Tujuan Penelitian

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berbagai alasan dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya banyak perbedaan pendapat perihal perkawinan lintas agama.

2. Ada-tidaknya korelasi antara situasi sosial dengan ketentuan hukum (perkawinan lintas agama) dalam Islam, serta akibat-akibat yang akan muncul darinya.

3. Dapat-tidaknya “kajian tafsir tematik; sosio historis” ini mempertemukan, atau setidaknya memetakan perbedaan pendapat tentang perkawinan lintas agama bagi umat Islâm.

E. Manfaat/signifikansi Penelitian

Adapun manfaat serta kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis Sebagai upaya untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang tafsir, dan hukum Islam yang secara langsung diambil dari sumber utamanya (al-Qur’ân). Tidak dapat dipungkiri bahwa, selama ini masih terjadi perbedaan persepsi, bahkan pertentangan pendapat tentang perkawinan lintas agama bagi umat Islam, yang salah satu penyebabnya adalah belum adanya upaya untuk mengkaji secara utuh dari sumber hukum primer tersebut (al-Qur’ân). Di 1. Secara Teoritis Sebagai upaya untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang tafsir, dan hukum Islam yang secara langsung diambil dari sumber utamanya (al-Qur’ân). Tidak dapat dipungkiri bahwa, selama ini masih terjadi perbedaan persepsi, bahkan pertentangan pendapat tentang perkawinan lintas agama bagi umat Islam, yang salah satu penyebabnya adalah belum adanya upaya untuk mengkaji secara utuh dari sumber hukum primer tersebut (al-Qur’ân). Di

2. Secara Praktis Sebagai salah satu usaha untuk mengetahui status perkawinan lintas agama, serta beberapa implikasi hukum lainnya. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menghilangkan atau paling tidak meminimalisir perbedaan pendapat seputar perkawinan lintas agama bagi umat Islam. Sehingga, mereka dapat melaksanakan kehidupan beragama dengan tenang, karena adanya kejelasan hukum perkara dimaksud.

F. Metode Penelitian

1. Sifat dan Jenis Penelitian Jenis Penelitian kualitatif ini masuk dalam kategori library research. Oleh karenanya, peneliti berusaha menemukan kesimpulan dari penelitian ini, dengan melakukan pengkajian secara mendalam terhadap sumber-sumber data penelitian, baik primer maupun sekender.

2. Pendekatan penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan tematik atau maudû’î, yakni salah satu bentuk pendekatan dalam tafsir al-Qur’ân dan lazim disebut dengan istilah "tafsîr maudû’î". Pendekatan tafsîr maudû’î adalah suatu pendekatan dengan metode menghimpun ayat-ayat al-Qur’ân yang terkait dengan satu tema dalam rangka menjelaskan makna, menghubungkan dan menyingkap

tujuan yang dimaksud oleh keseluruhan ayat-ayat tersebut, yang dibahas. 29

Pendekatan ini merupakan kolaborasi dari beberapa pendekatan, termasuk di dalamnya; pendekatan kebahasaan dan historis. Karena di dalam cara kerjanya, tafsir maudû’î menggunakan beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Menentukan topik yang akan dibahas;

b. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut;

c. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya disertai dengan pengetahuan tentang asbâb al-nuzûl-nya;

29 M. Roem Rowi, Menafsir Ulum al-Qur’ân, Upaya Apresiasi Tema-Tema Pokok Ulum al-Qur’ân, Cet. II, (Sidoarjo: al-Fath Press, 2003), h. 81 29 M. Roem Rowi, Menafsir Ulum al-Qur’ân, Upaya Apresiasi Tema-Tema Pokok Ulum al-Qur’ân, Cet. II, (Sidoarjo: al-Fath Press, 2003), h. 81

e. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (out line);

f. Melengkapi pembahasan dengan hadîts-hadîts yang relevan dengan pokok bahasan;

g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan; dengan mengompromikan antara yang 'âmm dengan yang khâs, antara mutlaq dengan muqayyad atau yang pada lahirnya bertentangan, sehingga kesemuanya bertemu dalam satu

muara, tanpa perbedaan ataupun pemaksaan. 30 Dengan demikian dalam tafsir maudû’î, ayat-ayat al-Qur’ân diteliti dari

seluruh seginya, dan dikaji secara sistematis, bulat, utuh, holistik, dan terpadu

dalam suatu tema tertentu, serta berusaha memahami, dan menyimpulkannya secara induktif dalam suatu kesimpulan yang utuh dan komprehensip. Cara ini memberikan kemungkinan bagi peneliti/penafsir untuk tidak mencampur adukkannya dengan persoalan-persoalan lain yang bukan temanya.

Dalam kerja tafsir maudû’î, pengetahuan tentang sejarah dan perilaku masyarakatnya, terutama yang berhubungan dengan turunnya suatu ayat tertentu, sedikit banyak dapat diketahui dari asbâb al-nuzûl ayat-ayat tersebut. Namun, yang menjadi permasalahan adalah; tidak semua ayat mempunyai sabab al-nuzûl, demikian juga sebagian besar riwayat tentang asbâb al-nuzûl tidak selalu dapat menggambarkan (dengan jelas) situasi sosial pada masa turunnya suatu ayat tertentu. Atas beberapa pertimbangan inilah, penulis ingin memberi porsi yang lebih besar terhadap pengetahuan tentang sejarah sosial pada saat turunnya ayat-

ayat dimaksud (yakni tentang perkawinan lintas agama) 31 . Hal ini, semata-mata untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi sosial; di mana, dan

pada situasi bagaimana ayat-ayat tersebut turun, yang tentunya semua itu

30 Abd al-Hayyi al-Farmawî, al-Bidâyah fi al-Tafsîr al-Maudû’î, Cet. II, (Mesir: al- Hadârah al-'Arabiyah, 1977), h. 62

31 Sejarah sosial dapat dipahami sebagai kajian sejarah dengan pendekatan sosiologi, yang banyak mengkaji tentang fenomena-fenomena sosial, konflik sosial, struktur sosial, pelapisan

sosial, sistem sosial, peran-peran sosial, perubahan dan perkembangan sosial masa lalu, dan lain- lain. Selengkapnya, lihat: Basri MS, Metodologi Penelitian Sejarah (Pendekatan, Teori, dan Praktek), (Jakarta: Restu Agung, 2006), hal. 43 sosial, sistem sosial, peran-peran sosial, perubahan dan perkembangan sosial masa lalu, dan lain- lain. Selengkapnya, lihat: Basri MS, Metodologi Penelitian Sejarah (Pendekatan, Teori, dan Praktek), (Jakarta: Restu Agung, 2006), hal. 43

3. Sumber Data Penelitian Sumber data yang hendak dikaji dalam penelitian ini, terdiri dari:

a. Sumber data primer Sebagaimana yang telah penulis jelaskan, bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan tematik/tafsir maudû’î. Maka, data primer yang digunakan oleh penulis adalah ayat-ayat al-Qur’ân.

b. Sumber data sekender Data sekender yang di perlukan dalam penelitian ini, meliputi: (1) Kitab-

kitab tafsir al-Qur’ân, (2) teks-teks hadits, (3) kitab-kitab pendukung yang secara langsung berhubungan dengan pemahaman al-Qur’ân, maupun hadits, seperti ‘Ulûm al-Qur’ân, ‘Ulûm al-hadîts, dan lain-lain; dan juga (4) buku-buku keislaman dan umum lainnya, yang masih mempunyai relevansi dengan pembahasan ini.

4. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan cara dokumentasi (documentation). Kata "dokumen" yang berarti barang-barang tertulis, menunjukkan bahwa, di dalam melaksanakan metode ini, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, baik primer maupun sekender. Sedangkan, secara terperinci

telah disebutkan pada cara kerja tafsir maudû’î. 32

5. Analisa Data Analisa data merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumya (pengumpulan data, dll). Dalam hal ini, "data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecah dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, serta

32 Lihat kembali poin 2 (pendekatan penelitian). Setidaknya dapat diketahui bahwa setelah menentukan topik yang akan dibahas; data primer (dalam hal ini) ayat-ayat al-Qur’ân yang

berkaitan dengan masalah perkawinan lintas agama, dihimpun. Kemudian ayat-ayat tersebut disusun sesuai dengan masa turunnya disertai dengan pengetahuan tentang asbab al-nuzûl-nya; dilanjutkan dengan memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-masing. Kemudian baru menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna ( out line). Dilanjutkan dengan melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok bahasan. Baru kemudian mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan beberapa cara yang telah ditentukan dalam cara kerja tafsir maudû’î.

diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa". 33 Dapat dikatakan

pula bahwa, data yang telah terkumpul akan dilakukan pemilihan pereduksian dan pengelaborasian. Untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Jadi, melalui kegiatan ini, semua data dan informasi yang telah terkumpul akan disederhanakan dan diformulasikan menjadi kesimpulan-kesimpulan yang singkat dan bermakna. Dengan demikian, jelaslah bahwa analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam metode Ilmiah, karena dengannya, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Dari beberapa rumusan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa analisa

data dimaksudkan untuk mengklasifikasi atau mengorganisasikan data. Data yang sudah terkumpul, kemudian diatur, diurutkan, dikelompokkan, di beri kode (nomor) untuk memudahkan didalam mengecekan data. Analisa data ini dilakukan secara berulang-ulang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, secara teoritis analisis di lakukan berulang-ulang guna memecahkan masalah.

Di samping itu, dalam penelitian kualitatif terdapat dua strategi analisis data yang sering digunakan yaitu model strategi analisis deskriptif kualitatif dan

analisis verifikatif kualitatif. 34 Adapun analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis, deskriptif kualitatif, dan analisis isi ( Content).

G. Sistematika Penulisan

Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, dan disajikan dalam bentuk essai dengan sistematika sebagai berikut: BAB I adalah “Pendahuluan”, menjelaskan dasar-dasar penelitian yang hendak di lakukan, dan memuat tentang: Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tinjauan Pustaka, Tujuan Penelitian, Manfaat/signifikansi Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.