Karakteristik Sosial Ekonomi Penghuni Rusunawa Cokrodirjan

Sumber : Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa Milik Pemerintah Kota Yogyakarta GAMBAR 3.3. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLA RUSUNAWA 5. Melakukan pengaturan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama, baik antara penghuni maupun dengan masyarakat sekitar berdasarkan musyawarah dan mufakat.

3.3.3 Karakteristik Sosial Ekonomi Penghuni Rusunawa Cokrodirjan

Saat ini unit hunian Rusunawa terdiri dari 72 KK. Selama 2 tahun operasional Rusunawa telah mengalami jumlah maksimal. Informasi dari pengelola Rusunawa menyatakan bahwa peminat Rusunawa selalu banyak, pada pendaftaran hunian pertama jumlah peminat mencapai 172 KK. Mengingat keterbatasaan unit hunian maka dilakukan penseleksian terhadap calon penghuni Rusunawa. Data penghuni Rusunawa dapat terlihat komposisi penghuni Rusunawa, yang dapat disampaikan dalam Gambar 3.4 berikut ini. Grafik menunjukkan bahwa penghuni Rusunawa 69 berasal dari Kelurahan Suryatmajan khususnya WALIKOTA YOGYAKARTA UNIT PELAYANAN HUNIAN UNIT ADMINISTRASI DAN UMUM MANAJER BADAN PENGELOLA RUSUNAWA KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TIM PEMBINA DAN PENGAWAS Kampung Cokrodirjan, 15,5 dari Kelurahan sekitar, dan 15,5 berasal dari Kecamatan lain di Kota Yogyakarta. Sumber: Bappeda Kota Yogyakarta, 2008 GAMBAR 3.4. GRAFIKS ASAL PENGHUNI RUSUNAWA. Mata pencaharian atau pekerjaan penghuni Rusunawa juga beragam terlihat dalam Gambar 3.5 berikut ini. Terlihat 43,5 bekerja sebagai wiraswasta dengan jenis usaha yang beragam. Kemudian 48,5 sebagai pekerja pada sektor- sektor swasta disekitar lokasi Rusunawa, terutama pada sektor perdagangan dan jasa. Kemudian 7,7 sebagai pegawai kontrak pemerintah atau disebut sebagai pegawai tidak tetap PTT, terutama sebagai sopir sopir pada instansi pemerintah Kota Yogyakarta, dan 1,3 mempunyai pekerjaan lain yaitu sebagai pensiunan PNS. Dari Gambar 3.6 dapat dilihat penghuni Rusunawa mempunyai penghasilan yang beragam, namun masih dalam batas 2 X UMP DIY. Sebagian besar dengan penghasilan antara Rp. 400.000 sampai dengan Rp. 550.000 yaitu 59, kemudian 28 berpenghasilan antara Rp 550.000 sampai dengan Rp. 700.000, dan 13 berpenghasilan antara Rp. 700.000 sampai dengan Rp. 850.000. Penghasilan yang tinggi rata-rata berprofesi sebagai wiraswasta, dan 10 20 30 40 50 60 70 Kel. Suryatmajan Kel. Sekitar Suryatmajan Pend. Kota Yogyakarta Pend. Luar Kota Yogyakarta ASAL PENGHUNI RUSUNAWA penghasilan yang rendah rata-rata berprofesi sebagai pegawai pada sektor-sektor swasta. Sumber: Bappeda Kota Yogyakarta, 2008 GAMBAR 3.5. GRAFIK JENIS PEKERJAAN PENGHUNI Sumber: Bappeda Kota Yogyakarta, 2008 GAMBAR 3.6. GRAFIKS PENGHASILAN PENGHUNI Sebagimana terlihat pada Gambar 3.7 jumlah anggota setiap kepala keluarga penghuni Rusunawa menunjukkan 82 kepala keluarga beranggotakan 3 sampai 4 orang. Kemudian 14 kepala keluarga beranggotakan 5 sampai 6 orang, dan 4 kepala keluarga beranggotakan 1 sampai 2 orang. Jumlah anggota keluarga pada setiap unit hunian menjadi 10 20 30 40 50 WiraswastaPeg. Swasta Peg. Pemerintah PTT Lain-lain JENIS PEKERJAAN PENGHUNI RUSUNAWA PENGHASILAN PENGHUNI RUSUNAWA 400 rb sd 550 rb, 59 550 rb sd 700 rb, 28 700 rb sd 850 rb, 13 850 rb lebih, pertimbangan dalam seleksi penghuni rusunawa, hal ini mengingat keterbatasan ruang dan pertimbangan sosial. Sumber: Bappeda Kota Yogyakarta, 2004 GAMBAR 3.7 GRAFIKS JUMLAH ANGGOTA KELUARGA PENGHUNI Melihat karakteristik penghuni rusunawa yang berbeda-beda tingkat sosial, ekonominya, tentunya akan memberikan respon yang berbeda-beda dalam menyikapi tentang kepuasan tinggal yang bisa merubah kualitas hidupnya. Penelitian ini memang tidak menilik lebih jauh kepada latar belakang kondisi penghuni, tetapi paling tidak sebagai acuan peneliti dalam mendapatkan informasi sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan.

3.3.4 Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Penghuni Rusunawa