melekat pada Kabupaten Tanah Datar. Wawancara lebih jauh mengenai budaya dan sejarah juga dilakukan guna membantu analisis data pada tahap
pembahasan. 4.
Kuisioner Kuisioner yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian dibagikan
kepada masyarakat yang dipilih sebagai sampel penelitian yang terdapat di lima kecamatan.
D. Teknik Penarikan Contoh
1.
Purpossive Sampling
Metode ini digunakan untuk menentukan kecamatan sebagai unit contoh yang akan diteliti. Lima kecamatan yang diambil sebagai unit contoh berdasarkan
tujuan tertentu yaitu empat kecamatan yang ada di sebelah Utara, Barat, Timur dan Selatan berbatasan dengan kabupaten lain, sedangkan satu kecamatan di pusat
dan tidak berbatasan dengan kabupaten manapun.
2. Multi Stage Sampling
Menurut Van 1994. Metode ini digunakan untuk penarikan sampel secara bertahap. Populasinya di bagi ke dalam beberapa lapisan. Sejumlah lapisan
dipilih tahap pertama. Setiap lapisan yang terpilih di bagi lagi ke dalam beberapa kelompok. Dari setiap lapisan yang terpilih pada tahap pertama, dipilih lagi
sejumlah kelomok tahap kedua. Dalam penelitian ini Multi Stage Sampling digunakan untuk penarikan contoh terhadap tokoh masyarakat adat yang terdiri
dari niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama dan bundo kanduang. Penarikan contoh bertahapnya adalah :
Tahap pertama : Dipilih 5 kecamatan dari 14 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar.
Tahap kedua : Dipilih 12 tokoh masyarakat adat tiap kecamatan berjumlah 5
yang terpilih dalam tahap pertama. Jadi sampelnya mencakup 5 x 12 = 60 tokoh masyarakat adat.
3. Random Sampling
Untuk menentukan identitas regioanal Kabupaten Tanah Datar, maka mayarakat di bagi kedalam 9 stakeholders berdasarkan agenda 21 PBB, yang
terdiri dari petani, mayarakat adat, masyarakat industri, tenaga kerja, masyarakat pendidikan, wanita, LSM, pemerintahan lokal, dan pemuda dan anak-anak.
Stakeholder yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat adat dan petani. Untuk menentukan jumlah sampel petani di setiap kecamatan penelitian,
digunakan teknik alokasi berimbang proportional allocation. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan estimasi populasi.
n
i
= Ukuran sampel tiap kecamatan Ni = Ukuran sampel yang diinginkan
N = Jumlah total populasi 5 kecamatan n = Jumlah populasi dalam kecamatan
Pengambilan sampel di lapangan dilakukan secara acak atau random. Ukuran sampel yang diinginkan dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan:
1 praktis, 2 ketepatan dan 3 analisis data. Pertimbangan praktis antara lain menyangkut unsur- unsur biaya, waktu, tenaga, dan kemampuan. Jumlah
responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 120 responden yaitu 60 responden untuk petani dan 60 responden untuk tokoh masyarakat adat.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data