Susunan Modul Pembelajaran Cahaya dengan Pendekatan

4.2.3 Susunan Modul Pembelajaran Cahaya dengan Pendekatan

Keterampilan Proses Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa modul yang dikembangkan melalui pendekatan keterampilan proses untuk kelas VIII SMP. Penyusunan bahan ajar modul cahaya disesuaikan dengan struktur penulisan modul menurut Depdiknas 2008. Kriteria penyusunan modul dalam mengembangkan modul menurut Depdiknas 2008 mencakup lima aspek , yaitu self instructional, self contained, stand alone, adaptive dan user friendly. Kriteria tersebut digunakan sebagai pedoman pegembangan modul ini baik dalam komponen isi, penyajian, bahasa dan kegrafisan. Jenis huruf yang digunakan sebagian besar adalah Times News Roman dan sebagian kecil digunakan jenis huruf Bradley Hand ITC. Pokok bahasan yang dikembangkan tidak bersifat menyeluruh untuk satu bab cahaya, melainkan hanya materi tertentu saja sesuai dengan batasan masalah yang telah dipaparkan. Materi yang disusun dalam modul ini meliputi sifat-sifat cahaya, pemantulan cahaya dan aplikasi pemantulan cahaya pada cermin. Terkait dengan hal tersebut, ukuran huruf yang digunakan adalah 11 dengan alasan yaitu, agar hasil akhir modul yang dikembangkan tidak terlalu tebal sehingga modul mudah dibawa siswa. Penggunaan kertas jenis CTS 120 gsm untuk isi materi menjadi pilihan supaya hasil cetak modul tidak tembus pandang antara halaman satu dengan yang lainnya mengingat isi modul banyak menggunakan gambar berwarna. Bahan yang digunakan untuk cover modul adalah kertas ivory 260 gsm. Cover dari modul ini terdiri dari judul, gambar ilustrasi modul, logo Unnes dan nama penyusun. Judul yang digunakan adalah “Modul Pembelajaran Fisika Cahaya yang Merambat”. Penggunaan judul yang menarik menjadi salah satu tujuan untuk menggugah minat siswa dalam mempelajari modul. Gambar yang digunakan pada cover modul disesuaikan dengan isi materi modul seperti tampak pada Gambar 4.5 Gambar 4.7. Cover Modul Pembelajaran yang Dikembangkan Bagian-bagian modul disusun dan disesuaikan dengan Depdiknas 2008 tentang struktur penulisan modul. Bagian-bagian modul yang dikembangkan juga sesuai dengan Santyasa 2009 yang menyatakan bahwa komponen-komponen modul mencakup tiga bagian, yaitu 1 pendahuluan, 2 kegiatan belajar, dan 3 daftar pustaka. Bagian pendahuluan mengandung 1 penjelasan umum mengenai modul, 2 sasaran umum pembelajaran, dan 3 sasaran khusus pembelajaran. Bagian kegiatan belajar mengandung 1 uraian isi pembelajaran, 2 rangkuman, 3 tes, 4 kunci jawaban, dan 5 umpan balik atau tindak lanjut. Rangkuman dan tes formatif disajikan pada bagian akhir setiap kegiatan belajar. Bagian tindak lanjut berisi tentang langkah yang harus dilakukan siswa berdasarkan hasil yang diperoleh pada tes formatif. Penyusunan modul menggunakan pendekatan keterampilan proses. Unsur pendekatan keterampilan proses dimunculkan melalui bahasa, gambar dan materi. Keterampilan proses siswa dapat dirangsang ketika siswa membaca dan memahami konsep dalam modul melalui kegiatan-kegiatan bina keterampilan atau materi pada setiap kegiatan belajar. Soal-soal yang terdapat dalam modul terdiri dari berbagai macam jenis soal yang merangsang keterampilan proses. Penggunaan soal tidak hanya terpaku pada jenis soal yang merangsang keterampilan proses saja, melainkan soal yang merangsang kemampuan berpikir dan pemahaman konsep.

4.2.3 Kelayakan Modul Pembelajaran Cahaya