Proses Perkembangan Ekonomi pada Masa Orde Baru Pembangunan nasional pada masa Orde Baru dijalankan secara

2. Proses Perkembangan Ekonomi pada Masa Orde Baru Pembangunan nasional pada masa Orde Baru dijalankan secara

bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun. Pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berencana itu dikenal dengan pembangunan lima tahun (pelita) dalam masa pemerintahan Orde Baru dimulai sejak tanggal 1 April 1969.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

Pada masa awal Orde Baru fokus perhatian lebih ditujukan pada stabilitas dan rehabilitasi masalah pokok, yaitu memerangi inflasi dan turunnya produksi. Oleh karena itu, dalam jangka pendek prioritas diarahkan pada pengendalian inflasi, rehabilitasi prasarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekspor, dan pencukupan kebutuhan pangan. Sementara itu, prioritas program jangka panjang meliputi sektor pertanian, prasarana, industri, pertambangan, dan minyak.

Mulai pelita I strategi dasar repelita I diarahkan pada pencapaian stabilitas nasional di bidang ekonomi dan politik serta pertumbuhan ekonomi. Pada pelita II muncul pandangan bahwa pembangunan harus berwawasan keadilan. Ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi antardaerah maupun antarsektor menyebabkan fokus pelita III lebih ditekankan pada pemerataan. Pada periode ini terkenal dengan kebijakan ”delapan jalur pemerataan”. Coba sebutkan isi kebijakan tersebut. Pada pelita IV Indonesia berhasil mencapai swasembada beras meskipun perekonomian kacau akibat merosotnya harga minyak bumi dunia.

Kemerosotan pertumbuhan ekonomi mulai terjadi pada pelita V. Sumber: Tempo No. 12–16 Edisi Mei–Juni 2003 Pada pelita VI pemerintah mulai menggalakkan sektor nonmigas Gambar 7.4 Soeharto dengan bangga meninjau

petani saat musim tanam.

dan prioritas pembangunan diarahkan ke wilayah Indonesia bagian timur.

Agar lebih fokus, kita akan melihat pembangunan dijalankan di sektor pertanian. Yang termasuk dalam sektor pertanian adalah tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Usaha untuk mencapai swasembada pangan selama tahun 1968–1984 dan untuk mempertahankan- nya dilaksanakan melalui peningkatan hasil rata-rata per hektare. Usaha itu ditempuh dengan meningkatkan intensifikasi, pengembangan teknologi tepat guna, dan meningkatkan diversifikasi tanaman pangan. Usaha pembangunan pertanian tanaman pangan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi maupun pendapatan dan taraf hidup petani.

Sejak awal pelita I sampai dengan akhir tahun pelita V, pembangunan peternakan memprioritaskan pengembangan peternakan rakyat, terutama melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi. Tujuannya untuk meningkatkan penyediaan protein hewani. Dengan demikian, dapat membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat maupun meningkatkan pendapatan para petani peternak dan kesempatan kerja.

Sejak awal pelita I sampai akhir pelita V, pembangunan perikanan memprioritaskan pengembangan perikanan rakyat. Peningkatan produksi perikanan di perairan umum dan perikanan laut pantai diberi prioritas utama. Pemanfaatan sumber daya perikanan di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), langkah yang ditempuh adalah mendorong usaha penangkapan bagi perusahaan patungan dengan perusahaan asing. Persaingan yang tidak sehat dari para pengusaha besar perikanan laut perlu dicegah. Langkah yang ditempuh antara lain mengadakan pembagian wilayah penangkapan ikan bagi pengusaha swasta dan nelayan tradisional. Berkat kebijakan tersebut, selama tahun 1968–1992, produksi perikanan laut meningkat menjadi hampir empat kali, yaitu dari Sumber: Profil Propinsi Republik Indonesia (Irian Jaya) 723 ribu ton pada tahun 1968 menjadi 2.628 ribu ton pada Gambar 7.5 Salah satu hasil perikanan rakyat. tahun 1992.

Sejak awal pelita I pembangunan bidang perkebunan memprioritaskan peningkatan produksi perkebunan rakyat melalui usaha rehabilitasi. Rehabilitasi tersebut antara lain perkebunan karet, kopi, cengkih, dan kelapa.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

Rehabilitasi ditempuh dengan penggunaan bibit unggul serta teknik-teknik budi daya yang lebih baik, dan ekstensifikasi (perluasan areal perkebunan). Ekstensifikasi dapat mendorong ekspor hasil-hasil perkebunan, meningkat- kan kesempatan kerja serta pendapatan petani.

Masa Orde Baru memang berhasil meningkatkan produksi beberapa jenis hasil pertanian. Sektor perekonomian rakyat yang berbasis pertanian justru memegang posisi kunci dalam perekonomian nasional. Bahkan saat krisis ekonomi mendera Indonesia, perekonomian rakyat berdasar sektor pertanian itu tidak banyak terpengaruh.

Orang sering berkata bahwa pada masa Orde b. Hasil pertanian apa yang tidak berkembang atau Baru kehidupan perekonomian lebih enak dan tenang

mengalami penurunan? Apa kira-kira pe- dibanding masa-masa yang lain. Benarkah? Biar para

nyebabnya?

ahli yang menjawabnya. Namun, dari data di atas Diskusikan permasalahan di atas dengan orang kamu pun bisa menganalisis dan menguraikan tua, teman, atau saudaramu kemudian tulislah pada beberapa permasalahan berikut ini. selembar kertas. Selanjutnya, kumpulkan kepada a. Hasil pertanian apakah yang kecenderungan

guru.

pertumbuhan dan perkembangannya paling bagus? Apa kira-kira penyebabnya?