Good Behavior Good Character

2. Good Behavior

Berarti tingkah laku yang baik.Setiap sikap atau gerak mempunyai nilai yang beraneka ragam.Ada tingkah laku yang ceroboh, cekatan, kasar, halus, canggung, luwes, kaku, dan baik.Pelanggaran terhadap tingkah laku tidak ada hukumnya, hanya berupa tidak disenangi oleh oranglain.Pelajaran terhadap tingkah laku merupakan hukum etika, dan perlu diketahui bahwa hukum etika sangat tergantung pada waktu, tempat, dan suasana.Artinya seorang sekretaris harus mampu menempatkan perilakunya yang sesuai.Sebagai pedoman bagi sekretaris untuk menuju good behavior adalah berupaya menjadikan diri sendiri menjadi pribadi yang disenangi oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam suasana apapun juga.

3. Good Character

Seorang sekretaris dituntut mempunyai karakter sifat yang baik dalam pergaulannya, terlebih hubungannya kepada pimpinan atau lembaga di tempat bekerja. Artinya sekretaris harus memiliki sifat-sifat baik yang melengkapi penilaian kepribadian sekretaris tersebut, misalnya : kejujuran, pikiran positif, taat ibadah, bijaksana, menghargai oranglain, bekerja keras dengan tulus dan penuh semangat. Menurut para responden terhadap 3 tiga teori tahap pembentuk pengembangan kepribadian good appearance, good behaviour, dan good character bahwa sekretaris harus mampu menyesuaikan dan menyeimbangkan mulai dari sikap, tingkah laku, etika, penampilan serta sifat yang baik guna menunjang Universitas Sumatera Utara aktivitas sekretaris juga menimbulkan pandangan positif orang lain pada diri sekretaris baik didalam maupun diluar lingkungan pekerjaan. Menurut Titiek dan Kristanto 2004:20 keberhasilan dalam pengembangan kepribadian mempunyai beberapa aspek kebutuhan, yaitu : a. Kebutuhan dasar, artinya pengembangan kepribadian yang dilakukan untuk seorang sekretaris mencakup pada kebutuhan pribadi seperti wawasan, pengetahuan serta keterampilan. b. Kebutuhan sekunder, artinya pengembangan kepribadian untuk seorang sekretaris meliputi pada pemahaman akan penampilan, tutur kata, etika dan moral seorang sekretaris. c. Kebutuhan sosial, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris dilakukan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan sosialisasi sekretaris pada lingkungan pekerjaan. d. Kebututuhan untuk saling menghargai dan dihargai.hal ini perlu karena sangat menyangkut pada batin pribadi. e. Kebutuhan jati diri, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris dapat memberikan pemahaman mengenai identitas diri atau jati diri sebagai seorang sekretaris serta meningkatkan rasa percaya diri. f. Kebutuhan untuk mengenal persepsi oranglain dan pribadi setiap orang dalam kantor. Hal ini perlu untuk menjaga hubungan seorang sekretaris dengan pimpinan ataupun karyawan lainnya dalam kantor. Universitas Sumatera Utara

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian