Jenis-Jenis Bank di Indonesia

b. Jenis-Jenis Bank di Indonesia

Lembaga perbankan di Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Ada bank yang didirikan oleh pemerintah, swasta, maupun investor asing. Berdasarkan jenis kegiatannya, lembaga perbankan di Indonesia terbagi sebagai berikut.

1) Bank Sentral

Apakah yang disebut bank sentral? Kamu telah mengenal tentang Bank Indonesia sebagai lembaga yang mengeluarkan atau menerbitkan uang kartal. Bank Indonesia inilah yang menjadi bank sentral di Indonesia. Bank sentral merupakan lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak-pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas

Sumber: Warta Ekonomi, 18 Mei 1998

diatur dalam undang-undang.

Gambar 4.7 Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

Bank Indonesia mempunyai tugas penting sebagai berikut.

a) Menjaga Kestabilan Nilai Rupiah Kestabilan nilai rupiah secara internal sangat terkait dengan jumlah uang beredar di masyarakat. Jika uang beredar terlalu banyak, masyarakat cenderung membelanjakan uang untuk membeli barang-barang sehingga permintaan meningkat dan harga-harga akan meningkat pula (inflasi). Sebaliknya, jika uang beredar terlalu sedikit, masyarakat tidak akan membelanjakan uang untuk membeli barang-barang, kegiatan produksi menurun, dan perekonomian menjadi lesu (deflasi).

Oleh karena itu, bank sentral bertugas menjaga jumlah uang yang beredar agar tidak terlalu berlebihan atau juga terlalu sedikit. Untuk memenuhi tugas ini, bank sentral menempuh berbagai kebijakan pengendalian jumlah uang beredar, yang disebut kebijakan moneter.

b) Menjaga Kelancaran Lalu Lintas Pembayaran Untuk memenuhi tugas ini, bank sentral melakukan dua hal. Pertama, bank sentral menciptakan uang kartal. Apabila kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal meningkat, misalnya menjelang hari raya Idul Fitri atau Natal, bank sentral akan mengeluarkan uang kartal untuk memenuhinya. Kedua, bank sentral juga menyelesaikan pembayaran-pembayaran yang terjadi antarbank umum. Penyelesaian ini disebut proses clearing atau kliring.

c) Sebagai Pemegang Kas Pemerintah Bank sentral memegang peranan penting dalam mem- bantu kelancaran kegiatan keuangan pemerintah. Misalnya, menerima pembayaran pajak, membantu pembayaran dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan membantu pengedaran serta penempatan surat-surat berharga.

d) Mengatur dan Mengawasi Kegiatan Bank Umum Tugas ini dapat dilakukan dengan memeriksa keuangan bank-bank umum, membuat peraturan tentang bank umum, dan memberikan izin usaha serta menghentikan kegiatan bank umum yang bermasalah.

2) Bank Umum

Bank umum merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum disebut juga bank komersial karena tujuannya adalah mencari keuntungan. Bentuk badan usaha bank umum dapat berupa perseroan terbatas, koperasi, maupun perusahaan daerah.

a) Kegiatan Usaha Bank Umum Kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank umum antara lain: (1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan;

(2) memberikan kredit; (3) menerbitkan surat pengakuan utang; (4) membeli dan menjual surat berharga;

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

(5) menyediakan pembiayaan; (6) menyediakan tempat untuk menyimpan benda-benda

berharga bagi nasabah; serta (7) melakukan kegiatan jual beli valuta asing.

b) Jenis-Jenis Bank Umum

Bank umum dapat didirikan oleh warga negara Indonesia, badan hukum Indonesia, atau kemitraan dengan warga negara asing dan badan hukum asing. Apabila dilihat dari segi kepemilikannya, bank umum terdiri atas sebagai berikut.

(1) Bank Pemerintah

Bank pemerintah merupakan bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah. Contoh bank pemerintah yaitu Bank Pembangunan Daerah, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Mandiri.

(2) Bank Swasta Nasional

Bank swasta nasional merupakan bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh individu atau badan hukum Indonesia. Contoh bank swasta nasional antara lain Bank NISP, Bank Lippo, dan Bank Internasional

Foto: Doly Eny Khalifah

Indonesia (BII).

Gambar 4.8 Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di Indonesia.

(3) Bank Koperasi

Modal bank koperasi adalah berasal dari badan usaha yang berbentuk koperasi. Contoh bank koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).

(4) Bank Asing

Bank asing biasanya merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, misalnya Bank HSBC dan Standard Chartered Bank.

(5) Bank Campuran

Modal bank campuran berasal dari kemitraan antara pihak swasta nasional dengan pihak asing.

3) Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat (BPR) merupakan bank yang me- laksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Fungsi utama BPR adalah memberikan bantuan kredit baik berupa kredit investasi maupun kredit eksploitasi dalam skala kecil dengan jaminan kepada rakyat yang berada di daerah. Kegiatan BPR untuk mendukung fungsinya tersebut antara lain:

a) memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menerima tabungan mereka dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

b) memberikan kredit;

c) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip

bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

Sumber: www.pontianakpost.com

peraturan pemerintah; serta

Gambar 4.9 BPR Perintis, salah satu bank per-

kreditan rakyat.

d) menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau pada bank lain.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

BPR dilarang melakukan kegiatan-kegiatan antara lain:

a) menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam jasa lalu lintas pembayaran;

b) melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;

c) melakukan usaha penyertaan modal;

d) melakukan usaha perasuransian; serta

e) melaksanakan usaha lain di luar usaha yang telah ditetapkan oleh undang-undang.