Klausa sebagai PenyajianPerwakilan Clause as Representation

Tema dan..., Andini Leonora. Mater Program in Linguistics, Diponegoro University ©2007, UNDIP Institutional Repository dialog dan merupakan kesatuan antara Subjek dan Finit; Residu adalah unsur- unsur Presikator, Komplemen, dan Keterangan Halliday, 1994:72. Fungsi tuturan tersebut untuk memberikan informasi dengan menyatakan, memapankan, dan menjaga hubungan sosial di antara para pengguna bahasa. Contoh klausa berikut menunjukkan bagaimana sistem Mood terorganisir.

a. Kalimat Berita

Mother sewed her own dress? Subjek Finit Predikat Pelengkap Mood Residue Gerot dan Wignell, 1994:38

b. Kalimat Tanya YesNo

Did mother sew her own dress? Finit Subjek Predikat Pelengkap Mood Residue Gerot dan Wignell, 1994:39 Dari contoh tersebut jelas bahwa contoh a penutur memberikan informasi dan contoh b penutur memerlukan informasi. Dengan demikian, analisis modus Mood digunakan untuk menemukan maksud interpersonal teks.

3. Klausa sebagai PenyajianPerwakilan Clause as Representation

Halliday menerangkan hubungan arti yang ketiga adalah eksperiensial. Ia merinci sebagai berikut: Tema dan..., Andini Leonora. Mater Program in Linguistics, Diponegoro University ©2007, UNDIP Institutional Repository The actor functions in the structure of the clause as a Representation. A clause has meaning as a representation, a construal of some process in ongoing human experience; the actor is the active participant in that process. It is the element the speaker portrays as the one that does the deed. Halliday, 1994:34 Penjelasan Halliday menyiratkan bahwa bahasa digunakan untuk menerangkan kenyataan. Kenyataan diwakili dalam bahasa dengan memberikan nama. Ketika seseorang berbicara tentang apa itu kata atau makna kalimat, pada umumnya adalah jenis makna dalam perasaan. Penutur mencoba untuk bisa mempertimbangkan dari pengalaman yang terdapat pada dunia pikiran, peristiwa dan situasi yang dilihat, juga kesatuan yang ada didalamnya. Lalu mengetahui bagaimana perasaan diwakili oleh bahasa. Di Sini, seperti yang dikatakan Halliday The clause plays a central role because it embodies a general principle for modelling experience-namely, the principle that reality is made up of process Halliday, 1994:106. Struktur transitivitas menyatakan perwakilan apa yang disebut dengan proses, sirkumstansi dan partisipan yang dihubungkan dalam klausa serta leksis dan kelompok kata kerja, kelompok kata benda dalam kerangka konteks hubugan Medan field Melalui analisis transitivitas, klausa mempunyai jenis proses utama dalam bahasa, yaitu proses material material process, proses mental mental process, proses relasional relational process, proses verbal verbal process, proses perilaku behavioural process dan proses eksistensial existential process. Proses material adalah proses yang menunjukkan perbuatan process of doing, yang menyangkut fisik dan nyata dilakukan oleh pelaku serta dapat Tema dan..., Andini Leonora. Mater Program in Linguistics, Diponegoro University ©2007, UNDIP Institutional Repository diamati dengan indera, misalnya: membaca, menulis, berenang, menyanyi. Proses mental adalah process of thinking yang menyangkut indera, kognisi, emosi, dan persepsi yang terjadi di dalam diri manusia, misalnya: melihat, menyenangi, menyadari, mendengar. Proses relasional merupakan process of being, yaitu proses yang menunjukkan hubungan milik, eksistensi, nilai, atribut, identitas, definisi, dan ekspresi, misalnya: adalah, ialah, mempunyai, menyebabkan, berisi, dan menghasilkan. Proses tingkah laku merupakan aktifitas atau fisiologis yang menyatakan tingkah laku fisik manusia, misalnya: bernafas, pingsan, tidur, tersenyum, menguap. Proses verbal adalah proses yang menunjukkan kegiatan yang menyangkut informasi, misalnya: mengatakan, bertanya, menjelaskan, memberitahukan, berjanji. Proses perilaku adalah proses yang menunjukkan perilak, baik fisik maupun psikologis. Yang pertama disebut proses perilaku verbal, yaitu proses yang menunjukkan perpaduan antara ucapan pada proses verbal dan tindakan pada proses material, misalnya, memuji, mencela, menertawakan, menggerutu; dan yang kedua disebut proses perilaku mental, yaitu proses yang menunjukkan perpaduan antara ungkapan perasaan pada proses mental dan tindakan pada proses material, misalnya, mengagumi, mencintai. Proses eksistensial menunjukkan keberadaan satu benda dan benda itu memang ada dan terjadi, misalnya: ada, berada, bertahan, muncul, terjadi, bersebar, dan tumbuh. Partisipan dan sirkumstansi meliputi tindakan, kejadian, perasaan, dan waktu, yang mengakibatkan berbagai macam perbedaan yang melibatkan partisipan dan sirkumstansi yang bermacam-macam waktu, tempat, cara, sebab, dsb. Tema dan..., Andini Leonora. Mater Program in Linguistics, Diponegoro University ©2007, UNDIP Institutional Repository Misalnya: Polar bears eat fish Partisipant: Aktor Proses: Material Participant Goal Dari contoh tersebut dapat dipahami, aktor yang melakukan adalah polar bears dan proses menyatakan seseorangsesuatu Polar bears melakukan sesuatu yang membuat perbedaan arti ketika proses yang dilakukan adalah proses material, seperti contoh berikut: I don’t like sports Partisipan Senses Proses: Mental Phenomenon Gerot dan Wignell, 1994:58 Don’t like dalam klausa ini mempunyai indera yang efektif, yang mempunyai proses mental bukan proses material. Gerot dan Wignell menekankan bahwa Mental Process are mental, covert kinds of goings-on. The Participant involved in Mental Process is acting upon in a doing sense, as sensing or having feelings, perceiving or thinking. Gerot dan Wignell, 1994:58 Dari keterangan klausa yang sudah disebutkan dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur makna yaitu tekstual, interpersonal, dan eksperiensial diwujudkan melalui tatabahasa. Ketika meneliti klausa sebagai pesan, berarti menemukan makna tekstualnya yang kemudian menunjukkan struktur tematisasinya. Ketika tertarik untuk menemukan makna interpersonal dari suatu teks, berarti memperhatikan teks sebagai pertukaranperwakilan dan menggunakan sistem Tema dan..., Andini Leonora. Mater Program in Linguistics, Diponegoro University ©2007, UNDIP Institutional Repository mood. Yang terakhir adalah analisis transitivas dilakukan ketika akan menemukan maksud ideasional atau eksperiensial dari teks.

C. Definisi Tema

Sistem tema merupakan metafungsi tekstual bahasa yang dihubungkan dengan organisasi informasi di dalam klausa individu, yang melalui organisasi teks lebih besar. Dalam Bahasa Inggris, tema ditandai pada posisi klausa. Status tematisasinya diletakkan pada unsur pertama klausa dan diikuti rema. Halliday 1994 mendefinisikan Tema sebagai tempat pemberangkatan utama dan sisa dari pesan klausa setelah tempat pemberangkatan disebut Rema. Pemberangkatan dari pesan klausa yang terkait unsurnya tidak begitu banyak sebagai gerakan awal klausa. Lebih Lanjut, dia mencirikan tema sebagai what the message is concerned with; the point of departure for what speaker is going to say yang berfungsi sebagai titik awal. Dari sudut pandang yang serupa, Gerot dan Wignell 1994 juga menerangkan Tema yakni menghadirkan tempat pemberangkatan pesan sebelumnya. Sisanya disebut Rema. Informasi baru terdapat di Rema. Sependapat dengan Gerot dan Wignell, Fries 1998 memberikan definisi tema secara teknik yaitu unsur pertama experiensial dalam klausa proses, peserta, atau sirkumstan dan unsur manapun yang mendahuluinya. Definisi fungsional tema adalah tonggak dari pesan, titik awal klausa sebagai pesan, orientasi, unsur yang menetapkan konteks lokal untuk klausa sebagai pesan. Fungsinya