Kesimpulan Hasil Analisis.

1. Kesimpulan Hasil Analisis.

a. Pengertian

Kesimpulan Hasil analisis adalah suatu resume atau summary dari Analisis Ekonomis dan Analisis Yuridis yang menggambarkan kondisi serta potensi dari pada Calon Nasabah.

b. Bentuk

Kesimpulan Hasil Analisis ini disusun secara tertulis dalam satu bentuk tertentu dan ditanda tangani oleh Analis. Khusus mengenai Hasil Analisis Yuridis Dan Penilaian Jaminan dikutip secara lengkap dan tidak dirubah dari Kesimpulan Memo Analisis Yuridis dan Hasil Penilaian Jaminan yang dibuat oleh Bagian Hukum.

c. Fungsi

Kesimpulan Hasil Analisis ini merupakan salah satu dasar pertimbangan yang utama bagi Lembaga Komite Pembiayaan dalam mengambil keputusan terhadap permohonan Pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah/nasabah.

d. Isi Hasil Analisis

Isi dari kesimpulan Hasil Analisis ini meliputi dua hal pokok, yaitu : Isi dari kesimpulan Hasil Analisis ini meliputi dua hal pokok, yaitu :

d.1.1. Kesimpulan Hasil Analisis ini menggambarkan summary hasil pe- nilaian baik secara kualitatif maupun kuantitatif terhadap as- pek-aspek sebagai berikut :

Aspek Organisasi dan Manajemen.

Aspek Teknik dan Produksi.

Aspek Keuangan.

Aspek Jaminan.

d.1.2. Dimensi waktu yang digunakan dalam melakukan analisis terhadap permohonan Pembiayaan adalah sebagai berikut :

 Untuk jenis usaha yang baru dimensi waktu sekarang dan masa

yang akan datang.

 Untuk jenis usaha yang sedang berjalan dimensi waktu yang

lalu, sekarang dan yang akan datang.

 Untuk re-analisis Pembiayaan-Pembiayaan yang kurang lancar atau macet, digunakan dimensi waktu yang lalu dan sekarang, tanpa mengabaikan kemungkinan dimensi waktu yang akan datang.

d.1.3. Kesimpulan Hasil analisis ini dibuat dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :

 Metode Ratio Analisis.  Metode Break Event Analisis.  Metode Return On Investment.

Metode-metode tersebut diatas dapat digunakan secara bersama- sama ataupun secara terpisah/masing-masing.

d.2.Kesimpulan Hasil Analisis Yuridis.

Kesimpulan Hasil Analisis Yuridis dibuat oleh kabag pembiayaan dan memuat hal-hal sebagai berikut :

 Aspek wewenang pemohon.  Aspek Surat-surat/barang jaminan.  Aspek pengikatan.

e. Berdasarkan Kesimpulan Hasil Analisis pada butir d diatas, maka Analis me- nyampaikan suatu Rekomendasi atas permohonan Pembiayaan kepada Komite pembiayaan, yang berisikan saran persetujuan ataupun penolakan serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon seandainya saran tersebut untuk disetujui.

1.1. Analisis Ekonomis

a.Tujuan

Analisis Ekonomis bertujuan untuk meneliti dan memberikan gambaran sampai sejauh mana kemungkinannya suatu permohonan Pembiayaan dapat dipertimbangkan oleh LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS).

b. Kegunaan

Analisis Ekonomis ini merupakan bahan bagi penyusunan Memo Kesimpulan Hasil analisis yang merupakan salah satu dasar, pertimbangan bagi Komite Pembiayaan dalam mengambil keputusan terhadap permohonan Pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah//anggota.

c. Metode Analisis

Analisis Ekonomis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan salah satu atau gabungan metode Ratio Analisis, Break Event analisis dan Return on Investment, setelah dilakukan penelaahan sampai sejauh mana kewajaran data tentang beberapa aspek usaha calon nasabah, dengan menggunakan sensitifity analisis dan penentuan level of significance nya.

1.2. Siklus Anggaran (Budget Cycle)

a. Pengertian

Yang dimaksud dengan Siklus anggaran (Budgeting cycle) adalah suatu urutan hubungan budget-budget yang ada didalam proses aktivitas perusahaan secara keseluruhan, sehingga dapat disusun, proyeksi cash flow, proyeksi laba rugi dan proyeksi neraca.

b. F u n g s i

Fungsi daripada Siklus anggaran ( Budgeting cycle) ini adalah :

 Sebagai pedoman dalam menentukan standard data yang diperlukan untuk menyusun suatu analisis ekonomis.

 Sebagai pedoman untuk menyusun Anggaran Cash – Cash flow (Cash Budget) serta pedoman menyusun proyekasi laba rugi , proyeksi neraca perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu.

c. Prosedur Penyusunan.

Prosedur penyusunan daripada masing-masing Siklus Anggaran (Budgeting Cycle) ini dapat dilihat pada kertas kerja yang telah ada.

1.3. Penyusunan Data Ekonomis 1.3. Penyusunan Data Ekonomis

Data ekonomis merupakan sekumpulan informasi baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif yang diperlukan untuk menyusun suatu analisis ekonomis.

b. Sumber Data

Sumber data yang diperlukan untuk menyusun Analisis Ekonomis ini diperoleh melalui :

b.1. Pejabat Komersil ( AO ).

b.2. Pemeriksa Pembiayaan.

b.3. Sumber-sumber lain dari instansi-instansi.

c. Fungsi

Data ekonomis ini diperlukan agar dapat menyusun proyeksi terhadap cash flow, Income statement dan Balance sheet dari usaha yang bersangkutan.

d. Klassifikasi Data.

Data ini diklasifikasikan sebagai berikut :

d.1. Data Umum, yakni data yang harus diisi untuk semua jenis usaha.

d.2. Data Khusus, yakni data yang harus diisi untuk permohonan

Pembiayaan pada bidang-bidang yang bersangkutan.

1.4. Jaminan

a. Pengertian

Jaminan adalah benda/barang ataupun sesuatu yang dapat disamakan dengan itu, dimana nilainya dapat diukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang diserahkan oleh calon Nasabah kepada LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS) sebagai jaminan atas fasilitas Pembiayaan ataupun fasilitas lainnya yang diperolehnya.

b. Fungsi

Fungsi Jaminan ini yang utama sekali adalah sebagai alat pengaman ataupun alat untuk menghindari resiko akhir yang mungkin akan terjadi atas fasilitas yang diberikan oleh LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS). Disamping itu fungsi jaminan ini juga merupakan alat untuk memenuhi persyaratan/ketentuan- ketentuan dibidang Pembiayaan yang telah digariskan oleh Manajemen.

c. Jenis-jenis Jaminan

Jenis-jenis Jaminan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

c.1. Tanah

c.2. Bangunan-bangunan berupa ;

c.2.1. Rumah Tinggal

c.2.2. Gedung Kantor

c.2.3. Gedung Pabrik

c.2.4. Kios/Toko Tempat Usaha

c.3. Mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya serta inventaris kantor.

c.4. Surat-surat berharga berupa :

c.4.1. Simpanan/Deposto Berjangka.

c.4.2. Sertifikat Bank Indonesia.

Simpanan/Tabungan c.4.3. LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS).

c.4.4. Wesel dan Promes.

c.5. Kendaraan Bermotor.

c.6. Logam Mulia dan Barang Perhiasan lainnya.

d. Pemeriksaan Jaminan

Terhadap barang jaminan harus diadakan pemeriksaan secara langsung/fisik yang bertujuan untuk mengecek kebenaran data barang jaminan serta untuk melengkapi data yang telah ada, didalam rangka untuk mengadakan penilaian terhadap barang jaminan tersebut

e. Nilai Jaminan

Dalam menentukan nilai barang jaminan diperhitungkan faktor dimensi waktu pada saat sekarang serta masa yang akan datang. Nilai jaminan ini diklasifikasikan sebagai berikut :

e.1. Nilai Taksiran, yakni nilai yang dihitung berdasarkan penilaian terhadap faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi nilai barang tersebut.

e.2. Nilai Pasar, yakni nilai yang terjadi dipasar yang diakibatkan oleh kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran dipasar.

f. Besarnya Nilai Jaminan

Untuk setiap Pembiayaan yang diberikan nilai jaminan minimal harus dapat menutup jumlah seluruh kewajiban pada saat Pembiayaan tersebut harus diselesaikan, dimana pencairan jaminan ini merupakan satu-satunya sumber untuk penyelesaian.

Nilai jaminan yang diperhitungkan adalah nilai yang terendah dari antara nilai taksiran dengan nilai pasar, dengan memperhatikan faktor dimensi waktu. Jumlah kewajiban adalah seluruh jumlah Pembiayaan setelah ditambah dengan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pemberian Pembiayaan tersebut untuk jangka waktu tertentu, ( provisi, Bea Meterai, Modal Pembiayaan, Mark Up / Keuntungan yang belum dibayar, Penalty overdue serta Biaya-biaya Penagihan ).