Kerangka Berpikir PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN CAHAYA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

suatu kegiatan sebagai proses penemuan suatu konsep tersebut. Ketika seorang siswa melakukan kegiatan dalam rangka proses penemuan suatu konsep pada materi cahaya, ia harus mampu merangsang keterampilan-keterampilan yang dimiliki untuk mengetahui dan menganalisis hasil penemuan yang ia peroleh. Keterampilan yang dimaksud pada penelitian ini adalah berbagai macam keterampilan proses. Keterampilan-keterampilan tersebut tidak hanya dibutuhkan dalam kegiatan proses penemuan suatu konsep saja, tetapi pada kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar pada penggunaan bahan ajar modul adalah membaca. Ketika seorang siswa membaca modul maka siswa tersebut tidak hanya melihat tulisan atau gambar-gambar saja, melainkan membutuhkan keterampilan untuk mengamati, mengklasifikasi dan lain sebagainya untuk mempermudah pemahaman konsep satu dengan konsep lainnya. Penggunaan keterampilan-keterampilan tersebut menjadi hal yang penting bagi siswa ketika menelaah berbagai macam kasus atau permasalahan fisika pada materi cahaya.

2.8 Kerangka Berpikir

Fisika merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA. IPA dapat dipandang sebagai produk, nilai dan proses. Pola pendidikan di Indonesia lebih memandang IPA sebagai produk. Kemampuan bangsa kita hanya sampai pada kemampuan menggunakan dan tidak pandai menghasilkan IPA khususnya fisika. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut siswa untuk mencari produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi secara mandiri. Siswa perlu dibekali alat atau keterampilan untuk mencari dan mengolah informasi dari berbagai sumber dan tidak semata-mata dari guru. Oleh karena itu diperlukan keterampilan proses sebagai alat atau proses mendapatkan ilmu agar siswa dapat bersaing dengan bangsa lain. Guru tidak mungkin menyajikan semua pengetahuan kepada siswa sehingga diperlukan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar. Pengembangan bahan ajar diisyaratkan melalui Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 20 dan Permendiknas No. 16 Tahun 2007. Pemanfaatan bahan ajar khususnya modul dalam proses pembelajaran menjadi solusi pembelajaran mandiri dan tidak terpusat pada guru. Guru lebih banyak mempergunakan buku teks atau bahan ajar yang hanya berisi kumpulan konsep dan latihan soal yang diperoleh dari penerbit. Modul yang baik adalah modul yang mempermudah siswa dalam menemukan konsep serta mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki. Modul sebagai alternatif sumber belajar diperlukan untuk merangsang keterampilan proses siswa sesuai dengan hakekat sains sebagai proses. Skema kerangka berpikir dalam penelitian ini disajikan di dalam Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Keterampilan mencari atau mengolah informasi secara mandiri Pembelajaran yang dapat merangsang keterampilan proses siswa Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Pembelajaran yang sesuai dengan hakikat Sians: Proses, Produk, Nilai Pengembangan modul pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses Aturan pengembangan bahan ajar : Peraturan Pemerintah No. 19 Pasal 20, Permendiknas No. 16 Tahun 2007 32 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan