Indeks Kepuasan Masyarakat KERANGKA TEORI
27 perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan
teknologi informasi. Istilah-istilah perpustakaan “membengkak” menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu.
Dilihat dari perkembangan teknologi informasinya perpustakaan berkembang dari perpustakaan
tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital hingga perpustakaan virtual.
Namun dari sekian banyak istilah dan jenis perpustakaan tersebut, berdasarkan sifat dan golongannya, perpustakaan secara umum terbagi menjadi
perpustakaan khusus dan perpustakaan umum. Dimana dari kedua perpustakaan tersebut berkembanglah istilah lain yang disesuaikan dengan cara pengelolaan,
pengguna, tujuan, teknologi yang digunakan, dan pengetahuan yang dikemas. Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk
mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan.
Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi, lembaga atau organisasi bisnis, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan perguruan tinggi, perusahaan,
kementerian, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan lain sebagainya. Perpustakaan khusus biasanya juga mempunyai karakteristik khusus apabila
dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan
jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya. Salah satu misi BPS adalah meningkatkan kualitas pelayanan informasi
statistik bagi semua pihak. Namun, secara garis besar tahapan pekerjaan BPS adalah
28 mulai dari tahap pengumpulan, pengolahan, analisis, sampai dengan penyajian data
dan informasi statistik. Direktorat Diseminasi Statistik adalah salah satu unit kerja di BPS yang
bertanggung jawab dalam penyajian, penyebarluasan, sosialisasi, serta layanan data. Direktorat Diseminasi Statistik membawahi empat Subdirektorat, yang diantaranya
adalah Subdirektorat Perpustakaan dan Dokumentasi Statistik. Di BPS Provinsi, tanggung jawab ini ada pada Bidang Integrasi Pengolahan Data Statistik IPDS.
BPS adalah intansi pemerintah yang bersifat vertikal sehingga pengelolaan kegiatan BPS di seluruh Indonesia merujuk pada BPS Pusat, termasuk didalamnya
adalah pengelolaan layanan statistik pada perpustakaan BPS. Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata dasar
pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “tempat, gedung, ruang yg disediakan untuk
pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dsb”. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,
perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para penggunapemustaka. Menurut IFLA International Federation of Library Associations and
Institutions, perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk
kepentingan pengguna.
29 Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pengertian perpustakaan secara umum adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku cetakan
ataupun bacaan lainnya hasil rekaman
yang diatur diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan
secara berkelanjutan oleh penggunanya sebagai informasi. Perpustakaan BPS merupakan perpustakaan khusus instansi pemerintah
dengan sistem layanan sirkulasi gabungan antara sistem layanan tertutup dan sistem layanan terbuka. Dimana untuk koleksi yang ada diruang baca pengunjung dapat
memilih dan mengambil sendiri pustaka yang diinginkan tetapi tidak untuk koleksi pustaka yang ada di ruang dokumentasi. Untuk pustaka yang ada diruang
dokumentasi, pengunjung memilih pustaka pada katalog dan petugas yang akan mengambilkannya. Layanan yang diberikan oleh Perpustakaan BPS adalah layanan
publik yang tidak berbayarnirlaba. Layanan publik yang profesional adalah layanan publik yang dicirikan oleh
adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan yaitu aparatur pemerintah. Widodo, 2001: 270 dalam Reformasi Birokrasi BPS Upaya dan Capaian
2010-2014. Ciri-cirinya yaitu : 1. Efektif; lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan
sasaran. Pengelola Perpustakaan BPS harus selalu membuat inovasi dan meningkatkan infrastruktur serta tingkat keahlian dari pengelola perpustakaan
sehinga memberikan dampak pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam