Teknik Analisis Data .1 Analisis Deskriptif

50 Kolom r hitung menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen, r tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361. Dari kolom r hitung pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan sudah valid, dimana nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .906 22 Sumber : Output SPSS Oktober 2013 Dari Tabel 3.4, hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa 22 pertanyaan memiliki nilai koefisien alpha Cronbach’s Alpha sebesar 0,906. Hal ini berarti 0,906 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. 3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif Yaitu salah satu model analisis dengan cara data yang disusun dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang Universitas Sumatera Utara 51 masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden. 3.10.2 Uji Asumsi Klasik 3.10.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dependent dan variabel bebas independent memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1. Analisis Grafik Analisis Grafik dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P plot. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data yang membentuk lonceng. Pada grafik P- P plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan melainkan menyebar disekitar garis diagonal. 2. Analisis Statistik Untuk melengkapi hasil analisi grafik normal probability plot digunakan uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov KS. Pada uji statistik one- sample Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara 52

3.10.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinearitas artinya variabel independent yang satu dengan variabel yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui tidak adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance inflation Factor dengan menggunakan program SPSS 16.0. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Dan model yang baik apabila tidak terjadi multikolinearitas.

3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi keteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat Universitas Sumatera Utara 53 dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Ghozali, 2011:105.

3.10.3 Metode Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvariabel dalam penelitian ini lebih dari satu. Metode ini menghubungkan antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen sesuai dengan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independen keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja secara simultan atau parsial terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Guna menguji pengaruh beberapa variabel bebas dengan variabel terikat dapat digunakan model matematika sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Dimana : Y = Kinerja karyawan X1 = Keselamatan dan kesehatan kerja X2 = Lingkungan kerja β1 = koefisien regresi kesehatan dan keselamatan kerja Universitas Sumatera Utara 54 β2 = koefisien regresi lingkungan kerja α = konstanta e = error tingkat kesalahan 3.10.4 Pengujian Hipotesis 3.10.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji F yaitu untuk menunujukkan semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau serentak variabel bebas yaitu keselamatan dan kesehatan kerja X 1 , lingkungan kerja X 2 terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Bentuk pengujiannya adalah : H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu keselamatan dan kesehatan kerja X 1 , lingkungan kerja X 2 terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu yaitu keselamatan dan kesehatan kerja X 1 , lingkungan kerja X 2 terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Kriteria Pegambilan Keputusan yaitu : Universitas Sumatera Utara 55 H0 diterima apabila Fhitung Ftabel pada α = 5 Ha diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel pada α = 5

3.10.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji t hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu yaitu keselamatan dan kesehatan kerja X 1 , lingkungan kerja X 2 terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Bentuk pengujiannya adalah: Ho : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu yaitu keselamatan dan kesehatan kerja X 1 , lingkungan kerja X 2 terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Ho : b i ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu keselamatan dan kesehatan kerja X 1 , lingkungan kerja X 2 terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu: Ho diterima, apabila thitung ttabel pada α = 5 Ho ditolak, apabila thitung ttabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 56

3.10.4.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Gozali, 2005:105. Universitas Sumatera Utara 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

16 139 163

Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

4 56 167

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Di Semarang.

0 6 15

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

5 31 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

2 4 17

PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT COCA-COLA BOTTLING Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Ungaran Semarang.

0 1 13

PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT COCA-COLA BOTTLING Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Ungaran Semarang.

0 0 11

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA.

2 5 1

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 8