47
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru IPA, dinyatakan bahwa kesulitan siswa dalam pembelajaran karena input siswa rendah, kurang
konsentrasi dan pasif dalam KBM sehingga siswa sulit dalam memahami materi IPA Biologi. Hubungan guru selama ini bersifat seperti teman asah, asih dan
asuh. Metode yang digunakan oleh guru yaitu metode kooperatif dengan media sebagai mediator untuk pemahaman, misalnya: charta dan torso. Guru melakukan
3 ranah penilaian, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik. Selain itu, guru juga memanfaatkan LKS, buku paket, lingkungan, dan spesimen sebagai sumber
belajar IPA Biologi. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk menunjang pembelajaran IPA Biologi selama ini. Kemudian guru juga menyatakan faktor
yang mempengaruhi pembelajaran IPA Biologi yaitu meliputi media dan metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana.
B. Pembahasan
Pada penelitian ini, tes identifikasi dilakukan dalam 3 tahap dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat. Skor dari ketiga tahap
dijumlahkan berdasarkan jenis soal , yaitu 15 soal tentang penulisan nama ilmiah, 30 soal tentang penggunaan istilah asing, 15 soal tentang materi yang berkaitan
dengan perhitungan, dan 15 soal uraian tentang konsepmateri yang bersifat abstrak. Hal ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan dalam tabulasi data
hasil tes. Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi siswa SMP dalam mempelajari IPA Biologi, antara lain kesulitan dalam memahami konsep-konsep Biologi,
kesulitan dalam membaca kalimat dan istilah asing serta kesulitan dalam
48
menggunakan alat-alat percobaanpraktikum Biologi. Hal ini juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal dari siswa
Habiburrahman 1990. Siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar IPA Biologi terutama pada penulisan nama ilmiah, pemahaman konsepmateri yang
bersifat abstrak, penggunaan istilah asing serta materi yang berkaitan dengan perhitungan materi tentang pewarisan sifat.
a Kesulitan dalam penulisan nama ilmiah.
Sebanyak 25 dari 28 siswa mengalami kesulitan dalam penulisan nama ilmiah, karena perolehan nilai 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa siswa yang mengalami kesulitan, sebagian besar dari mereka masih mengalami kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah karena mereka masih
menggunakan metode hafalan saat belajar, bukan memahami dengan membiasakan membaca dan mengulang-ulang. Selain itu, penyebab kesulitan
dalam hal penulisan nama ilmiah diantaranya: 1 pengejaan, 2 beda antara tulisan dengan bacaan, 3 jarang menggunakan dan 4 tidak memahami
maknanya riwayatasal mula nama ilmiah. Ketepatan penerapan strategi serta penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, selama ini guru hanya menerapkan metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang ada buku,
charta dan torso. Dalam hal penulisan nama ilmiah, perlu diterapkan strategi yang mampu meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa, misalnya saat
pembelajaran guru dan siswa membiasakan mengucapkan atau mencatat nama ilmiah, menjelaskan histori dari nama ilmiah misalnya alba = putih.
49
Pada pengisian angket, 12 dari 25 siswa ini menyatakan merasa kesulitan dalam penulisan nama ilmiah, sedangkan 13 siswa yang lain merasa tidak
mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh 65 belum tuntas. Hal ini menunjukan 13 siswa yang berkesulitan belajar ini belum
mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada materi IPA Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu dengan
melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
b Kesulitan dalam penggunaan istilah asing.
Sebanyak 22 dari 28 siswa mengalami kesulitan penggunaan istilah asing dalam ilmu Biologi, karena perolehan nilai 65. Pada pengisian angket, 14 dari 22
siswa ini menyatakan merasa kesulitan dalam penggunaan istilah asing. 8 siswa yang lain merasa tidak mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang
mereka peroleh 65 belum tuntas. Hal ini menunjukan 8 siswa yang berkesulitan belajar ini belum mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada
materi IPA Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA yaitu dengan melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa yang mengalami kesulitan, sebagian besar dari mereka masih mengalami kesulitan dalam hal
penggunaan istilah asing karena mereka masih menggunakan metode hafalan saat belajar, bukan memahami dengan membiasakan membaca dan mengulang-ulang.
Kesulitan dalam penggunaan istilah asing meliputi: 1 pengertianmakna istilah tersebut, 2 ejaan dan tulisan dari bahasa asing. Ketepatan penerapan strategi
serta penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
50
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, selama ini guru hanya menerapkan metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang ada buku,
charta dan torso. Dalam hal penggunaan istilah asing dalam ilmu Biologi, perlu diterapkan strategi yang mampu meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa,
misalnya saat pembelajaran guru dan siswa membiasakan mengucapkan atau mencatat istilah asing, menjelaskan histori dari istilah asing, Penggunaan kamus
Biologi juga sangat penting untuk mengurangi kesulitan siswa dalam penggunaan istilah asing.
c Kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan perhitungan.
Data penelitian yang diperoleh Tabel 13 menunjukkan dari 28 siswa, sebanyak 26 siswa mengalami kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan
perhitungan, yaitu materi pewarisan sifat. Pada pengisian angket, 2 dari 26 siswa ini menyatakan mengalami kesulitan dalam hal yang berkaitan dengan
perhitungan, sedangkan 24 siswa yang lain merasa tidak mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh 65 belum tuntas. Hal ini
menunjukan 24 siswa yang berkesulitan belajar ini belum mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada materi IPA Biologi, sehingga perlu
penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu dengan melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
Kesulitan siswa disebabkan karena materi pewarisan sifat selain membutuhkan pemahaman, juga ketelitian dan ketepatan dalam menentukan hasil
persilangan. Terdapat anggapan bahwa ilmu Biologi tidak identik dengan perhitungan, sehingga ketika siswa dihadapkan pada materi yang berkaitan
51
dengan perhitungan, siswa akan merasa kesulitan. Dalam hal ini, berdasarkan rata- rata nilai ulangan harian, 28 siswa ini hanya mengalami kesulitan pada pelajaran
IPA Biologi saja, tidak mengalami kesulitan pada pelajaran Matematika karena nilai Matematika mereka sudah tuntas 65. Hal ini menunjukkan kemampuan
berhitung mereka tidak lemah. Berdasarkan hasil wawancara, siswa belum mempunyai metode belajar
untuk mengatasi kesulitan perhitungan pada materi pewarisan sifat, sehingga diperlukan strategi pembelajaran untuk mengatasi kesulitan perhitungan pada
materi pewarisan sifat diantaranya dengan menggunakan diagram garpu atau diagram papan catur untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan pada materi
pewarisan sifat.
d Kesulitan pada konsepmateri yang bersifat abstrak.
Data penelitian yang diperoleh Tabel 14 menunjukkan sebanyak 25 dari 28 siswa mengalami kesulitan dalam hal pemahaman konsepmateri yang bersifat
abstrak. Pada pengisian angket, 4 dari 25 siswa ini menyatakan merasa kesulitan pada konsepmateri yang bersifat abstrak, sedangkan 21 siswa yang lain merasa
tidak mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh 65 belum tuntas. Hal ini menunjukan 21 siswa yang berkesulitan belajar ini
belum mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada materi IPA Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu
dengan melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK. Berdasarkan hasil wawancara, siswa menyatakan mengalami kesulitan pada
materi-materi tentang sistem dalam kehidupan manusia materi abstrak, mereka
52
kesulitan dalam menjelaskan suatu proses keadaan pada konsep Biologi. Selain itu, bentuk soal uraian juga membutuhkan keterampilan untuk menjelaskan
jawaban secara sistematis. Dalam hal pemahaman materikonsep abstrak, penggunaan media sangat penting, karena media mampu mengkonkretkan materi
yang bersifat abstrak, misalnya penggunaan CD interaktif, kit percobaan, torso, dan sebagainya.
Dalam hal penulisan nama ilmiah, penggunaan istilah asing, materi yang berkaitan dengan perhitungan, dan materikonsep yang bersifat abstrak secara
berturut-turut sebanyak 3, 4, 2, dan 3 dari 28 memperoleh nilai 65. Secara akademik, siswa tersebut memiliki kemampuan yang lebih, hal ini ditandai
dengan perolehan nilai 65 setelah diadakan tes identifikasi, tetapi selama ini nilai rata-rata ulangan harian IPA Biologi mereka tergolong rendah 65. Kondisi ini
menunjukkan bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar karena pada dasarnya mereka mempunyai kemampuan di atas normal, tetapi prestasinya
tergolong rendah. Kesulitan belajar bukan hanya merupakan masalah instruksional atau paedagogis saja, tetapi pada dasarnya merupakan masalah psikologis.
Dikatakan demikian karena karena kesulitan belajar berakar pada aspek-aspek psikologi terutama gangguan kepribadian dan penyesuaian diri. Hal ini sesuai
dengan pendapat Rosyidan 1998 dalam Mulyadi 2008, bahwa siswa yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya
tergolong rendah under achifier dikatakan mengalami kesulitan belajar .
Berdasarkan hasil wawancara, 80 siswa menyatakan menyukai pelajaran IPA Biologi, tetapi mereka masih mengalami kesulitan pada beberapa materi
53
tertentu, sehingga hasil belajar mereka rendah. Hal ini menunjukkan faktor minat kurang berpengaruh terhadap kesulitan belajar mereka. Berdasarkan hasil angket,
faktor yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA Biologi adalah faktor internal, yaitu lingkungan masyarakat tingkat ekonomi
dan pendidikan masyarakat dengan persentase sebesar 79,3. Hampir 70 masyarakat di Desa Kalongan dan sekitarnya bermata pencaharian sebagai buruh
tanipabrik dan mumnya masyarakat di lingkungan mereka adalah lulusan SMA. Kondisi ini sangat mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi pada
siswa. Hal ini sependapat dengan Sartono Kartodirdjo 1988 dalam Zuhri 2009 yang menyatakan bahwa faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi
pendidikan keluarga ada beberapa macam, yaitu: 1
Rendahnya tingkat pendidikan orang tua 2
Kehidupan sosial kemasyarakatan 3
Kehidupan ekonomi yang dimiliki orang tua 4
Terbatasnya pengetahuan tentang asli kecerdasan emosional yang sesungguhnya
5 Kurangnya waktu, perhatian hubungan yang kurang harmonis dalam
kehidupan rumah tangga 6
Tayangan televisi yang kurang mendidik 7
Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar tempat tinggal Adapun faktor internal yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar
IPA Biologi yaitu kebiasaan belajar dengan persentase sebesar 73,3. Sebagian besar siswa belum mempunyai waktu dan jadwal belajar yag baik serta tidak
54
adanya kebiasaan mempelajari materi sebelum dan setelah pembelajaran. Perlu adanya stimulus yang mampu meningkatkan kinerja siswa dalam belajar,
misalnya dengan pemberian tugas. Sesuai dengan pernyataan Sunawan 2009, bahwa siswa akan mampu mengelola waktu belajar, meningkatkan dukungan dari
orangtua dalam kegiatan belajar siswa, dan menstruktur kegiatan belajar tambahan siswa melalui pemberian tugas yang efetif dari guru. Dalam kondisi inilah tugas
dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil wawancara dengan guru IPA menyatakan bahwa selama ini kesulitan yang dihadapi guru
dalam pembelajaran adalah sikap pasif siswa dan guru menyatakan kalau input siswa juga sangat mempengaruhi perkembangan belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, metode yang diterapkan di kelas adalah metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang
ada buku, charta, dan torso. Ketepatan penerapan strategi serta penggunaan media sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam suatu proses
pembelajaran, misalnya untuk mengatasi kesulitan dalam hal pemahaman konsep yang bersifat abstrak diperlukan media CD interaktif, torso. Sedangkan untuk
mengatasi kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah dan penggunaan istilah asing diperlukan kebiasaan mengucapkanmenulis dan pemahaman tentang asal
mula nama ilmiahistilah asing tersebut, serta pengunaan kamus Biologi. Untuk mempermudah dalam menentukan hasil perhitungan dalam materi pewarisan sifat
dengan menggunakan diagram garpu atau diagram papan catur. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunawan 2009 yang menyatakan bahwa guru yang tidak
menggunakan metode pengajaran yang variatif sesuai dengan kebutuhan siswa
55
dalam mempelajari suatu materi pelajaran, seperti hanya ceramah tanpa diikuti metode lain, membuat siswa tidak mendapatkan penguasaan materi pelajaran yang
memadai. Berdasarkan hasil angket siswa lampiran 13, dapat diketahui bahwa faktor
ekstern yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa adalah lingkungan masyarakat pendidikan dan tingkat ekonomi masyarakat dan faktor
intern yaitu kebiasaan belajar siswa. Setelah dikonsultasikan dengan Tabel kriteria deskriptif, maka dari 28 siswa yang nilainya belum mencapai KKM
≤65, 3 siswa 10,71 memiliki tingkat kesulitan belajar yang tinggi, 6 siswa 21,43
memiliki tingkat kesulitan belajar yang cukup tinggi, 17 siswa 60,71 memiliki tingkat kesulitan belajar yang rendah, dan 2 siswa 7 tidak mengalami kesulitan
belajar.
56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
a Kesulitan belajar IPA Biologi yang dialami oleh siswa kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran meliputi; kesulitan pada penulisan nama ilmiah, kesulitan pada penggunaan istilah asing, kesulitan pada materi yang berkaitan dengan
perhitungan, dan kesulitan pada pemahaman konsepmateri yang bersifat abstrak.
b Faktor yang lebih banyak pengaruhnya terhadap ketuntasan hasil belajar IPA
Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran adalah faktor eksternal, yaitu lingkungan masyarakat tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat
dengan memperoleh persentase sebesar 73,3.
B. Saran
Berdasarkan hasil identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran, diharapkan guru dapat memberikan
penanggulangan sesuai dengan jenis kesulitan belajar dari tiap siswa. Diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar, yaitu: