21
3. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran.
Aktivitas menurut Poerwadarminta 2003:20 adalah kegiatan atau kesibukan Menurut Anton M. Mulyono dalam Septiadi, Rio 2008:1
Aktivitas artinya “kegiatan keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik,
merupakan suatu aktivitas. Menurut Sriyono aktivitas adalah segala
kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Dari pengertian-pengertian aktivitas diatas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik secara fisik maupun non fisik.
Menurut Hamalik,Oemar 2001:28, dalam Comsocial- sciences1961162–aktifitas belajar , belajar adalah “Suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Sedangkan, Sardiman 2003 : 22 menyatakan:
“Belajar merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun
teori”. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala
kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini
22 penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif. Pidarta, Made dalam Hermawan, Faried 2009:2 menyatakan
bahwa “pendidik dapat diartikan secara luas dan sempit”. Secara luas universal, Pidarta menyebut pendidik sebagai semua orang yang
mempunyai kewajiban mendidik anak, sedangkan dalam arti sempit spesifik, pendidik di katakan sebagai orang-orang yang sengaja
dipersiapkan menjadi guru atau dosen. Dengan demikian, guru yang sudah dicetuskan sebagai tenaga pendidik yang khusus, diharapkan memiliki
profesionalitas dalam memberikan pendidi- kan kepada peserta didik. Maksudnya adalah guru harus mampu memberikan pembelajaran kepada
peserta didik dengan sempurna, sesuai jabatan yang dimilikinya. Banyak sekali yang dapat diplih guru dalam menyampaikan
pembelajaran, Hamzah, Uno dalam Herman 2009:1 mengatakan perlu adanya persiapan landasan bagi pengambilan putusan secara memuaskan
tentang metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif. Beberapa pola pembelajaran efektif tersebut, dapat dilakukan dengan pengembangan
metode-metode mengajar dan kediatan belajar yang sudah umum dilakukan, misalnya metode ceramah, bicara dengan formal, menulis di
papan tulis, memperagakan, mempersiapkan lembar kerja siswa, menulis laporan praktikum, dan kegiatan yang lainnya.
23
4. Aktivitas Siswa dalam Belajar