Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir
Kondisi awal
Pelaksanaan Tindakan
Kualitas pembelajaran IPS rendah, ditandai dengan: - Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS:
a. Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran tertentu masih kurang serta kesulitan dalam pengelolaan kelas
b. kurang optimal dalam memanfaatkan media. c. Belum ada pemerataan kesempatan kepada siswa untuk ikut berkontribusi
pada saat pembelajaran berlangsung.
- Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS: a. Kesulitan memahami materi pelajaran karena materi IPS bersifat hafalan.
b. Partisipasi siswa dalam diskusi masih kurang c. Beberapa siswa tidak ikut berperan serta.
d. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran - Hasil Belajar IPS:
Belum tercapainya KKM 68 dan ketuntasan klasikal siswa hanya 45
Penerapan Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Berbantuan Media Audiovisual dalam Pembelajaran IPS:
a. Siswa mengamati slide suara video yang berhubungan dengan materi b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang slide suaravideo yang
ditayangkan c. Guru menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing atau benda kecil
lainnya d. Guru membentuk kelompok, sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap
siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan e. Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah-tengah meja kelompok
f. Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh bicara lagi sampai semua temannya juga menghabiskan kancing mereka.
g. Jika semua kancing telah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesempatan untuk membagi kancing lagi dan mengulangi
prosedur kembali.
Kondisi Akhir
Kualitas pembelajaran IPS meningkat, ditandai dengan: - Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS:
a. Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran tertentu sudah meningkat serta dapat mengelola kelas dengan baik.
b. Sudah optimal dalam memanfaatkan media. c. Sudah ada pemerataan kesempatan kepada siswa untuk ikut berkontribusi
pada saat pembelajaran berlangsung.
- Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS: a. Kemampuan siswa dalam memahami materi sudah meningkat.
b. Partisipasi siswa dalam diskusi sudah meningkat c. Siswa sudah ikut berperan serta secara merata saat pembelajaran
d. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan saat pembelajaran - Hasil belajar IPS:
Sudah tercapainya KKM 68 dan ketuntasan klasikal siswa sebesar 95
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan dari kajian teori, kajian empiris dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: Dengan
menerapkan model pembelajaran Kancing Gemerincing berbantuan media audiovisual, makaketerampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dalam
pembelajaran IPSkelas VGajahmungkur 02 Kota Semarangmeningkat.
56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. PTKPenelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto
2010:3 merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Tujuan PTK menurut Aqib 2009:18 adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, tetapi secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempatnya harus terencana dengan sebaik mungkin agar pelaksanaan penelitian dapat
terlaksana dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan target sesuai dengan tujuan dari penelitian tindakan kelas itu sendiri. Ciri utama dari penelitian tindakan
adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional, sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan. Adapun
langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: