ANALISIS LOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN MELALUI PETA

E. ANALISIS LOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN MELALUI PETA

Pemanfaatan peta oleh manusia, sudah berlangsung sejak dahulu. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang pemetaan, pemanfaatan peta untuk menunjang aktivitas kehidupan manusia pun makin meluas, baik dalam keperluan sipil maupun militer. Beberapa pemanfaatan peta, antara lain:

1. Petunjuk lokasi suatu wilayah di permukaan bumi.

2. Menggambarkan luas, bentuk, dan penyebaran berbagai gejala di muka bumi.

3. Penentu jarak dan arah berbagai tempat di muka bumi.

4. Sumber keterangan keadaan sosiografis dan fisiografis suatu wilayah seperti jumlah penduduk, potensi sumber daya alam, relief, iklim, jenis vegetasi, dan lain-lain.

5. Sarana penerangan wilayah, seperti digunakan oleh pemerintah dan militer.

6. Dokumen. Demikian halnya dalam sektor industri dan pertanian sebagai contoh

kegiatan ekonomi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan peta untuk menentukan lokasi industri maupun pertanian adalah kegiatan ekonomi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan peta untuk menentukan lokasi industri maupun pertanian adalah

Untuk dapat memanfaatkan peta dengan baik dan benar, maka cara- cara penggunaannya harus dikuasai terlebih dulu. Apabila kamu ingin menggunakan peta, perhatikan hal-hal berikut:

1. Informasi apa yang akan kamu cari dalam peta.

2. Sesuaikah judul peta yang kamu gunakan dengan informasi yang akan dicari.

3. Apabila informasi yang kamu butuhkan adalah kondisi saat ini, maka lihatlah tahun pembuatannya, karena peta yang menggambarkan objek mudah berubah (seperti penggunaan lahan), kemungkinan saat ini sudah ada perubahan.

4. Amati legenda dengan seksama, agar kamu terhindar dari kesalahan informasi yang terdapat dalam peta.

5. Perhatikan pula skala yang tercantum pada peta, sehingga kamu dapat mengetahui perbandingan ukuran atau jarak pada peta dengan di lapangan.

Setelah kamu menguasai bagaimana cara penggunaan peta, maka selanjutnya cobalah untuk menganalisis lokasi industri dan pertanian yang ideal menurut kamu berdasarkan pada peta yang kamu miliki atau melalui media yang diberikan guru!

Untuk dapat menganalisis lokasi industri pada peta, maka tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor yang sudah kita pelajari sebelumnya, yaitu: bahan mentah, modal, sumber energi, tenaga kerja, pasar, teknologi, transportasi, perundang-undangan, dan lingkungan. Perlu kamu ingat kembali, bahwa keberadaan faktor-faktor tersebut semata-mata untuk menghemat biaya transportasi yang seminimal mungkin sehingga biaya produksi dapat ditekan. Selain unsur-unsurnya, penentuan lokasi industri juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.

Misalnya, kamu ingin menentukan lokasi industri tekstil pada peta. Industri tekstil lebih menekankan pada penggunaan tenaga kerja yang banyak dengan pendidikan yang rendah; biaya angkut hasil produksi lebih tinggi daripada bahan mentah; terletak pada jaringan lalu lintas ramai; jauh dari lokasi pemukiman padat; harga lahan dan pajak yang rendah; dan adanya kebijakan pemerintah terhadap perencanaan tata ruang di lokasi tersebut. Dengan faktor-faktor tersebut, tentunya kamu dapat menentukan di mana sebaiknya lokasi industri tersebut ditempatkan.

Sebagai contoh, lihatlah peta Kota Bandung dan sekitarnya, yang di dalamnya terdapat kawasan industri.

Gambar 2.5 Peta Kota Bandung dan sekitarnya (Sumber: Dinas Tata Ruang Kota Bandung, tahun 2003)

Garis-garis panah yang ditunjukkan pada peta di atas merupakan pusat- pusat atau kawasan industri yang berkembang di dekitar daerah Kota Bandung atau daerah pinggiran kota. Tahukah kamu, mengapa kawasan industri berkembang di sana? Sebagai jawaban, kamu bisa menganalisisnya dengan bantuan faktor- faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi industri di atas!

Adapun untuk menentukan suatu lokasi pertanian yang ideal pada peta, maka harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan perkembangannya, seperti luas dan penggunaan lahan; keadaan iklim yang menunjang pertumbuhan tanaman pertanian; sumber air; kesuburan tanah; kedekatan dengan sarana transportasi untuk mengangkut hasil panen; dan kedekatan dengan lokasi pemasaran hasil pertanian.

Sebagai contoh, Kota Bandung yang merupakan salah satu kota besar berpenduduk padat dan sebagai pusat pertumbuhan, memiliki daerah hinterland yang subur sehingga dapat memasok hasil pertanian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kotanya. Jika kita lihat pada peta (Gambar 2.5), kawasan

Bandung Utara, Bandung Selatan, dan Kabupaten Garut, merupakan daerah pegunungan yang potensial bagi produktivitas pertanian lahan kering, seperti palawija, hortikultura, dan hasil perkebunan lainnya. Di samping itu, sebagian besar wilayah dataran rendah di Bandung Selatan, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut merupakan kawasan pertanian lahan basah seperti padi sawah yang berproduktivitas tinggi. Selain karena kondisi alam yang mempengaruhi daerah-daerah tersebut sebagai lokasi pertanian, kedekatan jarak dan lengkapnya sarana prasarana transportasi dengan Bandung memberikan kemudahan dalam hal pemasaran hasil produksi.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24