b. Meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Gajahmungkur 02 Kota Semarang dalam pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Kancing Gemerincing berbantuan media audiovisual. c. Meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Gajahmungkur 02
Kota Semarang
menggunakan model
pembelajaran Kancing
Gemerincing berbantuan media audiovisual.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Manfaat Teoretis
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat menjadi kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada mata pelajaran IPS di Sekolah
Dasar.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Guru
Hasil penelitian tindakan kelas dapat menambah wawasan pengetahuan guru tentang model pembelajaran inovatif serta dapat menerapkan model pembelajaran
inovatif tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga meningkatkan profesionalisme guru sebagai pengajar.
1.4.2.2 Bagi Siswa
Penerapan model pembelajaran Kancing Gemerincingberbantuan media audiovisual dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS di SDN
Gajahmungkur 02 dan menumbuhkan minat belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
1.4.2.3 Bagi Sekolah
Penelitian ini mampu memberi motivasi kepada pihak sekolah untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran sebagai upaya untuk mengembangkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Pengertian Kualitas Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh kualitas pembelajarannya sebagai upaya pencapaian kompetensi belajar. Menurut Uno 2008: 153 Kualitas
lebih mengarah pada sesuatu yang baik, sedangkan pembelajaran adalah upaya membelajarkan
siswa. Maka
kualitas pembelajaran
dapat diartikan
mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula.
Pengertian serupa dikemukakan oleh Etzioni dalam Daryanto, 2010:57 mengungkapkan kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga
keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Sedangkan menurut
Glaser dalam Uno, 2008: 153, istilah kualitas, pemikiran tertuju pada suatu benda atau keadaan yang baik. Kualitas lebih mengarah pada sesuatu yang baik.
Depdiknas 2004:15 menyebutkan indikator kualitas pembelajaran meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1 keterampilan guru perilaku guru dalam
pembelajaran, 2 aktivitas siswa perilaku belajar siswa, 3 hasil belajar siswa dampak belajar siswa, 4 kualitas media pembelajaran, dan 5 iklim
pembelajaran.