Sistematika Penulisan Skripsi Hakikat Pembelajaran Fisika sebagai Sains

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika skripsi ini terdiri dari 3 bagian yaitu: 1 Bagian Awal Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar dan daftar isi. 2 Bagian Isi Bagian ini terdiri dari 5 bab, yaitu: Bab 1: pendahuluan, mencakup uraian semua hal yang berhubungan dengan penelitian, meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2: landasan teori, mencakup teoti-teori yang mendukung penelitian. Bab 3: metode penelitian, mencakup hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, meliputi: lokasi penelitian, model pengembangan, prosedur pengembangan, desain penilaian produk, metode pengambilan data dan metode analisis data. Bab 4: hasil penelitian dan pembahasan, yaitu hasil penelitian yang berupa uraian hasil-hasil penelitian serta pembahasannya. Bab 5: kesimpulan dan saran, mencakup simpulan dari hasil penelitian dan saran yang diambil sehubungan dengan penelitian tersebut. 3 Bagian Akhir Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran. 11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Pembelajaran Fisika sebagai Sains

Sains diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2013, sains adalah pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian dan uji coba yang mengarah pada penentuan dasar atau prinsip sesuatu yang diselidiki, dipelajari dan sebagainya. Pembelajaran fisika sebagai sains meliputi tiga bidang yaitu sains sebagai produk, proses, dan nilai. Sains dipandang sebagai suatu produk dari hasil penemuan ilmuwan-ilmuwan. Produk ini berupa prinsip-prinsip, teori-teori, hukum-hukum, konsep-konsep maupun fakta-fakta yang kesemuanya itu ditujukan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam. Sains dipandang sebagai proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam dan menemukan produk sains. Diperlukan tata cara tertentu yang sifatnya analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu sudut pandang baru tentang objek yang diamati. Sains sebagai nilai merupakan nilai-nilai sikap ilmiah yang didapat seseorang ketika mempelajari sains antara lain kejujuran, rasa ingin tahu dan keterbukaan terhadap fenomena-fenomena alam.

2.2 Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran Sains Fisika