Pemanfaatan Modul dalam Pembelajaran di Kelas

9. Keterampilan menerapkan atau aplikasi atau menggunakan konsep atau hasil penelitian ke dalam peri kehidupan masyarakat. 10. Keterampilan mengkomunikasi, yaitu kemampuan siswa untuk dapat mengomunikasikan pengetahuannya, hasil pengamatan maupun hasil penelitiannya kepada orang lain baik secara lisan maupun secara tertulis.

2.5 Pemanfaatan Modul dalam Pembelajaran di Kelas

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul pada dasarnya menggunakan sistem belajar secara individual. Namun dapat pula digunakan pada sistem pembelajaran di kelas. Jika pembelajaran bersifat individual maka siswa akan belajar dari kegiatan belajar satu ke kegiatan berikutnya dalam modul sesuai dengan kecepatan masing-masing. Mengingat kemampuan belajar dan kecepatan masing-masing siswa tidak sama, maka dalam perjalanannya hari ke hari, jarak antara siswa yang pandai dengan siswa makin lama makin besar. Teknik ini akan mudah bila di suatu kelas siswanya sedikit, namun jika jumlah siswanya banyak dan juga mata pelajaran yang dipelajarinya jumlahnya banyak maka pelaksanaan pembelajarannya menjadi lebih rumit. Pembelajaran sistem modul jika diterapkan untuk pembelajaran di kelas, maka siswa akan belajar dalam waktu bersamaan. Siswa yang selesai lebih cepat dari teman-temannya dapat mempelajari ke kegiatan belajar atau materi selanjutnya untuk mempersiapkan pembelajaran yang akan datang. Perencanaan pembelajaran menjadi hal yang dilakukan sebelum pembelajaran berlangsung. Bertolak dari pernyataan tersebut, pembelajaran menggunakan modul juga membutuhkan perencanaan terlebih dahulu. Menurut Santyasa 2009: 10, pelaksanaan pembelajaran bermodul memiliki perencanaan kegiatan sebagai berikut: 1. Modul dibagikan kepada siswa paling lambat seminggu sebelum pembelajaran. 2. Penerapan modul dalam pembelajaran menggunakan model diskusi model pembelajaran kooperatif konstruktivistik. 3. Pada setiap akhir unit pembelajaran dilakukan tes penggalan, tes sumatif dan tugas-tugas latihan yang terstruktur. 4. Hasil tes dan tugas yang dikerjakan siswa dikoreksi dan dikembalikan dengan feedback yang terstruktur paling lambat sebelum pembelajaran unit materi ajar berikutnya. 5. Memberi kesempatan kepada siswa yang belum berhasil menguasai materi ajar berdasarkan hasil analisis tes penggalan dan sumatif, dipertimbangkan sebagai hasil diagnosis untuk menyelenggarakan progam remidial pada siswa di luar jam pembelajaran.

2.6 Pengembangan Modul Keterampilan Proses