Formulir Permohonan Pembiayaan

a. Formulir Permohonan Pembiayaan

Sumber data yang pertama kali dapat digali dari calon Nasabah adalah melalui pengisian data calon Nasabah pada formulir Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) yang telah disediakan, yang berisikan data-data sebagai berikut :

1. Kolom Identitas ; pada kolom ini calon Nasabah mengisi data identitas diri yang meliputi nama, umur, pekerjaan/bidang usaha, nomor KTP/SIM, keanggotaan koperasi dan alamatnya

Kebenaran atas data ini dapat dilakukan pengecekan melalui Ketua Koperasi / Kelompok (jika ybs telah menjadi anggota), RT/RW, ataupun tetangga yang bersangkutan. Persoalan yang sering timbul pada kebenaran data ini adalah apabila calon Nasabah ternyata penduduk musiman, yang biasanya juga mempunyai KTP (musiman). Dalam hal ini sebaiknya berpegang pada prinsip pembiayaan adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di tempatnya tinggal.

Data Pembiayaan ; yang memuat data mengenai jumlah dan jenis Pembiayaan modal usaha yang diinginkan, serta rencana alokasinya, jangka waktu, sumber pengembalian dan cara pelunasannya, dan jaminan yang mungkin dapat diserahkan.

Kebenaran dan realisasi atas data ini tergantung pada hasil analisa yang akan dilakukan terhadap usaha yang bersangkutan.

2. Data Penghasilan ; yang memuat data tentang sumber penghasilan calon Nasabah, baik yang berasal dari usaha yang dijalankan, maupun pendapatan dari sumber lainnya termasuk dari suami/isteri. Termasuk di sini juga alokasi atau penggunaan penghasilan tersebut untuk kebutuhan keluarga, dan kebutuhan lainnya. Dari data – meskipun harus dianalisa ulang - ini secara kasar dapat diperkirakan sumber pelunasan Pembiayaan yang diberikan, yang diharapkan di luar yang bersumber dari hasil usahanya, apabila kondisi usaha yang bersangkutan tidak dapat diharapkan.

Yang perlu diperhatikan dalam melihat dan menggunakan data ini adalah bahwa kebutuhan keluarga biasanya tidak terpisahkan dengan modal usaha, atau pendapatan dan pengeluaran untuk usaha sebagaimana pada Data Usaha berikut ini.

3. Data Usaha ; yang memuat tentang data penjualan dan data pengeluaran atau biaya-biaya. Pada kolom ini biasanya cukup sulit mendapatkan informasi langsung dalam bentuk tertulis karena ketidak-tahuan calon Nasabah menuliskannya, atau juga karena tidak terpisahkannya antara pemasukan / pengeluaran rumah tangga dengan usaha. Dalam hal ini peran petugas sangat diperlukan dalam rangka menggali informasi menyangkut data usaha ini, dengan cara sebagai berikut :

DATA YANG INGIN LANGKAH-LANGKAH MEMPEROLEH DIPEROLEH

DATA / INFORMASI

- Tanyakan berapa jumlah hasil penjualan kotor - OMSET perhari

yang diterima setiap hari dari penjualannya sebelum dikurangi biaya lain.

- Apakah semua penjualan dilakukan tunai, atau ada yang kredit. Jika ada yang kredit berapa hari biaanya dibayar, dan berapa persen jumlah penjualan yang dilakukan secara kredit.

- Tanyakan berapa rupiah yang diperlukan - PEMBELIAN

untuk belanja / membeli barang-barang BARANG

dagangan atau bahan baku untuk menjual DAGANGAN

dagangannya, tidak termasuk transport, dan biaya

diperlukan untuk menghasilkan barang dagangan tersebut - Tanyakan berapa biaya-biaya di luar harga - BIAYA-BIAYA

lain

yang

dagangan/bahan baku untuk OPERASIONAL

barang

menghasilkan barang dagangan. Yang dimaksud di sini adalah, biaya transport (angkot/becak/parkir sepeda), pembelian minyak tanah untuk lampu, retribusi pasar, keamanan, dan sebagainya

Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan dengan jelas dan tegas, dan bisa mengarahkan jawaban calon Nasabah untuk menjawab sesuai dengan yang dipertanyakan, maka akan dapat diperoleh data usaha yang menginformasikan mengenai kemampuan penjualan dan modal kerja yang selama ini dibutuhkan oleh calon Nasabah dalam melakukan usahanya.

Ingat, harus dibedakan antara usaha yang telah dilakukan / sedang berjalan dengan usaha baru yang akan dirintis. Untuk usaha baru yang akan dirintis, tentunya tidak akan ada data usaha seperti ini, dan dengan demikian analisanya semata-mata berdasarkan kelayakan usaha atas suatu usaha baru.

Selanjutnya untuk mengetahui posisi keuangan calon Nasabah, perlu dibuatkan neraca. Dan untuk itu, tugas Pembina Pembiayaan untuk memandu / menggali mendapatkan informasi mengenai data / informasi keuangan yang dapat disajikan dalam bentuk neraca dengan wawancara sebagai berikut :

DATA YANG INGIN LANGKAH-LANGKAH MEMPEROLEH DIPEROLEH

DATA / INFORMASI

- Tanyakan berapa uang tunai yang saat ini - KAS

ditangan calon Nasabah. Jika ia menyebut sejumlah angka, selanjutnya kurangkan jumlah tersebut dengan kebutuhan modal kerja yang telah ditanyakan di atas. Sisanya berarti adalah uang yang dapat digunakan untuk kebutuhan keluarga. Sebaliknya jika ternyata tidak ada sisa / kurang, maka ini berarti calon Nasabah membutuhkan modal kerja harian.

- Tanyakan apakah ada simpanan di bank. Jika - SIMPANAN DI

ada, berapa jumlahnya, dan untuk apa BANK

sebenarnya ia menyimpan di bank. Selannutnya bandingkan jumlah uang di bank tersebut dengan kebutuhan modal kerja dan kebutuhan rumah tangganya; apakah ada kelebihan, atau sebaliknya memang semata- mata untuk cadangan kebutuhan rumah tangga atau modal kerja yang bersangkutan.

- Tanyakan, apakah ada tagihan yang masih - TAGIHAN

tertahan. Tagihan di sini adalah karena penjualan dengan kredit, jadi bukan karena yang bersangkutan meminjamkan sejumlah uang kepada tetangga atau saudaranya di luar usaha. Jika ada, untuk berapa lama biasanya tagihan tersebut di bayar.

- Tanyakan berapa jumlah persediaan barang - PERSEDIAAN/

dagangan ang masih ada atau rata-ratanya BARANG

selalu ada. Jika ia pedagang bakso misalnya ; DAGANGAN

berapa jumlah bahan-bahan baku untuk membuat bakso yang masih ada (kecap, daging bakso, dan sebagainya).

- Tanyakan, berapa nilai alat-alat yang dia - INVENTARIS

punyai untuk menjalankan usahanya. Jika ia DAN RUMAH

pedagang bakso misalnya ; berapa harga gerobag baksonya, berapa nillai “dandang”,

mangkok, sendok dan sebagainya. Jika tempat mangkok, sendok dan sebagainya. Jika tempat

- Tanyakan, apakah ia mempunyai hutang yang - HUTANG

digunakan untuk usahanya (diluar hutang dagang), misalnya hutang untuk membeli gerobag bakso. Bedakan dengan hutang untuk rumah tangga yang bukan termasuk pengertian

melainkan termasuk pengeluaran / kewajiban rumah tangganya. Hutang untuk kebutuhan rumah tangga akan mempengaruhi

ini,

alokasi penggunaan keuntungan usaha sebagai biaya / bagian kebutuhan rumah tangga.

- Tanyakan apakah ia mempunyai hutang di - HUTANG BANK

bank, berapa jumlahnya, sampai kapan, dan apakah selama ini lancar, atau kalau macet penyebabnya apa.

DATA YANG INGIN LANGKAH-LANGKAH MEMPEROLEH DIPEROLEH

DATA / INFORMASI

- HUTANG

ada barang-barang DAGANG/

- Tanyakan

apakah

dagangan yang masih belum dibayar, jika ada BARANG

berapa jumlahnya dan kapan biasanya akan dibayar.

- PEMBIAYAAN - Tanyakan apakah dalam melakukan usahanya DARI KELUARGA

ada bantuan Pembiayaan dari keluarga / pihak lain, jika ada berapa dan kapan akan dikembalikan (jangka waktu berapa lama).

- MODAL - Tanyakan berapa modal sendiri yang digunakan untuk menjalankan usahanya.

- RUGI LABA - Data ini bisa diperoleh melalui perhitungan, berapa omset penjualan dikurangi harga pokok (modal kerja – harga beli barang dagangan / bahan baku + biaya operasional), atau perkirakan dari jumlah dana kas yang ada di tangan (apabila belum dibelanjakan) dikurangi dengan harga beli barang/bahan baku dan biaya operasional). Apabila ada sisanya, dapat dianggap rugi laba yang diperolehnya. Data ini mungkin tidak bisa tepat sekali, namun paling tidak bisa mendekati dan dapat dijadikan bahan dasar membuat analisa usaha yang bersangkutan.

Dari data tersebut paling tidak bisa diketahui posisi dan kondisi usaha calon Nasabah, baik usahanya maupun kebutuhan rumah tangganya, yang selanjutnya dapat dilakukan pembuatan analisanya sesuai dengan data / informasi yang diperolehnya. Sebelum dilakukan pembuatan analisa, terlebih dahulu harus dilakukan pengecekan kebenaran data / informasi yang diberikan, agar analisa dapat dilakukan secara tepat dan benar. Upaya pengecekan kebenaran dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain :