Konferensi Asia-Afrika dan Peran Indonesia Solidaritas dan persahabatan kadang bisa terbentuk dari sebuah

1. Konferensi Asia-Afrika dan Peran Indonesia Solidaritas dan persahabatan kadang bisa terbentuk dari sebuah

persamaan. Begitulah yang terjadi dengan negara-negara di Benua Asia dan Afrika. Negara-negara yang ada di kedua benua itu memang sama-sama menderita lahir batin, akibat cengkeraman kuku-kuku imperialisme dan kolonialisme Barat. Salah satu bentuk solidaritas terhadap perjuangan di antara bangsa-bangsa di kedua kawasan adalah dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Kepentingan Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan dua konferensi pendahuluan, yaitu Konferensi Kolombo dan Konferensi Bogor.

Konferensi Kolombo diselenggarakan pada tanggal 28 April–2 Mei 1954 di Sri Lanka. Hadir pada saat itu Shri Pandit Jawaharlal Nehru (PM India), Mohammad Ali Jinna (PM Pakistan), Sir John Kotelawala (PM Sri Lanka), U Nu (PM Burma), dan Ali Sastroamidjojo (PM Indonesia). Keputusan yang berhasil dicapai dalam konferensi ini antara lain sebagai berikut.

a. Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Prancis.

b. Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko.

c. Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih Indonesia sebagai penyelenggaranya.

Konferensi Bogor diselenggarakan pada tanggal 28–29 Desember 1954. Hadir pada saat itu adalah semua peserta Konferensi Kolombo. Maksud konferensi ini adalah membahas pelaksanaan Konferensi Asia Afrika antara lain apa tujuan Konferensi Asia Afrika, siapa yang akan diundang, dan atas

Sumber: Kebudayaan Asia-Afrika Gambar 7.11 Penggagas KAA:

tingkatan apa Konferensi Asia Afrika itu akan diadakan. Dalam komunike Nehru, Ali Jinna, Kotelawala, bersama yang disepakati para perdana menteri itu disepakati bahwa

U Nu, dan Ali Sastroamidjojo. Konferensi Asia Afrika akan diadakan di Kota Bandung pada tahun 1955. Konferensi Asia Afrika pun dilaksanakan di Bandung tanggal

18–24 April 1955. Delegasi Indonesia terdiri atas 17 orang, 16 orang penasihat dan sekretariat 7 orang. Ketua konferensi adalah Mr. Ali Sastroamidjojo, ketua panitia kebudayaan adalah Mr. Muh. Yamin, dan ketua panitia bagian perekonomian adalah Prof. Ir. Roosseno. Sekretaris jenderal konferensi dipegang oleh Ruslan Abdul Gani.

Konferensi yang dibuka secara resmi oleh Presiden Ir. Soekarno itu berlangsung di dua tempat, yaitu di gedung Merdeka dan gedung Dwi Warna. Selama konferensi terjadi perbedaan pendapat yang mengkristal menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok yang pro-Barat yang meliputi Filipina,

Sumber: Kebudayaan Asia-Afrika

Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki. Kedua, kelompok komunis yang terdiri

Gambar 7.12 Gedung Dwi Warna: salah satu tempat KAA

atas Cina dan Vietnam Utara. Ketiga, kelompok netral yang terdiri atas India, Burma, Sri Lanka, dan Indonesia. Sementara itu negara lainnya tidak

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

Konferensi Asia-Afrika pun berjalan lancar. Konferensi ini menghasilkan keputusan yang fenomenal. Keputusan tersebut dapat kamu simak dalam informasi berikut.

KOMUNIKE BERSAMA Konferensi Asia Afrika 18–24 April 1955

Inti dari Konferensi Asia Afrika di Bandung adalah kepentingan khusus dari salah satu negara- pernyataan mengenai usaha memajukan perdamaian

negara besar.

dan kerja sama di dunia berdasarkan prinsip-prinsip 2) Tidak melakukan tekanan terhadap negara sebagai berikut.

lain.

a. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan- g. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman tujuan serta asas-asas yang termuat dalam

agresi ataupun penggunaan kekuasaan terhadap Piagam PBB.

integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu b. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial

negara.

semua bangsa. h. Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan c. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan

internasional dengan jalan damai, seperti pe- persamaan semua bangsa besar maupun kecil.

rundingan, persetujuan, arbitrase atau pe- d. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan

nyelesaian hakim, ataupun lain-lain cara damai dalam soal-soal dalam negeri negara lain.

lagi menurut pilihan pihak-pihak yang ber- e. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk

sangkutan yang sesuai dengan Piagam PBB. mempertahankan diri sendiri secara sendirian

i. Memajukan kepentingan bersama dan kerja atau secara kolektif yang sesuai dengan Piagam

sama.

PBB. j. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban

f. 1) Tidak mempergunakan peraturan-peraturan

internasional.

dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi

Selain menghasilkan komunike bersama, Konferensi Asia Afrika juga melahirkan diplomat-diplomat ulung, yang oleh surat kabar Barat dinilai mampu berdiri sejajar dengan diplomat-diplomat Barat sendiri. Mereka adalah Chou En Lai (Cina), Nehru dan Khrisna Menon (India), Kotelawala (Sri Lanka), U Nu (Burma), Carlos Romulo (Filipina), dan Wan Waithayakon (Thailand). Dari buah pikiran merekalah upaya-upaya perdamaian dunia terus digelorakan. Perlahan-lahan peranan negara-negara Asia Afrika mulai terlihat dalam konstelasi politik dunia. Akibat yang muncul dari pelaksanaan Konferensi Asia Afrika sebagai berikut.

a. Berkurangnya ketegangan dan bahaya perang terkait dengan permasalahan Taiwan, setelah Chou En Lai (Cina) bersedia berunding dengan Amerika.

b. Politik netral yang dijalankan oleh India, Indonesia, Burma, dan Sri Lanka mulai mendapat dukungan dari negara-negara yang terjepit di antara kepentingan Blok Rusia dan Blok Amerika. Misalnya Yugoslavia dan Austria.

c. Keputusan KAA tentang penghapusan ras diskriminasi pun mulai bergema. Australia mulai menghapuskan White Australia Policy.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

Itulah beberapa akibat langsung dari KAA. Semangat Bandung pun mulai menggema ke seluruh dunia, mempengaruhi dan mengubah peta politik dunia saat itu. Konferensi Asia Afrika menunjukkan masa kebangkitan bagi bangsa Asia-Afrika agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.