40 Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kegiatan seni rupa, baik itu berupa kegiatan menggambar perlu diberikan kepada anak usia dini karena kegiatan tersebut dapat menunjang efektivitas
dan efisiensi pada pengajaran karena pada dasarnya anak-anak suka sekali menggambar hal ini disebabkan karena nalurinya yang eksploratif. Disamping itu
kegiatan menggambar ini dapat digunakan sebagai media pelepasan dan dorongan emosi yang ada dalam diri.
6. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini: guru memberikan aktivitas menggambar dengan cara yang menarik, kemudian guru memberikan
stimulasi ide-ide kreatif pada awal pemberian tindakan, selanjutnya peneliti serta guru senantiasa memberikan dorongan, motivasi, reward selama aktivitas menggambar ini
berlangsung, dan dengan diberikannya aktivitas menggambar secara bertahap dan berlanjut maka kreativitas menggambar anak dapat berkembang optimal.
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori dan beberapa faktor yang dapat dilihat di lapangan, maka dapat digarisbawahi bahwa aktivitas menggambar yang diberikan dalam
pembelajaran di Taman Kanak-kanak memiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan kreativitas menggambar pada anak, khususnya pada anak usia 4 sampai
dengan 6 tahun. Ketika pendidik memberikan aktivitas menggambar maka kreativitas menggambar pada anak akan berkembang secara optimal.
41 Mengingat masa anak usia dini merupakan masa bermain, berimajinasi, dan
bereksplorasi, maka segala proses pembelajaran yang diberikan kepada anak hendaknya menyenangkan termasuk aktivitas menggambar. Dengan tujuan agar anak
dapat menuangkan berbagai ekspresi dan kreativitasnya melalui gambar yang ia buat. Seperti pernyataan yang telah di sampaikan oleh Sumanto 2005: 49 bahwa tujuan
aktivitas menggambar pada pendidikan anak usia dini ini dimaksudkan agar kemampuan berolah senirupa yang yang diwujudkan dengan keterampilan
mengungkapkan ide, gagasan, pengalaman, pengamatan ke dalam goresan garis, bentuk, dan warna sesuai alat gambar yang digunakannya. Dengan demikian
pembelajaran menggambar yang sesuai untuk pendidikan anak usia dini adalah dengan jenis menggambar bebas, menggambar imajinatif, dan mewarnainya.
Demikian pula mengingat pernyataan yang telah di sampaikan oleh As’adi Muhammad 2009: 15-27 bahwa melalaui aktivitas menggambar dapat
menumbuhkan kreativitas. Lewat menggambar, anak bisa menuangkan beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Lewat gambar yang dibuatnya, anak bisa
menuangkan segala gagasan dan pendapat-pendapat yang terpendam. Dengan demikian, tidaklah keliru jika dikatakan bahwa gambar dapat meningkatkan
kreativitas anak. Selain itu As’adi juga mengungkapkan bahwa melalui aktivitas menggambar dapat membuka wawasan. Ia memberikan contoh, ketika anak sedang
belajar menggambar seekor kuda yang tengah merumput di kehijauan padang lapang. Dalam menggambar kuda tersebut, anak pasti akan banyak berusaha mengetahui apa
saja yang ada di sekitar hewan tersebut.
42 Dengan melihat hal tersebut oleh karenanya perlunya diberikan aktivitas
menggambar ini untuk diberikan pada program pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Aktivitas menggambar dalam penelitian ini didasarkan pada karakteristik atau ciri
kreativitas, yang meliputi: 1 fluency, atau lancar: kelancaran dalam menuangkan ide- ide anak pada karya gambarnya; 2 elaboration, atau rinci: kerincian dalam
menguraikan goresan beragam bentuk pada kertas gambarnya; dan 3 originality, atau asli: keaslian dalam membuat karya sebuah gambar.
Dalam penelitian ini terdapat permasalahan pada perkembangan kreativitas menggambar anak. Kreativitas menggambar anak belum berkembang optimal. Anak
cenderung kurang kreatif dalam menuangkan ide-ide kreatifnya melalui aktivitas menggambar. Hasil gambar yang dibuat oleh anak cenderung monoton, begitu-begitu
saja, mirip seperti buatan gurunya, bahkan ada beberapa anak yang minta digambarkan oleh gurunya atau orangtuanya. Dengan melihat hal tersebut, maka
peneliti memberikan aktivitas-aktivitas menggambar dalam rangka mengoptimalkan perkembangan kreativitas menggambar yang dimiliki anak. Aktivitas menggambar
yang dilakukan dalam penelitian ini diawali dengan menggambar bentuk dasar, kemudian anak menambahi dengan goresan gambar bentuk-bentuk lainnya pada
gambar bentuk dasar tersebut, yang kemudian anak diperbolehkan untuk mewarnainya secara bebas, sehingga melalui proses tersebut anak dapat
menghasilkan sebuah karya gambar yang sifatnya unik dan kreatif. Biarkan anak berimajinasi melalui pensil, krayon, serta kertas gambarnya. Dan tentunya hal ini
tidak terlepas dari peran pendidik sebagai fasilitator. Perlunya motivasi dan pujian serta penghargaan terhadap hasil karya gambar yang anak buat. Semakin sering
43 pendidik dalam memberikan aktivitas menggambar pada anak secara bertahap dan
kontinyu, maka semakin optimal pula perkembangan kreativitas menggambar yang anak miliki.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
E. Hipotesis