Rencana Kerja PERSIS Solo

3) Rencana Kerja PERSIS Solo

Program Kerja PERSIS Periode tahun 2006-2011 merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan PERSIS selama tahun 2006-2011, dalam rangka mencapai tujuan yang diamksud dengan AD ART yang melibatkan seluruh komponen organisasi yang berada dibawahnya. Pada hakikatnya program kerja merupakan program pembinaan persepakbolaan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja seluruh unsur pembinan dan prestasi PERSIS. Tentu saja dalam menjalankan pembinaan agar mencapai prestasi perlu memperhatikan hal-hal berikut :

a) Memperjuangkan bersama secara nyata profesionalisme semua pelaku

sepak bola daerah dari PERSIS hingga klub-klub lain.

b) Memperkuat etika berorganisasi yang ditandai tegaknya peraturan persepakbolaan yang bersifat universal.

c) Menjunjung tinggi azas Fair Play dan sportivitas dalam permainan sepak bola.

d) Memberantas berbagai bentuk suap, mafia wasit dan pengaturan skor d) Memberantas berbagai bentuk suap, mafia wasit dan pengaturan skor

A. Bidang Pembinaan

1. Bagian Wasit dan Kompetisi Bidang pembinaan akan merumuskan kebijakan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kompetisi antar klub. Pembinaan perwasitan akan menjadi prioritas untuk pengembangan, mengingat peran wasit sangat penting dalam kemajuan persepakbolaan. Jumlah wasit yang ada dan aktif diseluruh wilayah diinventarisasi, termasuk dengan jenjang, syarat yang harus dipenuhi serta kualitas yang dimiliki. Kursus-kursus wasit akan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan tingkatannya. Begitu juga dengan penataran wasit pada jenjang lanjutan diprioritaskan bagi pembukaan kesempatan. Bidang Sumber daya menetapkan program yang dijadikan landasan yang sesuai dengan arahan PSSI, yaitu:

a) Menyusun standart peraturan tentang perwasitan sekaligus sosialisasinya.

b) Menindaklanjuti kasus-kasus perwasitan dengan koordinasi dengan bidang terkait.

c) Menyusun konsep baku tentang peremajaan sistem promosi wasit.

2. Bagian Pembinaan Usia Muda Menindaklanjuti kehendak untu menyiapkan generasi pemain dan tim yang tangguh, pembinaan usia dini akan menjadi prioritas perhatian utama dalam kepengurusan. Bidang pembinaan akan mendorong berbagai pihak antara lain institusi pendidikan, SSB atau diklat agar turut menggelar turnamen sepak bola yang dapat melibatkan anak-anak dan remaja. Program yang ditetapkan antara lain :

a) Merencanakan dan melaksanakan kompetisi a) Merencanakan dan melaksanakan kompetisi

e) Melakukan evaluasi atas semua kegiatan kompetisi

B. Bidang Organisasi dan Keanggotaan

Beberapa agenda rutin bidang Organisasi adalah :

a) Fasilitator Muscab

b) Pengukuhan Pengurus Cabang PERSIS dan Klub Anggota Persis

c) Pembinaan dan pelayanan informasi kepada anggota

d) Menyusun PO sesuai dengan kebutuhan organisasi

Yang perlu diperhatikan oleh bidang organisasi adalah masalah status, alih status dan transfer pemain. Banyaknya kasus pemain yang timbul dalam pelaksanaan kompetisi baik yang diakibatkan pemain telah dibentuk bagian status, alih status dan transfer pemain diproyeksikan untuk lebih fokus dalam mengevaluasi, investigasi dan mengurus permasalahan- permasalahan status, alih status dan transfer pemain pada kompetisi PERSIS. Kemudian memprogramkan diantaranya merekomendasikan kepada pengurus atas interprestasi permasalahan pemain dan mengusulkan pengesahan pemain yang diturunkan pada kompetisi.

C. Bidang Usaha dan Promosi Memperhatikan perkembangan sepak bola pada saat ini yang semakin pessat membawa dampak bertambahnya program-program PERSIS yang membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Kebutuhan biaya yang besar ini menuntut kerja keras dan cepat dari bidang Usaha dan Promosi. Bidang ini mengupayakan akses ke dunia usaha secara taktis dengan penggunaan media guna mengakrabkan persepakbolaan dengan publiknya.

Beberapa kegiatan penyebaran informasi yang tersusun ditingkatkan diantaranya kerja sama dengan harian surat kabar dan stasiun TV sebagai media untuk meningkatkan minat dunia usaha untuk ikut

Manajemen PERSIS Solo yang berisikan suatu perencanaan dan pengaturan klub yaitu mengendalikan, mengorganisasi, mengkoordinasi, memerintah, dan merencanakan kegiatan yang ada maupun yang akan diselenggarakan. Manajement dibuat oleh pengurus pada setiap turnamentnya. Masa tugas manajement PERSIS Solo ditetapkan untuk satu musim kompetisi dan secara periodik akan dilakukan penilaian oleh pengurus harian PERSIS. Kegiatan yang dilakukan oleh manajement klub sepak bola PERSIS Solo meliputi beberapa bagian antara lain :

1) Perencanaan (planning) Setelah tim manajemen dibentuk oleh pengurus. Manajemen membuat sebuah rencana kerja atau perencanaan untuk pelatih dan altetnya dalam kompetisi sepak bola yang akan diikuti.

2) Pengorganisasian (Organization) Manajemen membentuk sebuah tim kepelatihan dan merekrut pemain. Tim kepelatihan terdiri dari pelatih kepala, asisten pelatih teknik, asisten pelatih fisik, asisten pelatih kiper, dan bagian medis dan massase.

3) Pengarahan (Direction) Setelah membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet, manajemen memberikan pengarah tentang rencana kerja yang telah dibuat oleh tim manajemen, dan memberikan target prestasi yang harus dicapai oleh PERSIS Solo.

4) Pengawasan (Controlling) Tim manajemen melakukan pengawasan terhadap kinerja pelatih dan pemain atau atlet.

5) Komunikasi (Communication) Melakukan komunikasi terhadap tim kepelatihan dan atlet maupun kepada organisasi. Komunikasi dibutuhkan agar terjalin sebuah kesatuan kerjasama yang terjaga.

Menurut Bapak Sapto J.P (wawancara, 11 Mei 2012) wujud

(cathering), medik kesehatan, armada transportasi apabila pertandingan dilakukan diluar kota solo.

Secara singkat alur yang dilakukan oleh Manajemen dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 6 . Alur kerja manajemen

Keterangan : Berdasarkan gambar diatas alurnya bermula pada saat pengurus membentuk manajemen kemudian manajemen membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet. Manajemen memberikan pengarahan, controlling dan evaluasi terhadap tim kepelatihan yang telah dibentuk. Pada akhir turnamaen tim kepelatihan dan atlet mempertanggung jawabkan kepada manajemen. Manajemen mempertanggungjwabkan kinerjanya kepada pengurus.