BAB III EMBARGO EKONOMI AMERIKA SERIKAT DAN IMPLIKASI
POLITIKNYA TERHADAP PEMERINTAHAN FIDEL CASTRO
3.1 Embargo Ekonomi Amerika Serikat.
Sebagaimana pertempuran bersenjata yang biasanya dimulai dengan propaganda untuk menciptakan opini buruk tentang negara yang hendak diserbu,
perang ekonomi atau yang biasa disebut dengan embargo ekonomi juga memerlukan persiapan yang serupa. Mula-mula dilontarkan sebuah tuduhan,
dalam hal ini inisiatif selalu berasal dari Amerika Serikat, bahwa negara yang tidak disukainya itu melakukan kejahatan besar. Langkah selanjutnya adalah
pengucilan, yang dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahap pertama melarang semua warganya kecuali CIA untuk bepergian ke negara yang dituduh. Berkaitan
dengan prinsip demokrasi yang sakral dunia barat ini, larangan yang diberlakukan kepada semua warga negaranya untuk bepergian kemanapun dia suka itu adalah
sebuah pelangaran yang mutlak. Amerika Serikat sudah berpuluh-puluh tahun melanggar prinsip ini dengan melarang warganya sampai hari ini mengunjungi
negara tersebut. Alasan lain yang dirahasiakan dibalik pernyataan resmi itu adalah untuk mejamin bahwa negara yang diisolasi tidak mendapatkan pemasukan devisa
dari para pendatang yang mungkin bisa membuatnya bertahan. Pada tahap berikutnya, negara yang menjadi sasaran embargo ekonomi itu
dikucilkan dari lembaga-lembaga internasional dan dari upaya-upaya bantuan. Setelah pengucilan ini, maka dilakukanlah pukulan besar yakni perang ekonomi.
Negara Cile runtuh ketika Presiden Salvador Allende menang pemilu dan Amerika Serikat tidak menyukai pemimpin kiri itu menjadi presiden. Sama juga
dengan perang militer, dimana Amerika Serikat selalu memaksa sekutunya untuk ikut menyerang, dalam perang ekonomi Amerika Serikat memastikan bahwa
negara-negara lain mengikuti ajakannya untuk mengucilkan sebuah negara.
Universitas Sumatera Utara
Amerika Serikat harus selalu memastikan bahwa jika ia tidak menyukai sebuah negara, maka yang lain harus bersikap sama dengannya.
53
Terkadang embargo ekonomi saja dirasa kurang memuaskan, dan perlu diperkuat dengan kapal perang yang merapat di dekat perairan perairan lepas
pantai negara yang diembargo dengan tujuan mempermudah jalur masuknya para tentara. Agen-agen CIA perlu memanaskan situasi dalam negera yang diembargo
agar kehancuran negara itu terjadi semakin cepat. Jika embargo tidak memadai untuk menghancurkan sebuah negara, maka negara yang memberikan embargo
mungkin akan segera mengirimkan pasukan bersenjata ke dalam wilayah negara yang diembargo dan memeritahkan mereka untuk membuat kehancuran di negara
tersebut. Amerika Serikat adalah negara yang paling sering menghancurkan negara lain dengan kekuatan militer dan perang ekonomi, memiliki CIA yang
selalu ada dimana-mana dan membuat kehancuran di banyak negara. Keberhasilan inilah yang kemudian membawa negara yang diembargo ke bentuk kemunduran
yang menyakitkan. Tahap-tahap inilah yang terjadi di Kuba. Sejak Castro berkuasa, Amerika
Serikat secara progresif memberlakukan undang-undang yang dimaksudkan untuk mengisolasi Kuba secara ekonomi lewat embargo Amerika Serikat dan langkah
lainnya. Perseteruan yang terjadi antara Fidel Castro dan Amerika Serikat terjadi di tahun-tahun pertama revolusi. Pertama kali Amerika Serikat mengecam soal
kekejaman yang dilakukan Fidel Castro terhadap orang-orang yang tidak sejalan dengannya. Namun hal ini tidak dihiraukan oleh Castro, Ia meminta Amerika
Serikat memindahkan pasukannya dari pangkalan militer Guantanamo. Tepat pada tanggal 17 Mei 1959, Castro menandatangani Hukum
Reformasi Agraria Pertama yang mengambil alih tanah pertanian dan melarang kepemilikan tanah oleh pihak luar hampir 13 dari seluruh tanah pertanian Kuba.
Padahal sebagian besar tanah pertanian yang produktif banyak yang dikuasai oleh
53
Pandu Setia, Ibid, hal.10.
Universitas Sumatera Utara
industriawan Amerika Serikat dan Eropa Barat. Reformasi ini dijalankan oleh INRA Instituto Nacional de Reforma Agraria dan dikoordinir oleh Antonio
Nunez Jimenez. Kehadiran INRA dan Jimenez yang komunis mendapat kecaman keras dari Amerika Serikat yang mempunyai kepentingan ekonomi besar di Kuba.
Suatu nota diplomatik yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Christian A. Hester tertanggal 12 Juni 1959 dikirim kepada Havana
sebagai penolakan terhadap penguasa revolusi Kuba.
54
Pada 6 April 1960, Lester D Mayori, seorang wakil asisten menteri luar negeri Amerika Serikat menulis sebuah memo internal dengan maksud mencari
cara yang lebih tepat dalam pelancaran embargo ekonomi. Dalam memo tersebut disebutkan bahwa,
“Mayoritas rakyat Kuba mendukung Castro..Satu-satunya cara yang memungkinkan untuk memecah dukungan internal ini adalah melalui kekecewaan dan frustasi yang
berdasarkan ketidakpuasan dan kesulitan ekonomi.. Setiap cara yang memungkinkan harus mulai diambil untuk melemahkan kehidupan perekonomian Kuba.”
55
Kemudian setelah peryataan tersebut, pada tahun yang sama Presiden Eisenhower menetapkan embargo dan menyatakan bahwa Castro adalah musuh
selamanya mereka. Dengan runtuhnya komunis Uni Sovyet, maka yang diperjuangkan Amerika Serikat adalah ideologi ekonomi yang berbasis
kapitalisme, liberalisme, dan globalisasi perdagangan dunia. Hal ini sesuai dengan keinginan Amerika Serikat untuk menguasai pasar dunia, dimana Amerika ingin
mempertahankan hegemoni dalam bidang ekonomi dan industri yang dalam perspektif politik internasional merupakan dimensi untuk mempertahankan
keutuhan dan kelangsungan negara. Seolah tidak peduli dengan penolakan tersebut, Castro tetap pada
pemikirannya. Ia melakukan usaha untuk menasionalisasikan industri dan ekonomi. Setelah Reformasi Agraria, Castro memutuskan untuk
54
Ferdinand Zaviera, Ibid, hal.60.
55
William Blum, Ibid, hal.233.
Universitas Sumatera Utara
menasioalisasikan perusahaan minyak Amerika Serikat di Kuba seperti, Texaco, Shell dan Esso sebagai jawaban atas penolakan terhadap perusahaan-perusahaan
tersebut untuk menyuling minyak mentah dari Uni Sovyet.
56
Tindakan tersebut menyulut kemarahan Presiden Dwight Eisenhower yang akhirnya mengajukan
rancangan untuk memberikan sanksi terhadap pemasaran gula Kuba di Amerika Serikat. Nasionalisasi perusahaan yang diberlakukan oleh Castro tanpa
diberlakukan ganti rugi sehingga Amerika Serikat mengalami kerugian sekitar US1,5 billion. Sanksi ekonomi dari Amerika Serikat juga melibatkan negara-
negara anggota OAS Organitation of American State yang didesak agar tidak lagi melakukan perdagangan dengan Kuba. Untuk melawan kebijakan Eisenhower
tersebut, Castro menjalin hubungan baik dengan Uni Sovyet. Pada tanggal 13 Februari 1960, Kuba menandatangani sebuah persetujuan untuk membeli minyak
dari Uni Sovyet.
57
Kuba terus menerus diserang bom sejak 28 Januari 1960. Pada pukul empat sore di Kota Chambas, pantai utara sebuah Pesawat Catalina menjatuhkan
bom. Tetapi bom yang bertuliskan Bristo Marines itu gagal meledak. Sebuah pesawat lain menjatuhkan bom di kebun tebu di sebuah penyulingan di Adelaida,
Vioneta, Partia, Punta Alegre dan Moron di Camaguey. Bom yang dijatuhkan di Adelaida tengah hampir menghancurkan keseluruhan 40 juta arroba tebu. Di
arena penyulingan Chapana sebuah pesawat menjatuhkan bom fosfor di 10 distrik. Serangan bom lain terjadi di perkebunan tebu San Isindro dan tebu dibakar habis
di Alacranes dan Jovellanos di provinsi Matanzas.
58
Sepanjang pulau di Laut Karibia itu dijadikan sasaran untuk penyerbuan tak terhitung jumlahnya di laut dan udara oleh orang-orang anti Castro. CIA yang
mendominasi segala kegiatan yang menghancurkan Kuba melakukan segala cara untuk menjatuhkan Fidel Castro. Aksi-aksi itu tidak selalu dikomando langsung
56
Hidayat Mukmin, Ibid, hal.137.
57
Ibid, hal.139.
58
Michael Gonzales, Invasi Teluk Babi, Yogyakarta: Narasi, 2007. hal.24.
Universitas Sumatera Utara
oleh CIA atau sepengetahuan dinas intelijen itu terlebih dahulu, tetapi CIA sangat mendukung dan membela tindakan-tindakan itu. CIA terus menempuh berbagai
cara untuk menghancurkan Kuba, ia menciptakan markas besar operasi di Miami, sebuah negara yang penuh dengan anti Castro dan tidak tersentuh oleh hukum
Amerika. Dengan beberapa staf Amerika Serikat yang ikut mengarahkan agen- agen Kuba dalam setiap jenis operasi dengan dana US50 juta setahun dan
membuat kesepakatan dengan Koran-koran local untuk tidak memberitakan apapun tentang operasi di Florida kecuali ketika CIA ingin menyiarkan sesuatu.
Ketika Castro menerapkan kebijakan reformasi agraria dan nasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta, banyak kelas menengah dan atas Kuba yang tidak
senang karena pendapatan mereka terganggu. Hal ini menyebabkan lebih dari satu juta jiwa rakyat Kuba bermigrasi ke Amerika Serikat. Amerika Serikat kemudian
mengorganisir para pelarian tersebut untuk kemudian dikerahkan menyerang Kuba. Mereka membentuk komunitas anti-Castro diantaranya yaitu Movement for
Revolutionary Recovery MRR yang merupakan bekas pendukung Castro dan
People Revolutionary Movement PRM . Komunitas ini didanai dan dilatih oleh
CIA dan disatukan menjadi Revolutionary Democratic Front.
59
Amerika Serikat menggunakan sebuah taktik untuk menutup campur tangannya dalam rencana penyerangan ini. Ia mengikat perjanjian dengan
Guatemala, setelah negara itu memutuskan hubungannya dengan Kuba. Meskipun Dalam tahun 1960
Kuba sudah mulai menerima bantuan persenjataan dari Uni Sovyet. Castro tidak senang dengan adanya pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di
Guantanamo, sebaliknya Amerika Serikat ingin mempertahankan wilayah tersebut sesuai perjanjian sebelumnya. Dalam bulan September, Kuba mengadukan kepada
PBB akan adanya agresi ekonomi Amerika Serikat. Disamping itu staf Kedutaan Besar Amerika Serikat membalasnya dengan memutuskan hubungan diplomatik
dengan pemerintahan Castro pada tanggal 3 Januari 1961.
59
Imam Hidayah Usman, op.cit, hal.70.
Universitas Sumatera Utara
sesungguhnya rencana invasi Teluk Babi adalah rencana yang sangat dirahasiakan, namun Kuba telah mengetahuinya setahun sebelum penyerangan itu.
Dibulan April 1960, Menteri Luar Negeri Kuba, Raul Roa Gracia telah mengatakan bahwa ada pasukan paramiliter yang dilatih CIA di Guetemala untuk
menyerang Kuba. Pemerintah Guetemala yang merupakan kaki tangan CIA berkelit soal keterlibatan mereka dan segera memutuskan hubungan diplomatik
dengan Kuba. Itu bisa dipahami karena pemerintah Guetemala mempunyai hutang balas budi kepada CIA yang berperan menurunkan Jacoba Arbens, seorang
sosialis dari pemerintahan Guatemala dan pemerintahan selanjutnya merupakan pemerintahan yang didukung oleh CIA.
Di Guatemala dibangun sebuah pangkalan latihan sebagai tempat untuk melatih para pelarian Kuba. Di bulan Oktober 1960, Raul Roa Gracia melaporkan
kepada PBB mengenai rencana penyerangan terhadap negaranya oleh para pelarian Kuba yang sedang dilatih di Guatemala oleh Amerika Serikat. Jhon
F.Kennedy yang menjadi presiden Amerika Serikat saat itu membantah hal tersebut dan mengatakannya sebagai tuduhan tanpa bukti. Sebagai reaksi atas
tuduhan tersebut, Kennedy menetapkan embargo semua perdagangan untuk Kuba kecuali untuk makanan dan obat-obatan yang non-subsidi.
Tepat pada tanggal 14 April 1961, serangan terhadap Kuba benar dilaksanakan. Sebuah pesawat Amerika Serikat, B-26 Bombers yang menyamar
dengan menggunakan lencana Kuba membombardir bandara di Kuba. Beberapa saat setelah itu Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Adlai Stevenson masih
membantah bahwa negaranya terlibat dalam penyerangan tersebut. Dia mengatakan bahwa pesawat itu bukan milik Amerika Serikat melainkan pesawat
milik Kuba. Penyerangan inilah yang menjadi awal yang kemudian disebut dengan Invasi Teluk Babi.
Fidel Castro mengetahui bahwa adanya penyerangan yang dilakukan di Teluk Babi. Dengan cepat ia mengkoordinasikan pertahanan sepanjang pulau.
Universitas Sumatera Utara
Angkatan udara muncul di atas pantai Kuba dan menembaki pesawat dan kapal pengangkut para penyerang. Para penyerang itu mengalami kekalahan dan tak bisa
berbuat apa-apa dalam menghadapi pertahanan Castro. Sementara itu Amerika Serikat memutar kebijakannya dengan meninggalkan pasukan penyerang sendiri
menghadapi pasukan Castro tanpa bantuan lagi dari mereka. Amerika Serikat berusaha menyembunyikan bahwa mereka adalah dalang dari penyerbuan ini
hingga akhirnya terbongkar bahwa empat pilot Amerika Serikat yang terbang untuk kepentingan CIA kehilangan nyawanya dalam penyerbuan itu. Lebih dari
200 orang dibunuh dan 1.197 ditangkap sebagai tawanan. Masing-masing dari mereka dijatuhi hukuman 30 tahun penjara. Setelah dua puluh bulan negosiasi,
mereka kemudian ditukar oleh pemerintah Amerika Serikat dengan makanan dan obat-obatan senilai US53 juta.
Ketika 1 Mei 1961, Fidel Castro mendeklarasikan dengan tegas bahwa Kuba adalah Negara Sosialis dan sejak saat itulah Amerika Serikat semakin
gencar melancarkan usaha-usaha untuk menyingkirkan Fidel Castro. Sosok Castro hadir ditengah masyarakat Kuba sebagai pembangkit semangat revolusi. Fidel
Castro telah mengubah 10.000 markas tentaranya menjadi sekolah-sekolah baru di kota dan di desa. Castro beserta pemerintahannya membentuk National Literacy
Campaign , kumpulan dari pemuda-pemuda yang diturunkan untuk mengajari
rakyat Kuba membaca. Program ini berhasil menekan angka buta huruf rakyat Kuba dari 25 menjadi 3,9 saja dan membuat statistik masyarakat yang
bersekolah melonjak hingga 200 dibanding dengan 20 tahun sebelumnya. Perkembangan situasi Kuba diketahui oleh Amerika Serikat melalui
pemotretan udara pada bulan September-Oktober 1962 bahwa Uni Sovyet mempunyai pangkalan-pangkalan peluru kendali yang dapat digunakan untuk
menyerang Amerika Serikat. Presiden Kennedy langsung memerintahkan Angkatan Laut dan Korp Marinirnya untuk memblokade Kuba dalam keadaan
siap tempur. Hal inilah yang akhirnya memunculkan anggapan bahwa ini adalah saat terdekat dimana dunia akan segera dilanda bencana nuklir. Namun tidak
Universitas Sumatera Utara
seperti yang dipikirkan, peristiwa tersebut berakhir dengan mundurnya Uni Sovyet dan menyingkirkan misil-misil nuklirnya dari Kuba dan sebagai
imbalannya Amerika Serikat setuju untuk menyingkirkan misil-misil nuklir serupa di Turki dan tidak akan menyerang Kuba lagi. Setelah perjanjian tersebut,
Amerikat Serikat tidak pernah lagi mengancam Kuba secara terbuka, namun Amerika Serikat tetap terlibat dalam kegiatan-kegiatan rahasia untuk membunuh
Fidel Castro. Di bulan Agustus 1962, sebuah kapal pengangkut barang Inggris yang
disewa Uni Sovyet mengalami kerusakan baling-baling akibat dihantam karang, dan berjalan pelan-pelan menuju Pelabuhan San Juan Puerto Rico untuk
diperbaiki. Kapal ini mengangkut 80.000 karung gula dari Kuba ke Pelabuhan Uni Sovyet. Sebanyak 14.135 karung gula tersebut kemudian dimasukan ke gudang
untuk mempermudah reparasi. Ketika gula-gula tersebut didalam gudang, seorang agen CIA mencampurkan gula tersebut dengan bahan yang membuat gula tersebut
tidak bisa dikonsumsi. Ketika Presiden Kennedy mengetahui operasi tersebut, ia marah karena dilakukan diteritori Amerika Serikat dan jika terbongkar Uni Sovyet
akan mempunyai bahan untuk peropaganda buruk tentang Amerika Serikat yang menggunakan bahan kimia untuk sabotase selama perang dingin. Ia
memerintahkan agar gula tersebut tidak dikembalikan lagi ke kapal. Aksi serupa tampaknya tidak dibatalkan oleh aparat CIA yang berupaya melakukan sabotase
dimana saja, kemudian terbongkar bahwa ada banyak gula yang tercemar dikirimkan dari Kuba.
60
Presiden Kennedy memperluas embargo Kuba untuk memasukkan impor semua barang yang terbuat dari atau mengandung bahan Kuba, bahkan jika dibuat
di negara lain. Undang-undang Bantuan Luar Negeri diubah untuk melarang bantuan kepada negara yang memberikan bantuan ke Kuba. Hubungan
pemerintah Amerika Serikat dengan semua pemerintah Amerika Latin dan negara-
60
Pandu Setia, Ibid, hal.147.
Universitas Sumatera Utara
negara NATO membentuk langkah-langkah baru untuk memperketat embargo ekonomi terhadap Kuba. Sampai saat ini, pengangkutan barang-barang Amerika
Serikat dilarang pada kapal yang dimiliki oleh perusahaan yang melakukan bisnis dengan Kuba.
Tanggal 8 November 1962, salah satu misi CIA yang berhasil meledakan sebuah pabrik gula di Kuba. Ditahun yang sama, seorang teknisi pertanian
Kanada, yang bekerja sebagai penasihat bagi pemerintah Kuba, dibayar US5.000 oleh CIA untuk menginfeksikan kalkun-kalkun Kuba dengan virus ganas yang
menyebabkan unggas terjangkit Newcastle desease yakni penyakit yang menyerang pernafasan sistem syaraf unggas. Sebanyak 8.000 kalkun mati akibat
serangan virus tersebut. Teknisi mengatakan meskipun ia berada di lahan peternakan yang kalkun-kalkunnya mati, namun ia tidak membenarkan ia
memasukan virus tersebut. Ia mengatakan binatang-binatang itu mati karena diterlantarkan oleh peternak Kuba dan bukan oleh virus.
Belum cukup dengan itu, tahun 1963 Amerika Serikat membuat transaksi keuangan dan komersial dengan Kuba illegal bagi warga Amerika Serikat.
Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan larangan warga negaranya berkunjung ke negara cerutu tersebut dengan alasan mengurangi pendapatan devisa negara
Kuba. Pada 14 Mei Departemen Perdagangan AS mengumumkan persyaratan persetujuan khusus untuk ekspor semua makanan dan obat-obatan ke Kuba.
Ketika Kuba dilanda angin topan di bulan Oktober 1963, Casa Cuba, sebuah kelompok sosial New York mengumpulkan pakaian untuk korban bencana,
namun pemerintah Amerika Serikat menolak memberi izin ekspor dengan dalih bahwa pengiriman itu bertentangan dengan kepentingan nasional.
Perjuangan mengisolasi Kuba pindah ke arena politik. Embargo ekonomi digunakan sebagai sebuah kekuatan atau pengaruh politik apabila negara yang
diembargo tersebut berada dalam keadaan ketergantungan. Amerika Serikat memiliki dominasi yang kuat di Amerika Latin. Negara-negara Amerika Latin
Universitas Sumatera Utara
yang berada dalam keadaan ketergantungan ekonomi, politik dan militer terhadap Amerika Serikat dipengaruhi oleh Amerika Serikat. Mula-mula Amerika Serikat
mengajak negara-negara Amerika Latin secara individual memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Kuba. Hal ini dipenuhi oleh beberapa negara Amerika
Tengah, Karibia, dan Amerika Selatan. Pada tanggal 21-26 Juli 1964 diadakan pertemuan Menteri Luar Negeri
negara-negara OAS di Washington, yang memutuskan agar negara-negara Amerika Latin memutuskan hubungan ekonomi perdagangan dan diplomatik
dengan Kuba yang diikuti oleh 15 negara kecuali Meksiko, Chili, Bolivia dan Uruguay. Tetapi dengan desakan keras Amerika Serikat, kemudian Chili
memutuskan hubungan dengan Kuba pada tanggal 11 Agustus 1964, Bolivia pada tanggal 22 Agustus 1964 dan Uruguay pada tanggal 8 September 1964. Dalam
sanksi ini hanya Meksiko yang menolak untuk mematuhinya dan tidak memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Kuba, dengan alasan yuridis dan
politis.
61
Kuba semakin hari semakin dekat dengan Uni Sovyet, terutama setelah meniggalnya Che Guevara di Bolivia pada 1967. Disamping itu terjadi perubahan
yang sangat terlihat dimana Revolusi Kuba menjadi bagian dari Angkatan Perang Uni Sovyet. Pola ekonomi dan perdagangan berubah menjadi sepenuhnya
mengikuti pola Uni Sovyet dan Eropa Timur. Sebelum tahun 1961, Amerika Serikat mengimpor 3,3 juta ton gula dari Kuba. Disamping itu juga mengimpor
tembakau Kuba sejumlah 30,5 juta pounds dan cerutu sejumlah 23,5 juta batang Melalui penjelasan konsep politik luar negeri, embargo ekonomi yang
dijalankan oleh Amerika Serikat bukan semata-mata sebagai sebuah kebijakan luar negeri Amerika Serikat, akan tetapi ada kepentingan politik yang ingin
dimanfaatkan oleh Amerika Serikat. Negara-negara Amerika Latin ingin dijadikan sebagai pertahanan kapitalisme Amerika Serikat dan dijauhkan dengan komunis
Uni Soyet.
61
Pandu Setia, Ibid, hal.149.
Universitas Sumatera Utara
setiap tahunnya. Sebaliknya Kuba mengimpor dari Amerika serikat melalui Florida barang-barang kebutuhan sebesar US500 juta. Peranan ini kemudian
diganti oleh Uni Sovyet, ia mengimpor sebagian produksi gula Kuba untuk selanjutnya diteruskan ke Eropa Timur. Dari Uni Sovyet juga diimpor bahan
baku, minyak bumi dan barang-barang keperluan industri. Pola ekonomi dan perdagangan berubah sepenuhnya mengikuti pola Uni Sovyet dan Eropa Timur.
62
Tekanan juga diberikan kepada negara-negara lain untuk ikut juga menjalankan embargo ekonomi terhadap Kuba. Barang-barang dengan tujuan
Kuba disabotase, mesin rusak, bahan kimia dibubuhkan ke minyak pelumas sehingga mesin diesel menjadi cepat aus. Sebuah pabrik di Jerman Barat dibayar
untuk memproduksi bantalan peluru yang tidak baik dan pabrik lain juga melakukan hal yang sama dalam produksi roda yang mereka hasilkan. Hal ini
mungkin akan membawa dampak buruk bagi masa depan bisnis perusahaan- perusahaan itu dan CIA bersedia menyediakan biaya lebih untuk mengganti segala
kerugiannya. Direncanakan oleh CIA dengan kerjasama dengan mafia-mafia Amerika untuk meracuni Fidel Castro melalui makanan dan cerutunya serta upaya
merontokan rambut dan jenggotnya dengan bahan kimia tertentu. Upaya-upaya dengan menjatuhkan bom dan senapan seperti yang terjadi di stadion bisbol saat
Castro sedang berpidato serta memasukan racun kedalam susu cokelat Castro. Sepanjang tahun 1969 dan 1970, CIA menggunakan teknologi untuk
memodifikasi cuaca demi menghancurkan panen tebu Kuba yang kemudian menghancurkan perekonomiannya. Pesawat-pesawat dari Pusat Persenjataan
Angkatan Laut di China Lake, gurun Kalifornia, terbang melintasi Kuba dan menaburkan Kristal-kristal di awan mendung yang membuat hujan lebat jatuh di
daerah yang bukan lahan pertanian hingga mendatangkan banjir sementara kebun- kebun tebu tetap kering. Pada tahun 1971, CIA menyebarkan sebuah virus yang
menyebabkan demam babi Afrika African swine fever. Enam minggu kemudian
62
Hidayat Mukmin, Ibid, hal.141.
Universitas Sumatera Utara
babi-babi di Kuba terjangkit dan sebanyak 500.000 ekor dipotong agar penyakit itu tidak mewabah ke seluruh negeri. Peristiwa ini merupakan yang pertama sekali
terjadi di belahan bumi barat seperti yang dikemukakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian FAO PBB.
Usaha-usaha untuk menembus isolasi terhadap Kuba sudah terjadi sejak tahun 1974. Walaupun Amerika Serikat tetap pada pendirian semula dan tidak
mau menghapuskan blokade tersebut. Argentina memulai membuka hubungan diplomatiknya terhadap Kuba dengan menjual mobil-mobil buatan Amerika
Serikat sebanyak 44.000 dan truk buatan pabrik-pabrik Chrysler, Ford, General Motors sebagai bagian dari suatu kontrak seharga US1,2 Billion. Amerika
Serikat mulanya menentang, tetapi Sidang para Menteri Luar Negeri OAS di Atlanta pada 18 April 1974 menyetujui sikap Argentina. Diputuskan agar Kuba
diundang pada Konfrensi Menteri Luar Negeri di Buenos Aires 1975. Selain Argentina, Kanada juga mengadakan kontrak perbaikan 9 buah lokomotif lama
dan menjual 24 buah lokomotif diesel baru dari MLW Worthington Ltd Montreal Kanada yang 59 dari sahamnya dimiliki oleh Studebaker dan Worthington Inc
New Jersey. Kemudian satu per satu negara-negara Amerika Latin mulai mengadakan
hubungan kembali dengan Kuba. Ada yang memulai dengan hubungan dagang dan ada pula yang langsung memulihkan hubungan diplomatiknya. Tobago,
Colombia, Ecuador, Venezuela telah memulihkan hubungan diplomatiknya dengan Kuba. Meksiko yang dari awal mempertahankan hubungan diplomatiknya
dengan Kuba dengan gigih memperjuangkan adanya organisasi baru yang menampung aspirasi-aspirasi baru dari negara-negara Amerika latin termasuk
Kuba didalamnya dan organisasi tersebut adalah SELA. Dalam Serangan teroris pada 6 Oktober 1976 terhadap Penerbangan
Cubana Airline 455 yang lepas landas dari Barbados, dimana 73 orang meninggal merupakan kegiatan yang direncanakan oleh lawan-lawan Fidel Castro yang
Universitas Sumatera Utara
didanai oleh CIA dan beroperasi dari Venezuela. Pemimpin kelompok serangan tersebut adalah seorang dokter anak bernama Orlando Bosch. Jaringan Bosch
menyatakan bahwa mereka bertangung jawab atas pengeboman itu. Tidak berhenti disitu, Amerika Serikat juga mendukung kelompok-kelompok teroris anti
Fidel Castro di Miami. Presiden Jimmy Carter melanjutkan larangan berkunjung ke Kuba pada 19 Maret 1977 dan pada tahun 1978, beliau memperbolehkan warga
Amerika Serikat untuk mengirim uang kepada kerabat mereka yang berada di Kuba. Tidak berhenti disitu, setahun kemudian presiden Carter mengeluarkan lagi
kebijakan yang memperbolehkan warga Amerika Serikat untuk mengunjungi kerabat mereka di Kuba. Lebih dari 100.000 kunjungan terjadi ditahun itu.
Pada April 1980, lebih dari 10.000 orang melakukan penyerbuan terhadap Kedutaan Besar Peru di Havana dengan tujuan memperoleh perlindungan politik.
Penyerbuan itu akhirnya mengeluarkan kebijakan Fidel Castro yang mengizinkan siapapun yang ingin meninggalkan Kuba dapat keluar melalui pelabuhan Mariel.
Hal tersebut berdampak lebih dari 125.000 orang Kuba bermigrasi ke Amerika Serikat. Pada 1981, Ronald Reagan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat.
Pemerintahan baru ini sangat berdampak terhadap Kuba karena Presiden Carter memberlakukan kebijakan yang memperketat embargo ekonomi terhadap Kuba.
Ia memberlakukan lagi larangan perjalanan berkunjung ke Kuba dan melarang warga Amerika Serikat untuk mengeluarkan uangnya di Kuba. Menurut peraturan
baru oleh US Department of Treasury, warga AS yang melakukan perjalanan ke Kuba hanya bisa menghabiskan maksimal US100 per hari.
63
Antara bulan Mei dan Oktober 1981, Angkatan bersenjata Amerika Serikat melepaskan Nyamuk Aedes Aegypti di Georgia dan Florida. Lebih dari 300.000
kasus dilaporkan terjadi di Kuba. Akibatnya sebanyak 158 kematian tejadi karena wabah itu dan 101 diantaranya adalah anak-anak dibawah usia 15 tahun.
63
M. Arif Pranoto, Melacak Western Hemisphere: Doktrin Kolonialisme Kuno, Kemasan
Baru ,
http:www.theglobal-review.comcontent_detail.php?lang=idid=11475 , diakses pada tanggal 29
September pukul 21.00.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian ditahun 1984, sebuah kapal berlayar dari Florida menuju Kuba dengan missi pengangkutan kuman-kuman ke Kuba, untuk memulai apa yang dinamakan
dengan perang kimia. Semula hal ini dilakukan dengan alasan untuk melawan orang-orang Uni Sovyet namun ternyata digunakan juga kepada rakyat Kuba
untuk meruntuhkan perekonomian Kuba. Kebencian Amerika Serikat terhadap Castro tampaknya belum berakhir.
Kekalahan Uni Sovyet terhadap Amerika Serikat merupakan ancaman besar bagi perekonomian Kuba. Akibat runtuhnya Uni Soviet, diawal tahun 1990-an, Kuba
jatuh kedalam krisis ekonomi. Dalam beberapa bulan, Kuba kehilangan 45 jalur perdagangan dengan negara luar. Pabrik-pabrik tutup, toko-toko tidak beraktivitas
dan transportasi kapal dari perusahaan minyak Soviet sampai perusahaan makanan Hongaria yang mengangkut makanan, bahan bakar, bahan baku dan bahan-bahan
pabrik berangsur-angsur berhenti. Pasca runtuhnya Uni Soviet, Kuba melakukan reformasi dalam berbagai bidang untuk kembali membangun pondasi struktur
ekonominya yang mengalami krisis. Masa ini oleh rakyat Kuba disebut sebagai “Special Period in a Peace of Time”
. Masa inilah yang menjadi tonggak kemandirian Kuba untuk membangun infra dan suprastruktur kehidupan ekonomi,
politik dan sosial negaranya. Ketika embargo makin memudar, Amerika Serikat tetap ingin
menggulingkan Fidel Castro dan tetap memelihara kaum Anti Castro serta mengetatkan embargo yang dilakukan. Sejak awal 1990-an, para pemimpin
Amerika Serikat bersikap seolah-olah Amerika Serikat bisa mengejar sasaran- sasaran kebijakan luar negeri yang ambisius tanpa harus membuat pengorbanan
yang signifikan.
64
64
Yusi A. Pareanom, Ibid, hal.368.
Dalam aliansi dengan Partai Republik konservatif, emigran Kuba dan Kongres Amerika Serikat menjalankan Amandemen Mack, yang
melarang semua aktivitas perdagangan dengan Kuba oleh anak perusahaan Amerika Serikat yang terletak di luar AS, dan mengusulkan sanksi atau
Universitas Sumatera Utara
penghentian bantuan kepada setiap negara yang membeli gula atau produk lainnya dari Kuba. Di tahun 1992, Kongres meluncurkan Akta Demokrasi Kuba yang
melarang perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk berbisnis dengan Kuba dan menurunkan US700 juta pendapatan Kuba dari perdagangan luar negeri ,
70 dari jumlah itu adalah makanan dan obat-obatan. Akta tersebut juga melarang warga Amerika Serikat membelanjakan uangnya di Kuba.
Meskipun voting Majelis Umum PBB pada 2 November 1995 menghasilkan 117 berbanding 3 untuk merekomendasi Amerika Serikat
mengakhiri embargonya terhadap Kuba, Presiden Clinton pada 12 Maret 1996 justru menyetujui Akta Solidaritas Demokratis dan Kebebasan Kuba, yang dikenal
dengan Akta Helms-Burton. Akta ini memberlakukan kebebasan kepada perusahaan-perusahaan asing yang melakukan bisnis di Kuba dan mengijinkan
warga Amerika Serikat untuk menggugat investor asing yang memanfaatkan property Amerika Serikat yang dikuasai oleh pemerintahan Kuba serta menolak
masuk orang-orang yang menanamkan investasinya di Kuba. Sanksi-sanksi diperluas dibawah pemerintahan Goerge W.Bush. Ia
menerapkan kebijakan yang lebih ketat terhadap mereka yang melakukan bisnis dengan Kuba atau membangun hubungannya dengan Kuba berdasarkan
pertukaran-pertukaran kebudayaan dan turis. Contohnya Departemen Keuangan Amerika Serikat pernah membekukan rekening-rekening Bank Netherlands
Caribbean yang berada di Amerika Serikat karena bank tersebut memiliki kantor di Kuba dan melarang firma-firma dan individu-individu untuk berurusan dengan
bank Belanda tersebut. Pada 2003 Departemen Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan denda
kepada Alliance of Babtist sebesar US34.000. Hal ini terjadi karena beberapa anggota dan anggota paroki gereja telah berpariwisata dalam sebuah kunjungan ke
Kuba untuk tujuan keagamaan. Pengadilan dan badan pemerintahan Amerika Serikat membantu perusahaan-perusahaannya merampas merek cerutu Kuba yang
Universitas Sumatera Utara
terkenal yakni Cohiba dan Havana Club.
65
Orang Kuba di Amerika Serikat diberikan pembatasan jumlah pengiriman uang yang dapat dikirimkan kepada keluarganya di Kuba. Batasan yang hanya
diterapkan kepada orang-orang Kuba dan tidak warga negara lainnya. Ini mengakibatkan adanya keterbatasan pendapatan ekonomi masyarakat Kuba. Kuba
tidak dibolehkan mengimport dan mengeksport komoditas dari Amerika Serikat, tidak dibolehkan menggunakan mata uang dolar AS dalam semua transaksi
dengan para mitra asing dan tidak dibolehkan mendekati mekanisme-mekanisme perkreditan internasional besar.
Presiden Bush juga mengirimkan catatan kepada para penyelenggara layanan internet Amerika Serikat yang
mengatakan agar tidak berurusan dengan enam negara yang spesifik termasuk Kuba. Ini adalah salah satu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan Amerika
Serikat selama bertahun-tahun untuk menekan ketersediaan internet di Kuba.
3.2 Implikasi Politik Akibat Embargo Ekonomi Amerika Serikat Terhadap Pemerintahan Fidel Castro