25 terjadi pemahaman yang benar yang baik dan punya kadar keilmuan,
dari hasil proses berpikir dan berbuat, terhadap gagasan siswa yang ditemukan dan ingin dikembangkan.
5. Klasifikasi Aktivitas Belajar Siswa
Ada berbagai macam aktivitas belajar, sehingga para ahli mencoba untuk mengklasifikasikannya salah satunya adalah Dierich Paul D dalam
Yekti, Hidayah 2006 : 19 mengklasifikasikan aktivitas belajar atas delapan kelompok, yaitu:
a. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain
bekerja, atau bermain. b. Kegiatan lisan oral : mengemukakan sesuatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan
suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. d. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola.
26 f. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan simulasi, menari, berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-
hubungan, membuat keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang,
dan lain-lain Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
aktivitas belajar siswa adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku
belajar pada diri siswa,misalnya tidak tahu menjadi tahu dan tidak mampu melakukan kegiatan menjadi mampu melakukan kegiatan.
6. Ranah Tujuan Pendidikan
Menurut Davies dalam Moedjiono dan Moh. Yamin 1993 : 8, ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.Menurut Jarolimek dan Fosfer dalam Moedjiono
dan Moh. Yamin 1993: 8 tujuan ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan dan terhadap pengetahuan dan informasi, serta
pengembangan keterampilan intelektual. Menurut Davies dalam Moedjiono dan Moh. Yamin 1993: 8 , taksonomi atau penggolongan
27 tujuan ranah kognitif oleh Blom dalam mengemukakan adanya 6
kelastingkat yaitu: a.
Pengetahuan b.
Pengertianpemahaman c.
Penggunaanpenerapan d.
Analisis e.
Sintesis f.
Evaluasi. Menurut Davies dalam Moedjiono dan Moh. Yamin 1993: 9 ,
tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap, penghargaan, nilai, perasaan, dan emosi. Menurut Davies dalam
Moedjiono dan Moh. Yamin 1993 : 9, mengemukakan taksonomi tujuan ranah afektif sebagai berikut:
a. Menerima b. Merespon
c. Menilai d. Mengorganisasi
e. Karakterisasi. Menurut Davies dalam Moedjiono dan Moh. Yamin 1993: 9 ,
tujuan ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik, memanipulasi benda, atau kegiatan yang memerlukan koordinasi syaraf
dan koordinasi badan. Menurut Gageberliner dalam Moedjiono dan Moh.
28 Yamin 1993: 9-10 , mengemukakan taksonomi tuan ranah psikomotorik
sebagai berikut: a. Gerakan tubuh yang mencolok
b. Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan c. Perangkat komunikasi nonverbal
d. Kemampuan berbicara
7. Pembelajaran Tematik