V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Potensi Kabupaten Tanah Datar
Sejak diberlakukannya UU No 22 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan titik balik otonomi disetiap daerah, Kabupaten Tanah Datar juga
melaksanakan otonomi disegala bidang seperti bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial dan lainnya. Salah satu bentuk positif dari otonomi daerah di
Kabupaten Tanah Datar adalah adanya bentuk wilayah administratif pemerintahan terkecil berupa “Nagari”. Hal ini diperkuat dengan peraturan daerah Perda
Sumatera Barat No 9 tahun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari. Sebenarnya sistem ini sudah ada dari dulu, akan tetapi pada tahun 1979 akibat
sentralisasi pemerintahan pusat maka bentuk nagari dirubah menjadi desa. Dari hasil wawancara yang dilakuk an, masyarakat memaparkan bahwa pemerintahan
desa yang ada pada masa orde baru tidak cocok dengan kondisi Kabupaten Tanah Datar baik secara geografis maupun sosial budaya masyarakat.
Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi tinggi di berbagai bidang seperti pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan dan juga bidang pariwisata. Pengembangan potensi yang ada di Kabupaten Tanah Datar ini sangat menunjang bagi pencapaian visi dan
misi kabupaten. Visi Kabupaten Tanah Datar adalah “Menjadi Kabupaten Maju, Bermoral Agama dan Berbudaya”. Sedangkan misi Kabupaten ini adalah:
1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan seluruh kegiatan ekonomi daerah melalui komoditi andalan, terutama pada masyarakat tertinggal, usaha
kecil dan koperasi melalui pengembangan agro industri dan pariwisata. 2. Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia melalui
kegiatan pendidikan, pelatihan dan praktek kerja untuk membentuk manusia yang berkualitas.
3. Perwujudan pemerintah daerah yang otonom, amanah dan demokratis serta mampu memberdayakan masyarakat.
4. Penegakan supremasi hukum dengan melaksanakan peraturan perundang- undangan yang berlaku secara trasparan.
5. Peningkatan pemahaman, pengamalan dan pengembangan falsafah Adat Basandi Syara, syara basandi Kitabullah dalam kehidupan masyarakat
dengan meningakatkan peran serta tungku tigo sajarangan dalam tata kehidupan bernagari.
6. Peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak untuk berbagai sektor kegiatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam rangka
memajukan daerah dan masyarakat Tanah Datar menyongsong era perdagangan bebas.
Saat ini Kabupaten Tanah Datar telah mulai mencari jatidiri dengan melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang yang me mberikan
kontribusi besar bagi daerah adalah pariwisata. Di bidang pariwisata, kabupaten ini memiliki pesona keindahan alam yang menarik antara lain gunung, sungai,
karst, air terjun, danau dan lainnya. Tidak hanya itu, potensi budaya dan sejarahnyapun sangat menarik dan cukup kental di masyarakat. Dari segi budaya
masyarakat Tanah Datar memiliki falsafah hidup ‘adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah, syara’ mangato, adat mamakai”Adat bersendikan agama,
agama bersendikan Al-Qur’an, agama mengatakan adat yang memakai. Sedangkan dari bidang sejarah Kabupaten Tanah Datar disebut juga Luhak Nan
Tuo karena dari luhak inilah sejarah Minangkabau berasal yang sampai sekarang masih tersimpan dalam tambo adat Minangkabau.
Pengembangan potensi yang ada di Kabupaten Tanah Datar khususnya di bidang wisata secara langsung dan tidak langsung akan memberikan dampak
positif pada peningkatan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Tanah Datar antara lain
adalah:
A.1. Potensi Sumberdaya Alam
Potensi sumberdaya alam dalam bidang wisata adalah potensi yang ada di suatu tempat atau suatu objek yang memiliki nilai keindahan, keunikan dan
kekhasan dari tempat ataupun objek tersebut. Kabupaten Tanah Datar memiliki beberapa tempat yang mimiliki nilai- nilai tersebut baik yang sudah dikelola,
maupun yang sedang dikembangkan diantaranya adalah www.tanahdatar.go.id
[2 7 Oktober 2005]:
1. Nagari Pandai Sikek Pandai Sikek adalah nama sebuah nagari di kecamatan X Koto yang
terkenal akan kerajinan tenun kain songketnya. Kain songket ini menjadi atribut wajib yang digunakan masyarakat minang dalam upacara- upacara
adat seperti perkawinan. Di tempat ini, gadis-gadis muda sudah sangat terampil membuat kerajinan tenunan sedangkan anak laki- laki terampil
membuat kerajinan ukiran. Nagari ini terletak di daerah yang sejuk dan dingin, tepatnya diapit oleh dua gunung terkenal yaitu Gunung Singgalang
dan Gunung Merapi, nagari ini sangat subur dan merupakan salah satu nagari yang menghasilkan komuditas pertanian seperti sayuran.
2. Istana Pagaruyung
Istana Pagaruyung yang megah terletak di jantung Kabupaten Tanah Datar dan merupakan sesuatu yang sangat identik dengan Kabupaten Tanah Datar.
Pagaruyung sendiri adalah nama tempat dimana raja besar pernah berkuasa. Istana yang besar ini hampir semuanya mempunyai tiang yang miring, ini
sangat bertentangan dengan teori arsitektur yang ada, tapi pada kenyataannya istana ini sangat kokoh, kuat, dan berumur panjang. Latar
belakang istana ini adalah panorama Gunung Bungsu yang merupakan sarana wisata remaja yang sangat cocok untuk camping dan hiking.
3. Bukit Batu Patah
Sesuai dengan namanya, tempat ini adalah bukit yang terbentuk dari batu yang patah. Di tempat ini terdapat “Aie Tigo Luak” atau air tiga kolam yang
dipercaya dapat membuat awet muda. Tempat ini memiliki tantangan bagi orang yang senang bertualang, camping, dan panjat tebing. Dari tempat ini
dapat dilihat Istana pagaruyung. 4.
Nagari Tuo Pariangan Daerah ini adalah pusat sejarah Minangkabau. Dari nagari inilah awal mula
kehidupan atau tempat berasalnya nenek moyang orang Minangkabau. Di Nagari Tuo Pariangan terdapat bukti-bukti sejarah seperti batu tigo luak,
Balai Saruang, Prasasti Menhir, dan Sawah Satampang Baniah. Lokasi lain
yang menjadi pendukung daerah ini adalah sumber air panas yang mengandung sulfur yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.
5. Lembah Anai
Lembah Anai adalah sebuah lembah yang membentang sepanjang kurang lebih 5 km yang terletak di ruas jalan dari Padang menuju Kabupaten Tanah
Datar, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Di Lembah Anai terdapat air terjun Lembah Anai yang sangat terkenal dan terletak
tepat di tepi jalan. Di Lembah Anai ini pula banyak terdapat monyet jenis Macaca fascicularis yang sering terlihat dari tepi jalan. Udara yang sejuk
menjadi nilai tambah bagi kawasan yang berada dalam kawasan cagar alam ini.
6. Danau Singkarak
Danau Singkarak sebagian terletak di Kabupaten Tanah Datar dan sebagian lagi terletak di Kabupaten Solok. Di Kabupaten Tanah Datar, terdapat satu
bagian dari Danau Singkarak yang bernama Tanjung Mutiara. Tanjung Mutiara ini memiliki pantai yang indah dengan kekhasannya sebagai pantai
danau. Di Danau Singkarak terdapat spesies ikan yang langka dan endemik yaitu ikan bilih.
7. Puncak Pato
Puncak Pato adalah tempat yang sangat bersejarah dan mempunyai arti khusus bagi masyarakat Tanah Datar dan Minangkabau. Di tempat inilah
terjadi peristiwa sejarah yaitu pengukuhan “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” yang menjadi tuntunan fundamental bagi seluruh
orang Minangkabau. Tempat ini berada di ketinggian dan dari puncaknya dapat terlihat Kabupaten Tanah Datar, Danau Singkarak, hingga daerah-
daerah lain di sekitarnya seperti Payakumbuh. Udara yang sejuk dan hamparan hutan pinus menambah asri suasana sehingga menjadikannya
tempat yang cocok untuk beristirahat. 8.
Ngalau Pangian Ngalau Pangian adalah sebuah gua yang terletak di tengah-tengah
perbukitan. Dalam gua ini banyak terdapat stalagtit dan stalagmit yang terbentuk dari proses alam selama jutaan tahun. Dalam gua tersebut
d a
b
c
e mengalir sungai dengan arus panas dan dingin. Selain itu, gua tersebut juga
merupakan habitat kelelawar. Tebing-tebing indah yang mengapit Ngalau Pangian menjadi pemandangan tersendiri untuk dapat dinikmati.
9. Panorama Tabek Patah Tabek Patah adalah viewing point dimana pengunjung dapat melihat
panorama yang indah dari ketinggian. Di Tabek Patah ini pula pengunjung dapat menikmati keasrian hutan pinus dengan udara yang sejuk.
f g
Gambar 5. Potensi Sumberdaya alam sebagai objek wisata di Kabupaten Tanah Datar yang sudah dikembangkan, antara lain adalah : a Nagari
Pandai Sikek, b Istana Pagaruyung, c Danau Singkarak, d Puncak Pato, e Air Terjun Lembah Anai, f Ngalau Pangian dan g
Panorama Tabek Patah
Masih banyak potensi sumberdaya alam yang sangat menarik di Kabupaten Tanah Datar, beberapa contoh di atas adalah sebahagian kecil dari
potensi yang sudah dikembangkan. Masih banyak potensi lain yang belum terlihat dan belum dikembangkan seperti Batang Sinamar yang merupakan salah satu
sungai aliran deras yang melintasi Kecamatan Lintau Buo yang sangat potensial jika dikembangkan sebagai wisata minat khusus seperti arung jeram.
A.2. Potensi Sejarah dan Budaya Masyarakat
Kabupaten Tanah Datar yang disebut luhak nan tuo merupakan luhak yang kaya akan sejarah dan budaya. Dari luhak inilah lahirnya berbagai macam
kebudayaan yang unik yang berbeda dengan kabupaten lain di Indonesia. Bentuk kebudayaan kebendaan maupun non benda sampai saat ini masih dapat dilihat
walaupun tidak selengkap dahulu. Akan tetapi peninggalan-peninggalan sejarah baik benda maupun non benda harus tetap dilestarikan agar generasi mendatang
masih dapat menikmati dan mengetahuinya. Beberapa peninggalan sejarah yang bersifat material antara lain adalah
www.tanahdatar.go.id [2 7 Oktober 2005]:
1. Batu Angkek -angkek
Batu Angkek -angkek dikenal sebagai sebuah batu yang mempunyai kekuatan gaib. Batu berbentuk kura-kura dan memiliki lafadz Allah serta
Muhammad ini dipercaya masyarakat sebagai penguji apakah suatu
keinginan atau cita-cita akan terkabul atau tidak. Jika batu tersebut dapat diangkat, berarti kemungkinan dapat terkabul. Sebaliknya, jika batu ini
tidak terangkat, berarti kemungkinan keinginan tidak terkabul. 2.
Batu Basurek Batu Basurek atau batu bersurat merupakan prasasti peninggalan zaman
kerajaan sekitar tahun 1200. Prasasti ini adalah bukti sejarah bahwa Adityawarman pernah menjadi raja di Sumatera.
3. Batu Batikam
Batu Batikam adalah tempat bersejarah dimana pada zaman dahulu terjadi pertikaian antara Datuk Parpatih Nan Sabatang dengan Datuk
Katumanggungan. Dalam pertikaian tersebut dikisahkan bahwa Datuk Parpatih Nan Sabatang menikam sebuah batu dengan keris sebagai
pelampiasan amarahnya. Batu tersebut menjadi berlubang dan tembus dari depan hingga belakang. Datuk Parpatih Nan Sabatang dan Datuk
Katumanggungan merupakan kakak beradik yang memperkenalkan dua sistem kelarasan atau aliran dalam masyarakat Minangkabau yang dianut
hingga kini. Dua kelarasan tersebut adalah kelarasan Bodi Chaniago dan kelarasan Koto Piliang.
4. Ustano Rajo
Ustano Rajo adalah kompleks pemakaman raja-raja. Setiap bulan Muharram atau bulan baru Islam, diadakan pergantian kelambu yang
digunakan untuk menutup makam raja. Di Ustano Rajo terdapat “batu ujian” yang merupakan tempat para pembesar istana menguji ketangkasan
dan kepintaran para pembesar yang akan pergi merantau. 5.
Benteng Van Der Capellen Benteng ini dibangun oleh Belanda dan merupakan bukti perjuangan rakyat
Indonesia yang sangat gigih melawan penjajah hingga Belanda harus mendirikan benteng sebagai alat pertahanan. Di tempat ini masih terdapat
dua buah meriam batu yang menjadi bukti sejarah. 6.
Rumah Gadang Balimbing Rumah Gadang Balimbing adalah rumah adat yang telah berusia lebih dari
300 tahun. Salah satu keunikan rumah gadang ini adalah konstruksi
a b
c d
bangunannya yang tidak menggunakan paku. Sebagian besar bangunan ini belum mengalami pembaruan baik dari segi struktur maupun bahan
bangunan. Di dalamnya, terdapat kamar-kamar dengan pintu unik berbentuk oval dengan diameter + 30 cm.
7. Balairuang Sari
Balairuang Sari adalah sebuah bangunan yang mirip dengan rumah gadang, namun tidak memiliki dinding maupun kamar. Bangunan yang
telah berusia lebih dari 300 tahun ini digunakan sebagai tempat mengadakan rapat dan musyawarah.
Gambar 6. Beberapa situs peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Tanah Datar : a Batu Basurek, b Batu Batikam, c Batu Angkek-angkek,
d Ustano Rajo
Sedangkan hasil kebudayaan immaterial non benda yang diturunkan dari generasi ke generasi antara lain adalah :
1. Dabuih
Dabuih adalah atraksi yang serupa dengan debus di daerah Banten. Dabuih memperagakan kekuatan ilmu batin. Para pemain semuanya menari- nari
sambil diiringi musik. Mereka menggunakan senjata tajam berupa pisau, parang api, kaca dan sebagainya lalu dipukulkan ke tubuh, digunakan untuk
memotong lidah, leher, atau bagian tubuh lainnya. Dalam adegan yang mengerikan ini anehnya tidak ada yang terluka.
2. Festival Pagaruyung
Festival ini diadakan tahunan dan menampilkan pertunjukan seni permainan anak nagari. Festival ini dihadiri oleh seluruh kabupaten dan kota yang
berada di Sumatera Barat, selain itu ada pula yang berasal dari Negeri Sembilan, Malaysia yang memang memiliki hubungan kebudayaan yang
erat dengan Sumatera Barat khususnya Pagaruyung. 3.
Pacu Kuda Acara ini diadakan secara turun-temurun dan dikoordinir secara profesional
dan terjadwal. 4.
Pacu Jawi Pacu jawi atau pacuan sapi ini merupakan atraksi unik yang diadakan di
sawah yang berlumpur. Alat bajak dijadikan sebagai kendaraan oleh para joki. Para joki selain mencambuk sapi tetapi juga menggigit ekor sapi
tersebut. 5.
Alu Katentong Alu katentong adalah pertunjukan tumbuk padi yang diiringi tarian. Atraksi
ini dimainkan oleh para wanita dengan anggun. Pukulan demi pukulan menghasilkan variasi suara sehingga menjadi sebuah irama unik yang
teratur dan indah. Alu katentong ini dimainkan dengan sistem interloking dari 8 buah alu yang dimainkan oleh 8 orang perempuan yang masing-
masing memiliki motif pukulan tersendiri. Rangkaian irama yang dihasilkan disebut dengan “Alang Babega” elang melayang”Alang Katurun” elang
terbang menukik dan lain sebagainya. 6.
Lukah Gilo Atraksi ini menggunakan alat untuk menangkap belut lukah yang sudah
dibumbui ramuan yang berbau magis oleh seorang pawang. Lukah tersebut dapat bergerak sendiri, melompat- lompat atau menari- nari dan para penari
berusaha menangkap lukah ini. Lukah yang digunakan adalah lukah yang ukurannya lebih besar.
Kebudayaan yang dipelihara dan dipegang teguh oleh masyarakat Kabupaten Tanah Datar dapat menjadi suatu ciri khas atau bahkan menjadi
identitas masyarakat tersebut. Pada banyak tempat di dunia, kebudayaan merupakan daya tarik tersendiri yang dapat menarik minat wisatawan untuk
datang berkunjung, baik untuk menikmati kebudayaan tersebut maupun dengan maksud mempelajarinya. Kabupaten Tanah Datar mempunyai peluang yang
cukup besar dalam menjadikan kebudayaan yang dimilikinya sebagai objek wisata, yang dapat dipelajari dan dinikmati oleh banyak orang.
Kepedulian yang ekstra terhadap potensi ini sangat dibutuhkan agar pembangunan di bidang pariwisata berkelanjutan sustainable tourism dapat
tercapai. Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang secara ekologis berkelanjutan, secara sosial budaya diterima masyarakat dan secara ekonomi
menguntungkan Hidayati dkk, 2003. Pariwisata berkelanjutan merupakan pengelolaan yang tepat saat ini karena pengelolaan tersebut mempertemukan
antara kebutuhan para turis dengan kebutuhan daerah atau kepimilikan lokal yang tersedia, sehingga pengelolaan ini mampu memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial
dan etika yang terdiri dari integritas budaya, proses ekologi penting dan keanekaragaman hayati yang dilindungi untuk masa yang akan datang. Untuk
menunjang pembangunan pariwisata tersebut maka diperlukan identitas regional Kabupaten Tanah Datar. Identitas regional merupakan suatu konsep dengan
maksud mengembangkan suatu daerah yang berdasarkan pada ciri khusus atau jati diri yang dimiliki oleh daerah tersebut. Aspek yang dapat menjadi identitas
regional adalah seluruh aspek kehidupan yang ada di kabupaten Tanah Datar yang nantinya merupakan potensi untuk menunjang pembangunan pariwisata
berkelanjutan. Identitas Kabupaten Tanah Datar sangat berhubungan dengan kebudayaan
yang mengakar pada masyarakat. Hal ini disebabkan karena kebudayaan merupakan kompleks yang menyangkut pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum dan adat- istiadat. Kebudayaan yang ada di Kabupaten Tanah Datar
merupakan daya tarik tersendiri yang dapat menjadi ciri khas atau identitas masyarakat tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemuka-pemuka adat di Kabupaten Tanah Datar maka secara garis besar mereka menyebutkan bahwa identitas
regional Kabupaten Tanah Datar adalah budaya. Selama ini Batusangkar sebagai ibu kota Kabupaten Tanah Datar dinamakan dengan kota budaya akan tetapi tidak
terlalu terdengar, maka sebaiknya Kabupaten Tanah Datar dijadikan kabupaten budaya. Hasil wawancara ini merupakan rujukan untuk identitas regional di
Kabupaten Tanah Datar, sehingga dapat diketahui budaya mana yang nantinya akan menjadi identitas regional Kabupaten Tanah Datar.
B. Elemen Budaya