Wilayah fungsional

2. Wilayah fungsional

Di dalam konsep ini tercermin adanya suatu pola keragaman dalam suatu wilayah. Di dalam batas-batas tertentu, terbentuk suatu kesatuan hubungan dan pola kebergantungan yang biasanya terkontrol oleh sebuah titik pusat yang penekanannya pada hubungan fungsional. Karena itu, wilayah seperti ini dinamakan wilayah fungsional atau disebut juga region nodal. Wilayah ini bersifat dinamis, karena ditandai oleh adanya gerakan dari dan ke pusat. Pusat dari suatu wilayah fungsional disebut node. Sejauhmana node dapat menarik daerah sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, sejauh itulah batas region nodal.

Contoh sederhana, dapat kamu amati pada masyarakat tradisional atau praindustri, pada pusat perkampungan penduduk dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Lahan pedesaan dapat menyediakan berbagai kebutuhan penduduk seperti makanan, bahan bakar dan pakaian sederhana. Perkampungan merupakan pusat tempat dibuatnya berbagai keputusan yang menyangkut kehidupan warga kampung, dan perkampungan pun merupakan pusat pergerakan manusia atau penduduk kampung dan hewan sebagai alat bantu pembajakan lahan pertaniannya ke lahan pertanian setiap pagi dan pulang pada siang atau sore harinya.

Pada masyarakat yang lebih maju, jumlah penduduk lebih banyak dan menyebar. Lokasi pasar, sekolah, pusat kesehatan umumnya terkonsentrasi dalam satu tempat tertentu. Tempat tertentu tersebut merupakan wilayah nodalnya. Para petani menjual hasil panennya di pasar, anak-anak ke sekolah, ibu- ibu berbelanja ke wilayah pusat perbelanjaan, para karyawan pabrik pergi setiap hari kerja ke wilayah pusat industri.

Pada skala besar, contoh wilayah nodal adalah ibukota dan kota-kota besar. Wilayah-wilayah tersebut merupakan pusat interaksi antara daerah yang satu dan daerah yang lain karena terdapat aktivitas yang terorganisasi dan dinamis. Adanya daerah hinterland di luar daerah intinya, merupakan ciri wilayah nodal. Karena, pada daerah hinterland umumnya terjadi pergerakan arus barang maupun manusia untuk menuju ke arah pusatnya atau kota. Dengan demikian, wilayah nodal merupakan sebuah sistem atau region organik, karena di dalam wilayah ini terdapat hubungan yang hidup.

Suatu wilayah nodal terdapat empat unsur penting sebagai berikut:

1) adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia;

2) adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir;

3) adanya wilayah yang makin meluas;

4) adanya jaring-jaring rute tempat berlangsungnya tukar menukar. Wilayah nodal nampak dinamis, tidak statis seperti wilayah formal. Karena

didefinisikan sebagai gerakan, bukan objek yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai sirkulasi. Pada wilayah tersebut, terdapat aktivitas yang diorganisasi dan umumnya bersifat lebih dinamis seperti gerakan orang, barang, berita atau pesan. Karena itu, dalam wilayah nodal meliputi wilayah di sekitar titik pusat. Wilayah formal tidak perlu memiliki core (inti), walaupun dalam beberapa hal memiliki heartland area (wilayah jantung). Heartland area adalah daerah yang kenampakan dari suatu kriteria tertentu sangat jelas kenampakkannya.

(a)

(b)

Padi > 75% Kota Pedesaan

Padi 50 – 75%

Gambar 6.5 Perbandingan Region Formal (a) dan Region Nodal (b) (Sumber: Omi Kartawidjaja & E. Maryani, 1996, halaman 31)

Gambar 5.5 (a), menunjukkan yang menjadi inti pada wilayah uniform/ formal ialah daerah yang hampir seluruhnya (>75%) digunakan untuk pertanian padi. Wilayah sekitar inti (periphery), dominasi pertanian padi mencapai 50- 75%. Daerah yang pertanian padinya sekitar 25% saja, tidak termasuk ke dalam wilayah yang mempunyai keseragaman dalam hal membudidayakan tanaman padi.

Pada gambar 5.5 (b), menunjukkan sebuah wilayah nodal, di mana garis yang menghubungkan pusat dengan daerah sekitarnya, dapat diartikan terjadi Pada gambar 5.5 (b), menunjukkan sebuah wilayah nodal, di mana garis yang menghubungkan pusat dengan daerah sekitarnya, dapat diartikan terjadi

Pusat kegiatan, berkembang karena adanya kebutuhan manusia, baik kebutuhan biologis maupun kebutuhan sosial. Kebutuhan tersebut sangat beragam dan tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi oleh sendiri. Mereka perlu kerjasama atau saling tukar menukar barang dengan orang lain yang berbeda produksinya. Timbullah pertukaran atau proses jual beli pada masyarakat modern, mulai dari jual beli barang sampai jasa. Dengan demikian, dalam wilayah nodal tidak hanya terlibat sejumlah orang tetapi juga barang, jasa, transportasi dan berbagai aturan sehingga membentuk suatu sistem yang saling menunjang. Misalnya, Kota Cirebon di Jawa Barat merupakan suatu wilayah pertemuan lalu lintas darat antara wilayah timur ke arah Jakarta atau ke arah Bandung, daerah ini akan sangat terasa sekali pada saat menjelang dan sesudah hari Idul Fitri dengan arus lalu lintas yang padat dan macet. Wilayah tersebut dinamakan wilayah fungsional (nodal) bagi pengendalian kelancaran arus lalu lintas.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24