15
9. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri,
pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
10. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru new literacy, yaitu kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan
dan lambing yang tampak, baik yang alami maupun buatan manusia,
yang terdapat dalam lingkungan.
11. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan
meningkatnya kesadaran akan dunia sekitar.
12. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun
siswa.
2.2.2. Taksonomi Media untuk Pembelajaran
Pada saat ini lita diharapkan pada pilihan media yang banyak sekali. Berbagai usaha telah dilakukan untuk membagi-bagi media dalam
klasifikasi, kategori,
atau golongan
tertentu, didasarkan
pada kemampuannya, bentuk, fisik, biaya, dan sebagainya. Salah satu
penggolongan media yang dilakukan oleh Scramm dalam bukunya Yusufhadi 2004:462. Yaitu “media besar” dan “media kecil”. Media
besar memerlukan biaya investasi besar dan media kecil adalah yang sederhana dan dapat dipakai secara lebih luwes.
Pengklasifikasian media berdasarkan ciri-ciri tertentu itu dikenal dengan sebutan taksonomi media. Karena pada dasarnya pembelajaran
yang banyak dipergunakan adalah media komunikasi, maka dalam pembahasan taksonomi ini dipakai taksonomi media komunikasi. Dasar
16
taksonomi yang dipakai disini adalah yang dibuat oleh Haney dan Ullmer dalam bukunya Yusufhadi 2004:462.
Menurut Haney dan Ullmer dalam Yusufhadi, 2004:462 ada tiga kategori utama berbagai bentuk media pembelajaran itu.
1. Media Penyaji, media yang mampu menyajikan informasi. Media yang
disampaikan dalam berbagai bentuk misalnya:
a. Kelompok satu : grafis, bahan cetak, dan gambar diam
b. Kelompok dua : media proyeksi diam
c. Kelompok tiga : media audio
d. Kelompok empat : audio ditambah media visual diam
e. Kelompok lima : gambar hidup film
f. Kelompok enam : televisi
g. Kelompok tujuh : multimedia
2. Media objek, media objek adalah benda tiga dimensi yang mengandung informasi, tidak dalam bentuk penyajian tetapi melalui
ciri fisiknya seperti ukurannya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya. Media objek meliputi dua kelompok, yaitu
media objek yang sebenarnya dan objek pengganti. Objek yang sebenarnya digolongkan menjadi dua kategori yaitu adalah objek
alami, yang terdapat di alam dan objek buatan manusia misalnya, gedung, mesin, alat, dll sedangkan objek pengganti adalah benda-
benda yang dibuat untuk mewakili atau menggantikan “benda-benda
yang sebenarnya”.
17
3. Media Interaktif, media yang memungkinkan untuk berinteraksi. Karakteristik terpenting kelompok ini ialah bahwa para siswa tidak
hanya memperhatikan penyajian atau objek, tetapi dipaksa untuk berinteraksi selama mengikuti pelajaran. Paling sedikit ada tiga macam
interaksi yang dapat diidentifikasi. Pada tingkat pertama siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya mengisi blangko pada
teks yang terprogram. Tingkat berikutnya siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa,
atau terminal computer. Tingkat ketiga adalah media interaktif yang mengatur interaksi antarsiswa secara teratur tetapi tidak terprogram.
Berbagai permainan dan pendidikan atau simulasi melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah yang mengharuskan mereka membalas
serangan “lawan” atau bekerja sama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Permainan pendidikan dan simulasi yang
berorientasi pada masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis, dan oleh
karena itu para pendidik perlu menganggapnya sebagai sumber terbaik
untuk belajar.
2.3. Komputer