pandangnya terhadap rakyat miskin di mana rakyat miskin dilihat sebagai rakyat yang berdaya. Prinsip penting lainnya adalah diakuinya hak dasar warga untuk
memiliki tempat tinggal yang layak. Kriteria kenyamanan tinggal tidak bisa diukur dari sisi fisik saja, namun
yang terpenting adalah menyiapkan kemampuan masyarakat penghuninya untuk bisa bertahan dalam kualitas hidup yang lebih baik. Masyarakat penghuni
digerakan sesuai dengan potensinya untuk merespon sebuah kondisi kualitas hunian agar mampu mencapai kondisi yang nyaman huni dan tingkat
kesejahteraan hidup yang lebih baik.
2.6 Kisi-kisi Penelitian
Kisi-kisi penelitian merupakan perumusan data yang dibutuhkan dalam penelitian kepuasan tinggal berdasarkan respon penghuni yang berpengaruh dalam
peningkatan kualitas hidup. Kisi-kisi ini nantinya akan dijadikan acuan dalam pembuatan list wawancara penelitian dan data penelitian.
TABEL II.3 KISI-KISI PENELITIAN
SUBYEK DATA PENELITIAN
ALASAN PEMILIHAN DATA
Karakteristik penghuni Hasil Olahan Penulis
- Jumlah penghuni
- Status dlm keluarga
- Lama bermukim
- Pekerjaan
- Usia
- Tingkat pendidikan
- Pendapatan
- Jumlah anggota keluarga
- Besaran kebutuhan
ruang Semua data dipilih karena
dapat menggambarkan kondisi penghuni yang ada
di lokasi penelitian dlm menyikapi respon hunian.
Kualitas hunian
sebagai stimulus respon penghuni
Permen Pekerjaan Umum No. 60PRT1992 tentang
Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah
Susun Fisik
- Lokasi
- Desain bangunan
- Kualitas bangunan
- Fasilitas
- Prasarana
- dll
Semua data bisa dipilih sebagai indikator kualitas
hunian karena
ukuran kualitas tidak terbatas
Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2010
SUBYEK DATA SEMENTARA
ALASAN PEMILIHAN DATA
Non fisik -
Keamanan -
Kesehatan -
Keselamatan -
Pengelolaan -
Interaksi penghuni -
dll Aspek
penentu kualitas
hidup Wardhana,
1995; Yuen,
1999 -
Kepuasan -
Kenyamanan -
Kesejahteraan -
Kemakmuran -
Kebahagiaan Kepuasan dan kenyamanan
dipilih karena terkait pelayanan yang dirasakan
oleh penghuni rusunawa
Rumusan kepuasan tinggal Mowen, 1995
- Kualitas hunian
- Harapankeinginan thd
kualitas hunian Data dipilih semua karena
sebagai pembanding dlm mengukur kepuasan tinggal
Reaksi thd kepuasan tinggal Roosenberg dalam
Ristyawati, 2009 dan Azwar, 2007
- Senang
- Semangat
- Bahagia
- Ekspresi nyata berupa
tindakan Data dipilih semua karena
semua reaksi dpt menentukan perubahan
kualitas hidup penghuni
Penentu kepuasan kenyaman tinggal.
Hamzah, 2000 Fisik
- Lokasi
- Desain bangunan
- Kualitas bangunan
- Fasilitas
- Prasarana
- dll
Non fisik -
Keamanan -
Kesehatan -
Keselamatan -
Pengelolaan -
Interaksi penghuni -
dll Semua data bisa dipilih
karena dlm penelitian ini tdk ada pembatasan tentang
kepuasan tinggal dan fleksibel
Jawaban respon terhadap kualitas hunian
Roosenberg dalam Ristyawati, 2009 dan Azwar,
2007 -
Nyamantdk nyaman -
Puastdk puas -
Senangtdk senang Data dipilih semua karena
pada prinsipnya tdk ada batasan tentang respon dan
sangat beragam.
Tipe-tipe respon penghuni thd tempat tinggalnya
Roosenberg dalam
Ristyawati, 2009 dan Azwar, 2007
- Pernyataan
- Perasaan
- Tindakan
Data dipilih semua karena pada prinsipnya tdk ada
batasan tentang respon dan sangat beragam.
41
BAB III KARAKTERISTIK RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
COKRODIRJAN KOTA YOGYAKARTA
Bab ini memberikan gambaran dan penjelasan tentang karakteristik hunian Rusunawa Cokrodirjan dan kondisi masyarakat penghuni serta kebutuhan rumah
bagi masyarakat di bantaran Sungai Code. Kebutuhan perumahan di Kota Yogyakarta menjadi demand yang harus terpenuhi khususnya bagi masyarakat
berpenghasilan rendah di permukiman padat Kampung Cokrodirjan. Kebijakan yang diambil dalam meremajakan permukiman kumuh tersebut adalah merelokasi
masyarakat bantaran sungai ke rusunawa yang terbangun di sekitar permukiman padat. Tujuannya adalah mengurangi kekumuhan tinggal di kota dan memenuhi
kebutuhan masyarakat miskin akan rumah yang layak tanpa terhalang kendala keterbatasan lahan.
Pasca huni rusunawa perlu mengetahui dampak perkembangan dan keberhasilan pembangunan rusunawa dengan melihat kualitas hidup penghuni dan
kualitas hunian yang dibutuhkan oleh penghuninya. Untuk mempermudah dalam pemahaman lokasi studi tentang rusunawa, maka deskripsi obyek penelitian pada
bab ini akan dilakukan dengan maksud untuk memberikan gambaran detail tentang hunian rusunawa dan penghuninya. Dalam upaya mencapai kondisi
nyaman huni rusunawa di Kota Yogyakarta maka perlu dilakukan identifikasi terhadap permasalahan kualitas hunian rusunawa baik dari sisi fisik bangunan
maupun non fisik pengelolaan rusunawa.
3.1 Gambaran Rusunawa dan Pertimbangan Kebutuhan Rumah di Kawasan Cokrodirjan
Gambaran Rusunawa Cokrodirjan menjelaskan karakteristik secara umum baik dari sisi fisik maupun non fisik yang dijadikan acuan dalam
mengidentifikasi kualitas hunian rusunawa sebagai stimulan munculnya respon penghuni dalam menentukan kepuasan tinggal.