54
diukur dari nilai praktek menggambar. Selain itu, evaluasi juga dilaksanakan untuk guru. Performansi guru saat pembelajaran diamati oleh observer.
4.1.1.1 Paparan Hasil Belajar
Paparan hasil belajar datanya disajikan dalam bentuk tabel. Maka dibawah ini dipaparkan hasil belajar akhir siklus I dengan rekapitulasi data
sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I
Keterangan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa rata-rata dari ketiga aspek yang dinilai, ada yang belum mencapai nilai rata-rata kelas yang
ditetapkan. Terlihat pada aspek penilaian proses, siklus I masih belum tuntas karena rata-ratanya hanya 74 sedangkan minimal 75. Namun, kedua aspek
lainnya yaitu tertulis dan praktek, rata-rata kelasnya sudah tuntas karena sudah mencapai ketentuan, masing-masing rata-ratanya yaitu 85,7 dan 78,1.
Nilai rata-rata tertinggi terlihat pada penilaian tertulis. Belum tuntasnya aspek proses perlu dianalisis penyebabnya, agar dapat ditemukan solusinya.
Jenis Evaluasi
Siklus I Nilai
Rata-rata Akhir
Pertemuan I Nilai Rata-rata
X =
Pertemuan II Nilai Rata-rata
X =
Pertemuan III Nilai Rata-rata
X = 1
Tertulis
- - 85, 7
2
Proses
-
74
3
Produk
- 78,1
55
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai
Siklus I No
Jenis Evaluasi
Bobot Nilai
R×B Nilai Akhir
1
Tertulis 1 85,7×1=
85,7
2 Proses 2
74×2= 148
3 Produk
3 78,1×3= 234,3
Jumlah 6 468
Penilaian dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi tiga aspek, yaitu tertulis, proses dan praktek. Aspek yang paling ditekankan adalah aspek
praktek. Meskipun sebenarnya semua aspek penting untuk dievaluasi. Selanjutnya, karena masing-masing aspek mempunyai penekanan penilaian
yang berbeda, maka dibuatlah bobot. Bobot tertinggi yaitu 3 untuk aspek penilaian produk, karena memang aspek ini yang paling ditekankan. Aspek
proses mempunyai bobot 2, dan terakhir aspek tertulis hanya berbobot 1. Pada tabel 4.2, dapat dilihat nilai masing-masing aspek setelah dihitung
dengan bobot masing-masing. Aspek yang telah dihitung dengan bobot akan menunjukkan rata-rata kelas secara klasikal. Jumlah semua nilai hasil
perhitungan dengan bobot yaitu 468 yang kemudian dibagi dengan jumlah dari bobot ketiga aspek yaitu 6, maka hasilnya 78. Nilai 78 inilah yang
merupakan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata 78 menunjukkan bahwa siklus I telah mencapai ketuntasan nilai rata-rata kelas yang ditetapkan.
Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Klasikal
N o
Siklus I Jenis
Evaluas i
Rata-rata Ketuntasa
n Klasikal
Ketuntasa n Klasikal
Akhir Siklus I
Pertemuan
I II III
1
Tertulis ×100=82
- - 82 =
56
2
Proses - ×100=65
×100 =74
69,5 76,8
3
Produk - ×100=77
×100 =81
79
Jumlah 3 Pertemuan
230,5
Berdasarkan data tabel 4.3, terlihat bahwa siswa kelas II SD Negeri 02 Pesucen Kabupaten Pemalang memperoleh rata- rata ketuntasan klasikal lebih
dari 75 . Ketuntasan klasikal aspek tertulis mencapai 82, aspek praktek 79, sehingga kedua aspek telah mencapai ketuntasan. Akan tetapi, untuk
ketuntasan klasikal pada proses hanya 69,5. Artinya ketuntasan klasikal proses belum mencapai ketentuan. Namun, secara keseluruhan jika
ketuntasan klasikal sikulus I dirata-rata, maka diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 76,8.
Dengan demikian, pembelajaran SBK materi gambar ekspresi telah berhasil memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, karena
melebihi 75 pada aspek hasil belajar tertulis dan praktek. Ketuntasan belajar klasikal juga sudah lebih dari 75. Meskipun, pada aspek proses nilai rata-
rata dan ketuntasan klasikalnya belum mencapai ketuntasan. Ketidaktuntasan aspek proses inilah yang menjadi bahan refleksi pada siklus berikutnya.
Kesimpulannya, pembelajaran siklus I belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya, karena ada aspek yang belum memenuhi kriteria yang
ditetapkan, sehingga akan diadakan siklus selanjutnya yaitu siklus II sebagai upaya pemantapan metode yang diterapkan dalam PTK ini yaitu metode
ekspresi bebas.
57
4.1.1.2 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran