31
anak-anak untuk berekspresi mulai menurun karena pertimbangan akal sudah mulai menguasai dunia ciptaan mereka.
5 Karya Seni Rupa Usia Anak Usia 11- 13 Tahun Masa Naturalisme
Semu Pada masa naturalisme semu anak berusaha menyesuaikan bentuk
gambar yang mereka buat dengan bentuk alam. Objek gambar dibuat lebih detail, bentuk keseluruhannya sudah mendekati keadaan sesungguhnya. Masa
ini merupakan titik akhir cara-cara menggambar kanak-kanak, menuju cara- cara yang lebih umum seperti yang dilakukan orang dewasa. Pada masa ini
umumnya kreativitas dan ekspresi anak akan merosot, karena kewajaran dan spontanitas kegiatan menggambar terganggu oleh pertimbangan akal, dimana
akal mempengaruhi cara anak menciptakan gambar yang mereka buat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II yang usianya masuk
dalam masa bagan. Hasil karya yang dihasilkan siswa nantinya akan menampilkan ciri-ciri yang sesuai dengan karakteristik pada masa bagan,
yaitu gambar sudah menampilkan kesan ruang perebahan, transparan atau datar.
2.2 Kajian Empiris
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya yaitu:
Winda Dyah Puspitasari 2011 dengan judul “Pemanfaatan Benda-benda di Lingkungan Kelas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Ekspresi
Siswa Kelas II SDN Kasin Malang. Berdasarkan hasil belajar siswa
32
sebelumnya, ditemukan kondisi tentang rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II, khususnya pada mata pelajaran SBK materi menggambar
ekspresi. Pada proses pembelajaran siswa cenderung ramai sendiri tak terarah, tidak adanya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan guru dan siswa kesulitan dalam membuat gambar. Kesamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian peneliti antara lain: 1 materi
pokok pelajaran yang diteliti, 2 tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa, 3 jenjang kelas yang diteliti dan 4
permasalahan yang terjadi di kelas dan 5 jenis data. Sedangkan untuk perbedaannya yaitu: 1 tindakan yang dilakukan yaitu menggunakan
pemanfaatan benda-benda di lingkungan kelas, 2 tempat penelitian, 3 subjek yang diteliti.
Selain itu masih ada penelitian relevan yang dilakukan oleh Anis Putri Sari 2010 dengan judul “
Penerapan Model Contextual Teaching and Learning CTL Metode Ekspresi Bebas Terarah untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Gambar Ilustrasi Pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri II Canden, Boyolali Tahun Ajaran 20102011”
. Dalam
penerapan metode ekspresi bebas terarah dapat meningkatkan keaktifan peserta didik selama mengikuti pembelajaran gambar ilustrasi. Pada siklus I
peningkatan keaktifan siswa pada aspek bertanya 27.3, pada siklus II meningkat menjadi 68.2, sedang pada siklus III meningkat menjadi 86.4.
Adapun pada aspek menjawab pertanyaan dari guru maupun dari siswa pada siklus I 13.5, pada siklus II meningkat menjadi 54.5 , dan pada siklus III
33
meningkat menjadi 86.4. Selanjutnya pada aspek diskusi kelompok pada siklus I 50, pada siklus II meningkat menjadi 77.3, pada siklus III
meningkat menjadi 95.4. 2 Penerapan metode ekspresi bebas terarah dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi gambar ilustrasi
yaitu mengenai pengertian dan fungsi gambar ilustrasi. Adapun kenaikan tersebut pada siklus I 18.2, pada siklus II meningkat menjadi 36.4, sedang
pada siklus III meningkat menjadi 90.9. 3 Penerapan metode ekspresi bebas terarah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN II
Canden, Boyolali tahun ajaran 20102011 pada mata pelajaran gambar ilustrasi. Adapun peningkatan tersebut adalah siklus I hasil belajar gambar
ilustrasi siswa 27.3, pada siklus II meningkat menjadi 63.6, dan pada siklus III meningkat menjadi 86.4. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain: 1 metode yang diterapkan yaitu metode ekspresi bebas, 2 tujuan yang akan dicapai yaitu
hasil belajar, 3 jenis data. Perbedaanya: 1 materi pokok yang diteliti, 2 kelas subjek yang diteliti, 3 tempat penelitian.
2.3 Kerangka Berfikir