57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Coca Cola PT Coca-Cola Amatil
Indonesia CCAI
Melaju terus menembus batas Negara dan waktu memasuki millennium ketiga dengan menyandang predikat “Brand of Century” Sebelum meninggal pada
tahun 1888, DR. Pamberton mewariskan penemuannya kepada seorang manajer ulung Asa Candler. Empat tahun kemudian Asa Candler mendirikan perusahaan
dengan nama “The Coca Cola Company” di kota yang sama. Ide cemerlang datang kemudian dari Joseph Biedenharm yang mencoba mengemas minuman
tersebut ke dalam botol. Ide seorang pemilik toko di Missisipi itu kemudian disambut oleh pengusaha Tennessee dengan mendirikan pabrik minuman Coca
Cola yang kali pertama di dunia pada tahun 1899. Pabrik ini membeli Concentrate atau bahan baku dasar dari The Coca Cola Company, kemudian mengolahnya
dengan air steril, gula murni, gas CO
2
sehingga menjadi minuman yang siap disajikan dalam botol. Inilah awal dari suatu sistem dagang yang untuk dalam
sejarah perdagangan dunia yang disebut Franchised System sistem waralaba. Sistem waralaba ini adalah suatu kerjasama saling menguntungkan antara dua
perusahaan The Coca Cola Company dan Pabrik Minuman yang sama sekali terpisah modal kepemilikan dan manajemennya.
Universitas Sumatera Utara
58 Sistem dagang yang sama berlaku untuk seluruh usaha Coca Cola di
seluruh dunia yang meliputi di 200 negara dengan tingkat konsumsi lebih dari 1 miliar sajian minuman setiap hari. Pada akhir millennium kedua, tercatat 16 miliar
peti atau 384 miliar sajian produk Coca Cola dikonsumsi masyarakat dunia. Coca Cola di Indonesia Coca Cola hadir di Indonesia pada tahun 1927 ketika De
Nederland Mineral Water Fabriek Pabrik Air Mineral Hindia Belanda membotolkannya kali pertama di Batavia. Produksi Coca Cola lumpuh pada
jaman penjajahan jepang 1942 – 1945. Namun setelah kemerdekaan Indonesia, pabrik tersebut beroperasi kembali di bawah nama The Indonesian Bottles Ltd.
NV IBL dengan status perusahaan nasional. Pada tahun 1971 dengan pertambahan partner usaha dan modal IBL menjalin kerjasama dengan tiga
perusahaan Jepang yaitu : Mitsui Co. Ltd, Mitsui Toatsu Chemical Inc. dan Mikuni Coca Cola Bottling Co., membentuk pabrik pembotolan modern pertama
di Indonesia dengan nama baru PT Djaya Beverages Bottling Company DBBC. Sampai saat ini, ada 11 pabrik pembotolan Coca Cola di Indonesia.
Sebelas pabrik tersebut berlokasi di : Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bali, Lampung, Padang, Medan, Banjarmasin, Makassar, dan Menado. Coca Cola
di Medan Di Medan pabrik Coca Cola terletak di Jalan K.L. Yos Sudarso Km. 14 Medan – Belawan, kelurahan Martubung, kecamatan Medan Labuhan dan
menempati areal seluas 48.700 M2. Pabrik pembotolan Coca Cola di Medan mulai dirintis pada tahun 1972 oleh PT Brasseries D’el Indonesie, perusahaan
PMA Prancis. Produk andalan perusahaan ini sebenarnya Bir. Coca Cola, Sprite, dan Fanta merupakan produk sampingan. Pada tahun 1980 PT Brasseries D’el
Universitas Sumatera Utara
59 Indonesie diambil alih oleh PT Multi Bintang Indonesia yang juga produsen Bir
terkenal di Indonesia. Karena ingin berkonsentrasi pada produk utama Bir, PT Multi Bintang Indonesia merelokasi pabriknya ke Tangerang dan menjual pabrik
pembotolan di Coca Cola Medan kepada PT Pan Java Bottling Company. Akuisisi dilakukan pada tanggal 2 Mei 1994. PT Coca Cola Pan Java Unit Medan
mendistribusikan produknya kepada distribusi tunggal yaitu PT Coca Cola Kendalisodo yang berada dalam satu kantor dengan PT Coca Cola Pan Java.
Untuk kemudian PT Coca Cola Kendalisodo Unit Medan mendistribusikannya kepada pelanggan. Karena perkembangan perusahaan begitu cepat, pada tahun
1992 perusahaan ini melakukan kerjasama dengan Coca Cola Amatil Limited, Australia CCA, satu grup perusahaan pembotolan Coca Cola terkemuka di
kawasan Asia Pasifik dan Eropa Timur yang berkantor di Sidney, Australia dan sejak itu PT Pan Java Bottling Company berubah namanya menjadi PT Coca Cola
Pan Java. Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, pada tanggal 1 Januari 2000
kesepuluh perusahaan pembotolan dan distribusi Coca Cola yang berada di bawah bendera perusahaan Coca Cola Amatil Limited, Australia berubah namanya
menjadi PT Coca Cola Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT Coca Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan distribusi. The Coca Cola Company
merupakan perusahaan asing yang paling berhasil beroperasi di Asia karena keunikan produk dan sistem pemasaran serta pemahamannya terhadap pasar dan
budaya lokal yang didukung oleh sekitar 9.000 karyawan, melayani lebih dari 400.000 pelanggan di seluruh Nusantara.
Sampai saat ini PT Coca-Cola Amatil
Universitas Sumatera Utara
60 Indonesia CCAI Unit medan telah cukup berhasil dalam menghasilkan dan
mengkombinasikan serta memodifikasikan produknya dan hasil produksinya telah tersebar secara luas di berbagai daerah.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
PT Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI membuat struktur organisasi yang merupakan landasan kerja bagi seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan.
Struktur organisasi yang dimiliki dan dijalankan adalah struktur organisasi garis dan staf Line and Staff Organization. Dalam struktur organisasi garis dan staf ini
dikenal satu komando. Dimana masing- masing bawahan wajib melaksanakan instruksi dan bertanggung jawab langsung kepada atasan sesuai dengan instruksi
yang diterimanya. Dengan kata lain tiap-tiap pekerjaan dikenal satu pimpinan yang langsung membawahnya sedangkan staf bekerja dan memberikan saran-
saran kepada manajer. Selanjutnya diuraikan pembagian tugas masing-masing sebagai berikut :
1. General Manager
Sebagai puncak pimpinan di PT Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI memiliki wewenang sebagai perencana, pengorganisasian dan pemberi nilai
menyeluruh terhadap aktivitas perusahaan demi pencapaian tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Tugas : a.
Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam usaha pencapaian tujuan umum perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
61 b.
Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan pada manajer-manajer dan menjalin hubungan baik dengan mereka.
c. Membuat peraturan – peraturan intern pada perusahaan yang tidak
bertentangan dengan undang-undang yang ditetapkan. 2.
Secretary Tugas :
a. Mempersiapkan laporan bulanan untuk HO Head Office
b. Mempersiapkan dan menghadiri rapat dan membuat waktu pertemuan
distribusi c.
Menyelenggarakan surat menyurat yang berhubungan dengan perusahaan d.
Menyusun dan menyiapkan rapat General Manager e.
Menetapkan sistem file sehingga bila dibutuhkan informasi bisa ditemukan tepat pada waktunya.
f. Mencatat surat – surat atau fax yang masuk dan keluar
g. Mengatur tamu yang datang dari daerah maupun luar negeri, seperti
akomodasi, transportasi. 3.
General Sales Marketing Manager Tugas :
a. Mengawasi pelaksanaan penjualan dan program pemasaran yang
diperintahkan untuk menjamin pencapaian salah satu objektifitas perusahaan dalam bentuk volume penjualan, pertumbuhan penjualan, dan
pangsa pasar menurut batas anggaran.
Universitas Sumatera Utara
62 b.
Mengembangkan dan memelihara hubungan dengan langganan lama dengan baik sehingga akan memberikan kepuasan bagi pelanggan
c. Mengembangkan penciptaan program pengadaan produk baru,
mengawasinya dan mengadakan penilaian terhadap kemajuanhasil produk baru tersebut.
4. Purchasing Manager
Tugas : a.
Menjamin semua permintaan pembelian yang telah disetujui, ditindaklanjuti sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pemakai
b. Menjamin semua pembelian yang telah diterbitkan sesuai dengan harga
penawaran yang disetujui bagian keuangan. c.
Menjamin semua pembelian harus dilengkapi dengan paling sedikit 3 penawaran dari 3 supplier yang berbeda kepemilikan sahamnya dan bukan
satu grup perusahaan untuk menghindari monopoli d.
Menjamin semua transaksi yang bersifat urgent yang telah disetujui General Manager
sebelum diproses. e.
Memberikan informasi secara terbuka tentang jenis dan spesifikasi barang yang akan dibeli sebelum pemakaian dilakukan.
5. Finance Manager
Bertujuan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan yang berkaitan dengan objektifitas perusahaan dalam hal keuangan, serta mengumpulkan data-
data keuangan perusahaan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan persiapan untuk mempersatukan atau menggabungkannya ke dalam analisa laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
63 Tugas :
a. Membantu pencapaian sasaran keuangan perusahaan dengan
mempersiapkan laporan keuangan yang terkonsolidasi secara tepat waktu
b. Membantu General Manager mengumpulkan atau menyusun data
untuk rencana financial jangka pendek maupun jangka panjang c.
Membuat analisa-analisa keuangan untuk mendukung proses pengambilan keputusan
d. Mengamankan harta milik perusahaan dengan melakukan fungsi-
fungsi intern control e.
Mengembangkan dan mendukung kebutuhan sarana dan prasarana informasi bagi departeman lain
f. Menetapkan kredit limit dan jangka waktu penagihan serta penjualan
yang harus dilakukan secara tunai. g.
Mengembangkan serta membuat dan meng – update prosedur-prosedur yang sedang dilaksanakan yang kemudian meminta General Manager
untuk menyetujuinya. 6.
Business Information System Manager Tugas :
a. Menyusun strategi perusahaan dan memberikan solusi terhadap
masalah yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan sistem dan teknologi informasi
Universitas Sumatera Utara
64 b.
Bertanggung jawab terhadap perawatan jaringan komputer dan sistem komunikasi
c. Bertanggung jawab kepada General Manager
d. Technical Operation Manager
Tugas : a.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pada bagian teknik dan produksi
b. Merencanakan serta mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan
spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan c.
Membuat laporan produksi secara periodic mengenai pemakaian bahan baku
d. Human Resources and Development Manager
Tugas : a.
Merencanakan dan mengorganisir semua sumber daya manusia dan program pengembangan
b. Membantu General Manager dalam melaksanakan undang-undang
tenaga kerja dan peraturan pemerintah serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan dalam manajemen sumber daya.
c. Mendukung pencapaian tujuan perusahaan dengan mengusahakan
sebuah lingkungan kerja dimana semua pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan hasil yang memuaskan
Universitas Sumatera Utara
65 d.
Menciptakan keamanan bagi perusahaan dan mengawasi berbagai situasi dan melibatkan pimpinan pekerja di dalam kegiatan yang
berkaitan dengan kekuasaan hukum dan pergerakan politik e.
Cold Drink Equipment Manager Tugas :
f. Meneliti, memeriksa dan menganalisa mutu produk baik bahan baku
maupun produk jadi apakah sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan dan bertanggung jawab kepada General Manager.
7. Production Manager
Tugas : a.
Memimpin dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dalam bidang pengolahanh air, pembuatan sirup, pembotolan, pengoperasian dan
perawatan mesin yang dikelolanya,memberi input untuk rencana penyusunan budget tahunan, menyusun program kerja semua seksi-
seksinya dan meletakkan dasar-dasarkoordinasi di antara operator- operator, mengevaluasi keadaan bulan lalu dari tiap-tiap seksi di bawahnya
dan bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager. 8.
Engineering Manager Tugas :
a. Memonitor dan mengontrol aktivitas yang berhubungan dengan
keteknikan untuk meyakinkan agar target volume produksi dapat tercapai dan bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager
Universitas Sumatera Utara
66 9.
Water and Syrup Supervisor Tugas :
a. Menyimpan, menerima dan mengeluarkan bahan-bahan yang diminta oleh
setiap departemen dan bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager
10. Bottling Lines Supervisor
Tugas : a.
Memonitor dan mengontrol aktivitas yang berhubungan dengan pembotolan dan perlengkapan yangdiperlukan untuk meyakinkan agar
target produksi dapat dicapai dan bertanggung jawab kepada Production Manager
.
4.1.2 Kegiatan Operasional
Perusahaan
PT Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI merupakan suatu perusahaan pabrikasi dalam bidang industri pembotolan minuman ringan tanpa alkohol.
Perusahaan minuman bebas alkohol ini merupakan perusahaan terdepan dalam pasar minuman global terutama di Asia, karena keunikan produk dan sistem
pemasaran, serta pemahamannya terhadap pasar dan budaya lokal. Hasil produksi PT Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI terdiri dari Coca
Cola, Fanta, Sprite, Frestea,dan Hi-C, yang dibuat dari bahan baku yang terpilih dikemas secara higienis dengan berbagai ukuran seperti kemasan botol, kaleng,
plastic PET Poly Ethylene Therephlate. Produk Coca Cola jenis kaleng
scanning dan jumbo PET diproduksi hanya di Semarang dan Padang. Coca
Universitas Sumatera Utara
67 Cola Bottling Indonesia Sumatera Bagian Utara menyediakan Promix, yaitu
tabung yang berisi sirup Coca Cola yang digunakan oleh pelanggan khusus yang memiliki mesin pencampur Coca Cola seperti : California Fried Chicken, New
York Fried Chicken, Pizza Hut dan Dunkin Donuts. Proses Produksi Minuman ringan tanpa alcohol seperti Coca Cola, Sprite,
Fanta dibuat dari bahan baku yang terpilih, dikemas secara higienis dalam kemasan botol, kaleng,dan PET. Proses pengolahan minuman ringan Coca Cola
dilakukan dalam satu departemen produksi yang terdiri dari bagian-bagian dimana beberapa kegiatan dilaksanakan hampir bersamaan. Proses produksi pada PT
Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Pengolahan air, pada proses pengolahan air, air yang dipompa dari sumur
bor perusahaan akan dipompakan ke tangki reaksi, untuk mereaksikan dengan bahan – bahan kimia seperti kaporit, kalsium klorida, kapur dan
ferro sulfat. Kemudian air tersebut berturut-turut dialirkan ke pressure tank, sand filter dan carbon filter hingga diperoleh air bermutu tinggi
steril. b.
Pembuatan sirup, pada proses pembuatan sirup gula murni dilakukan dengan air olahan bermutu tinggi dan dipanaskan serta diaduk sampai
campuran menjadi homogen, kemudian disaring dengan alat penyaring khusus sehingga menjadi simple sirup. Concentrate, bahan baku dasar
dicampur dengan larutan gula murni simple sirup sehingga menjadi final sirup. Pada setiap tahapan proses, mutu dari larutan diperiksa di bagian
Universitas Sumatera Utara
68 Quality Assurance
untuk memastikan mutu yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
c. Pencampuran, melalui pipa-pipa stainless steel, sirup dialihkan ke tempat
pencampuran dimana sirup tersebut dicampur dengan air bermutu tinggi. Di unit pencampuran ini, pelarutan tersebut dibebaskan darikelebihan
udara dan gas-gas asing yang larut dalam air dearasi kemudian CO
2
dilarutkan dengan perbandingan yang telah ditentukan. Di bagian pencampuran ini, “beverage” atau minuman ringan diperiksa lagi mutunya
sebelum dibotolkan. Setelah minuman dianggap memenuhi standar mutu oleh bagian Quality Assurance, barulah minuman tersebut dibotolkan dan
diedarkan ke pasar. d.
Mesin Produksi Pada mesin produksi terdapat dua kegiatan, yaitu pencucian botol yang dilakukan oleh mesin pencuci botol washer dan
proses pengisian botol. Setelah botol dicuci bersih kemudian diantarkan oleh rel berjalan ke mesin filter untuk diisi dan sekaligus dilakukan
penutupan dan kode tanggal.
4.2 Hasil Penelitian