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP V WILAYAH GOMBONG.

0 0 18